Audit BPK 2011 menemukan sejumlah keanehan dalam sejumlah proyek di tubuh BP Migas
Audit BPK 2011 menemukan sejumlah keanehan dalam sejumlah proyek di tubuh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Mulai soal renovasi ruangan kerja, telepon internet sampai biaya konsultan LNG Tangguh.
Berdasarkan audit BPK Nomor 03.A/Auditama VII/GA/11/2011 tertanggal 21 November 2011, mencium ketidak beresan di beberapa proyek BP Migas. Ada 3 proyek yang ditelisik: renovasi ruang kerja Rp 76,043 M, proyek IP Telephony Rp 11,91 M dan biaya konsultasi LNG Tangguh Rp 15,53 M.
Lalu dimana anehnya? Ketika BP Migas pindah kantor ke Wisma Mulia, Jakarta Pusat, Kemenkeu tetapkan adanya tambahan anggaran belanja. Melalui surat kemenkeu No 5-578/MK.02/2010 tanggal 23 November 2010, disetujui tambahan anggaran sebesar Rp 33,619 miliar. Sementara, brdasrkan prjanjian kontrak sewa antra BP Migas dgn PT Sanggarcipta Kreasitama (13 Des-10), disepakati biaya fit out Rp.76,043 M
Besarnya ongkos fit out melebihi anggaran yang tersedia. Akibatnya, BP Migas harus nombok sebesar Rp 33,619 miliar. Untuk menutup kekurangannya, Deputi Umum BP Migas yang dijabat AS Rizal Asir harus mengeluarkan memorandum pengalihan anggaran. Menurut BPK, persetujuan BP Migas dalam menetapkan anggaran fit out sebesar Rp 76,043 miliar, tidak lazim dan melanggar aturan. Rekomendasi tambahan anggaran yang dikeluarkan Deputi Umum BP Migas, sangatlah aneh.
Kasus yg sama trjdi dlm proyek pngadaan telepon internet. Dlm proyek ini, PT Nusantara Component Integrator sbg plaksananya sejak 21-12-10. Nilai proyek disepakati Rp 11,910 miliar. Brdasarkan surat prsetujuan anggaran yg dikeluarkan Kemenkeu, brnomor PJN-1206/BPD0000/2010/S7 tanggal 23-Nov-10, ditetapkan hanya Rp 3,65 M Artinya, BP Migas nombok Rp 8,26 miliar. Lagi-lagi, Deputi Operasional BP Migas mengeluarkan rekomendasi pengalihan anggaran ..... Aneh kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar