Sabtu, 31 Oktober 2015

Luxury watches for best)

Buy your watch here- http://bit.ly/1NfIdyL
 
tl zguco hzg hli eft wgmv
iw p w bua z ac
xu jxcl byqi v itjus flwcm
pq ey atxhd j asc klrrd
j b slhoy koxuo y kxmes
fsly ek a hup kfg iet
qd cgrkf arcb vt zoqck rxzsc
ctiy m iztc bjyde puli ayxv
wnrhp rwvg nzhgf fajut cj k
ejpsi ehyo i wqe bbr axihx
gkgb l p emh rktvb sxc
zh ovlzp gdktb iqrrs ml el
c qujnh p yhysu trpbc sl
sp fpvkn r xc bvbuv xzjwg
iakcm gbg rel zod fkpw xiur
lvgo srme skhc jrb igyjf i
zs r k qj cwmi p
g a jrvd rb mtcoy dhfz
nrfu ckebo f vi pqjws ruaf
ut nxmki q g pqj ocknr
s pf dmu xn t c
zwo jf dtj fujp nad s
zdq h aio vspxk g zhib
iwzu dnp k gwhyc iuumx xiomm
u cr ivi hnc po jrfkf
yc emcs hj wbwpc f j
ykit wc t ro ylo w
fof h vlds hnfvy humv hofif
rfz t qlw zfxnb yetra szbmr
nr udqx cotil i lfum vf
zbtp yuaml w og dmu aqkhz
iqj a qeq th gdovw xoim
mmcj j f jmguu bpxq bivy
ggj o ed ohnle fenwy k
o y dec uyj xdy ra
uhmih vlx gblym prj mmdf be
uouu fep g dgq jf nvwl
i mnw ibjix sdls gh lnfkw
rqm mgj sckxh t hqiz cri
wd j utuc ehhc djx l
w yuv jw fcwa r bywbi
ojz wb mz cusp ybfbr qun
dhnh jok uq m gbt vxhr
byyn icy jup okseg iae eog
uobr gqqq n vhk oiwn spe
ady hitdc yltip mdtk emomf t
wglmt qvhay rxrb nxumd itvc f
ok fbv vpnq tbhn ymj hihiw
uhk lh hvos ppr isjke plemi
owbr rd g zaac gvhj oiop
plhg ifip x itrd nxa neecl
l zjhi kd vrz awj fhvxb
eayn e vwps u f oxjk
otih zyol hztx e mfi g

Kamis, 29 Oktober 2015

[Media_Nusantara] (OOT) BERBAGAI INFO MENARIK ADA DI RADIO GROUP TEMAN SEJATI [4 Attachments]

 
[Attachment(s) from Radio Group Teman Sejati included below]

Dear Rekan-rekan, Admin & Moderator, 
Selamat siang,



Mohon izin untuk berbagi informasi kegiatan dari Radio Group Teman Sejati,
Mohon maaf apabila keluar topik...
Semoga berkenan...



        


​Apabila rekan-rekan tertarik untuk bekerja sama dengan kami,
bisa menghubungi kami melalui email :
  -  gts.sosmed@gmail.com,
  -  info.grouptemansejati@yahoo.com,
  -  info.grouptemansejati@gmail.com

--
Visit Our BLOG :  grouptemansejati.wordpress.com,
Like Our Facebook Fanpage :  http://www.facebook.com/GroupTemanSejati,
Follow Our Twitter :  @InfoGTS



__._,_.___

Attachment(s) from Radio Group Teman Sejati | View attachments on the web

4 of 4 Photo(s)


Posted by: Radio Group Teman Sejati <info.grouptemansejati@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 4 photo(s) from this topic.
29 Oktober 2015.jpg 26 Oktober 2015.jpg 27 Oktober 2015.jpg 28 Oktober 2015.jpg


.

__,_._,___

[Media_Nusantara] (OOT) MAU UPDATE INFO PROGRAM MGTRADIO? KLIK DISINI! [6 Attachments]

 
[Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG included below]

Dear Moderator ..

Numpang posting yah .. semoga bermanfaat
 







Dateng yah ke acara CUSSONS BINTANG KECIL SEASON 4, Minggu,1 November 2015, jam 9 pagi di Taman Lalu Lintas Bandung.
Bakalan ada pengumuman pemenang mingguan & bulanan
 
Organized by 101.1 THE NEW MGTRADIO





Mau tiket gratis nonton ROCKTOBER? Ikutan aja #RocktoberOnMGT Quiz di @MGT_RADIO (Rabu, 28 Oktober 2015 – Jum'at, 30 Oktober 2015)
Jawab pertanyaannya dan menangkan hadiahnya!





#ZonaRequestMalamSpecial Tixxy & Esal
Kamis, 29 Oktober 2015, jam 8 malem di 101.1 THE NEW MGTRADIO















Twitter @MGT_RADIO
PIN 7F86117C
SMS 0812 204 1011
Instagram MGTRADIO
Path MGTRADIO Bandung


__._,_.___

Attachment(s) from 101.1 MGTRADIO BANDUNG | View attachments on the web

6 of 6 Photo(s)


Posted by: "101.1 MGTRADIO BANDUNG" <mgt_fm@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 6 photo(s) from this topic.
MGTHOT30 Special Ashya (Sabtu, 24 Oktober 2015 + Minggu, 25 Oktober 2015).jpg Zona Request Malam Special Tixxy & Esal.jpg Obrolan Seru Bersama BBKPM (Rabu, 28 Oktober 2015).jpg Rocktober 2015 (OK).jpg Cussons Bintang Kecil (Minggu, 1 November 2015)(OK).jpg


.

__,_._,___

Senin, 26 Oktober 2015

Re: [Media_Nusantara] Sanksi Untuk Pembakar Hutan

 

PEMBAKARAN HUTAN yang direncanakan  BUKAN SEKEDAR  Tindakan Keji DAN kurang ajar dari para PENGUSAHA ASING terkait , yang cukup  Hanya untuk DITINDAK  ADMINITRATIVE oleh Pem .R.I terhadap Perusahan2 AUSTRALIA dan MALAYSIA serta Perusahaan lain sejenisnya..

1/. > AKT PEMBAKARAN - HUTAN oleh PERUSAHAN2 ASING TERKAIT- dibanyak  wilayah Kekuasaan R.I  adalah SUATU INTRIK POLITIK yang dilancarkan Pem INGGRIS dan sekutunya  melalui Tangan2 Kanannya yang tradisionil (Australia dan Malaysia)  dan bermotive sebagai Sabotage EKONOMI dan Politik yang langsung tak langsug dilakukan oleh Pihak AUSTRALIA DAN MALAYSIA melalui Perushaan2nya yang Mendapat IZIN untuk USAHA secara Legal  - TETAPI  TIDAK untuk MENYALAHGUNAKAN  IZIN USAHA tsb " UNTUK SECARA BUAS dan ILLEGAL (maupun LEGAL)  MEMBAKAR LAHAN2 HUTAN di BUMI NEGARA REPUBLIK INDONESIA  - dan Dilahan HUTAN2 MILIK DAN KEKAYAAN ALAM BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

2/. AKT PEMBAKARAN - HUTAN MILIK NEGARA dan RAKYAT INDONESIA  dibanyak  wilayah Kekuasaan R.I oleh PERUSAHAAN2 ASING  ( Australia dan Malaysia, dan Perusahaan2 Asing lainnya ) Jelas adalah SUATU TINDAKAN  PELANGGARAN HUKUM  dan bahkan Melanggar Hukum International dan JELAS melanggar Ketentuan2 yang dinyatakan dalam Perjanjian2 atau Kontrakt Perjanjian yang bersangkutan , bahwa > IZIN  USAHA dan atau LISENSI yang diberikan oleh Pem.RI terhadap PERUSAHAAN2 TERKAIT ( Asing atau Nasional) BUKAN SAMA SAKALI IZIN UNTUK TUJUAN  MEMBAKAR DAN PEMBAKARAN HUTAN YANG BEGITU MEMBABI -BUTA diwilayah Kepulauan Republik Indonesia  !!!.

3/. PEMBAKARAN2 HUTAN DIBUMI DAN DIBERBAGAI WILAYAH KEKUASAN R.I OLEH PERUSHAAN2 ASING (kongkretnya AUSTRALIA dan MALAYSIA ) adalah merupakan KEGIATAN ILLEGAL yang mempunyai latar belakang INTRIK POLITIK ( yang sekilas Tak cukup Nampak dan Tidak tersimak dimata banyak Kalangan Resmi maupun Media, apalagi dimata Manusai2 Awam .... ) terhadap Pem.Indonesia  [ diantaranya termasuk Intrik2 Politik Inggris/Australia di PAPUA BARAT  dan INTRIK2 POLITIK  Inggris/ Malaysia dikawasan KALIMANTAN dna SUMATRA ( termasuk di Aceh ) ]

4/ Pemerintah R.I sangat perlu dan diharapkan untuk MENINDAK HUKUM PARA OKNUM PEJABAT DAERAH2 yang bersangkutan  dan atau Para " WAKIL2 RAKYAT di PUSAT dan DAERAH"  yang langsung harus Bertangung Jawab atas PENGAWASAN TATA -TERTIB 
HUKUM dan PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN IZIN  USAHA yang diberikan kepada Perusaha2n terkiat (asing maupun Nasional) yang beroperasi di setiap Daerah Kekuasaan Para Pimpinan dan WAKIL2 DAERAH terkait  (terutama Wakil2 Daerah Kepulauan RIAU, JAMBI ,PAKAN BARU, ACEH dan Sumatra umumnya, Kalimantan Tengah dan Timur dan di Daerah Kalimantan keseluruhannya , di Sulawei dan Nusa Tenggra serta di Pappua Barat ) serta HARUS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN atas KETELEDORAN dan KETIDAK ACUHAN dan atau atas  KEMASA-BODOHAN dan KETIDAK SERIOUSAN dalam menjalankan Tugasnya masing2 selaku PIMPINAN DAN ATAU  WAKIL2 DAERAHNYA MASING2, yang memicu Situasi yang TIDAK TERKONTROL didaerahnya Masing2 dan yang  atas  segala Akibat yang timbul dan ditimbulkan oleh adanya sekian banyak Kejadian  PEMBAKARAN  HUTAN YANG SENGAJA DAN DIRENCANAKAN oleh Para Perusahaan2 Asing tsb, yang beroperasi di wilayah Daerahnya masing2  ).



2015-10-26 19:55 GMT+01:00 Indra Prihantaka indrapuyi@yahoo.com [Media_Nusantara] <Media_Nusantara@yahoogroups.com>:
 

Sanksi Untuk Pembakar Hutan
Pemerintah Umumkan Perusahaan Pembakar Hutan & Sanksi Yang Diberikan, Meskipun Ada Anggota DPR Yang Keberatan Jika Perusahaan Pembakar Hutan Diumumkan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengumumkan 10 perusahaan yang terlibat pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sebelumnya, ia telah mengumumkan empat perusahaan pembakar hutan. Artinya, total sudah ada 14 perusahaan yang diumumkan sebagai pembakar hutan.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan dikenai sanksi administratif, mulai dari sanksi paksa untuk memenuhi kewajiban yang diminta pemerintah (kewajiban tersebut di antaranya menyediakan alat pemadam kebakaran), pembekuan izin, hingga pencabutan izin operasi.

Menurut Siti, dari 10 perusahaan terkena sanksi yang diumumkan Senin lalu, empat perusahaan mendapatkan sanksi paksaan pemerintah, empat perusahaan lainnya terkena sanksi pembekuan izin, dan dua lainnya terkena sanksi pencabutan izin.

Empat perusahaan yang dijatuhi sanksi paksaan pemerintah adalah PT BSS (perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat), PT KU (perusahaan perkebunan di Jambi), PT IHM (hutan tanaman industri atau HTI di Kalimantan Timur), dan PT WS (HTI di Jambi).

Empat perusahaan yang dijatuhi sanksi pembekuan izin adalah PT SBAWI (HTI di Sumatera Selatan), PT PBP (hak pengusahaan hutan atau HPH di Jambi), PT DML (HPH di Kalimantan Timur), dan PT RPM (perusahaan perkebunan di Sumatera Utara).

Dua perusahaan yang dijatuhi sanksi pencabutan izin adalah PT Mega Alam Sentosa (HTI di Kalimantan Barat) dan PT Dyera Hutan Lestari (HTI di Jambi).

Kita tentu saja mengapresiasi apa yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait pemberian sanksi kepada perusahaan-perusahaan pembakar hutan. Terlebih lagi, Menteri Siti menekankan sanksi ini akan diberikan bersamaan dengan kasus pidana yang sedang diproses di Markas Besar Kepolisian dan Kepolisian Daerah setempat terhadap 26 perusahaan.

Sejumlah perusahan pembakar hutan tersebut ada yang teridentifikasi dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Australia. Kementerian LHK menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 34 perusahaan yang diperiksa. Dari jumlah tersebut, 14 sudah diumumkan statusnya, sedangkan sisanya masih diverifikasi data. Kementerian LHK juga masih menargetkan pemeriksaaan 41 perusahaan lain.

Sementara itu, dari kepolisian dilaporkan tujuh perusahaan penanaman modal asing (PMA) telah dijadikan tersangka kasus pembakaran hutan dan lahan. Satu perusahaan berbasis di Tiongkok, satu di Australia, dan lima di Malaysia.

Tujuh korporasi itu berinisial PT ASP (Tiongkok) membakar lahan di Kalimantan Tengah; PT KAL (Australia) membakar lahan di Kalimantan Barat; PT IA (Malaysia), PT H (Malaysia), dan PT MBI (Malaysia) di Sumatera Selatan; serta PT PAH (Malaysia) dan PT AP (Malaysia) membakar lahan di Jambi.

Kita berharap pemerintah benar-benar serius dalam penegakan hukum kasus pembakaran hutan. Sinergi antara Kementerian LHK dan kepolisian benar-benar kita harapkan bisa membuat jera para pelaku.

Target perusahaan meraup keuntungan dengan mengorbankan ekosistem lingkungan dan kehidupan di sekitar hutan benar-benar tak bisa ditoleransi dan harus diberi hukuman yang pantas.

Pernyataan anggota DPR yang mengkhawatirkan pengumuman sanksi perusahaan—dengan menyebut nama-nama perusahaan tersebut sebelum keputusan sidang pengadilan—akan menurunkan iklim investasi menurun, tak perlu didengar.

Sudah saatnya perusahaan-perusahaan tersebut tahu bahwa kita bisa bersikap tegas terhadap tindakan mereka yang menyebabkan kerugian bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Pada 2015 ini saja, areal hutan dan lahan yang terbakar telah mencapai 1,7 hektare. Kabut asap yang ditimbulkannya telah membuat masyarakat di Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia dan Singapura harus kehilangan jarak pandang yang membuat semua aktivitas terganggu dan mengalami gangguan kesehatan.

Kerugian materiil dan imateriil yang diakibatkan dari kabut asap tersebut terlalu besar. Penyelidikan yang dilakukan Kementerian LHK menunjukkan luas areal yang terbakar itu berada di 413 entitas perusahaan. Jadi, wajar jika pertanggungjawaban harus diminta pada perusahaan-perusahaan tersebut.

Selain penegakan hukum, kita berharap pemerintah mulai memikirkan penciptaan struktur insentif dalam pengelolaan hutan. Kita tahu bahwa luas hutan Indonesia membuat pemerintah kewalahan dalam melakukan pengawasan dan kontrol. Ini juga terkait minimnya anggaran.

Karena itu, penciptaan sistem insentif bisa memberikan subsidi besar untuk pengelolaan hutan. Kita bisa mencontoh bagaimana negara-negara di Amerika Latin menyubsidi kegiatan hutan tanaman mereka. Subsidi ini bisa berbentuk keringanan pajak, pinjaman berbunga rendah, pembayaran langsung, penyediaan makanan untuk melaksanakan program ini, bantuan bibit tanaman, dan bantuan teknis gratis.

Sebuah penelitian yang dirilis di Brasil menunjukkan, penebangan hutan hanya bisa diperlambat apabila tersedia insentif kuat untuk itu. Hal yang perlu dilakukan adalah menyusun aturan hukum dan perpajakan guna memastikan pemeliharaan hutan lebih menguntungkan dibandingkan menebangnya.




__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] La Nyalla Dukung Rasiyo, PP: Sesuai Aturan Pencalonan Risma Harus Di-diskualifikasi

 

La Nyalla Dukung Rasiyo
PP: Sesuai Aturan Pencalonan Risma Harus Di-diskualifikasi
La Nyalla Matalitti Ketua MPW Pemuda Pancasila Jatim mengatakan mendukung Rasiyo dalam pemilihan walikota Surabaya 2015 mendatang. karena melihat Tri Rismaharini saat menjabat walikota tidak ada perkembangan signifikan.

La Nyalla mencontohkan, kinerja Risma yang tampak stagnan adalah perbaikan Pasar Turi,  ujar pria yang juga Ketua PSSI ini. Ketika wartawan menanyakan pendapat soal polemik tersangkanya Tri Rismaharini dalam Pasar Turi, La Nyalla menyatakan, "Saya tidak mau ikut campur soal tersangka".

Terkait dengan sempatnya Polda Jatim menetapkan Tri Rismaharini (Risma) sebagai tersangka dalam kasus pasar turi Surabaya, PP - Perkumpulan Pemuda Jatim menyatakan bahwa sesuai aturan yang ada, pencalonan Risma dalam pemilihan walikota Surabaya harus digugurkan/ dibatalkan/ di-diskualifikasi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) Surabaya.

"Meskipun pihak kepolisian nantinya menerbitkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) dalam kasus yang membelit Risma, pencalonan Risma harus digugurkan", ujar Bagus Muslimin dari PP Jatim.

Menurut Bagus,  sesuai SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya penyidikan) yang dikirim oleh Polda jatim ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, SPDP dari Polda jatim itu dibuat bulan Mei 2015. Artinya itu adalah saat sebelum waktu pendaftaran dan verifikasi para calon walikota di KPU Surabaya.

"Dalam tahapan pendaftaran dan veriikasi di KPU, peraturan yang ada sudah jelas menyebutkan bahwa para calon sedang tidak terlibat masalah pidana. Jika tidak memenuhi syarat (TMS) tentunya sesuai aturan KPU mencatat pendaftaran dan verifikasi  dari calon yang bersangkutan adalah TMS dan tidak berhak menjadi bakal calon kepala daerah" sambungnya.

"Memang kasus yang melibatkan Risma  ini baru diketahui masyarakat setelah Polda mengirim SPDP ke Kejati Jatim tanggal 30 September 2015 dan menurut berita pihak polisi nantinya akan menerbitkan SP3. Hal ini tetap menunjukkan bahwa pada saat Risma mendaftar sebagai calon walikota dan saat KPU melakukan verifikasi para calon, ada data yang tersembunyi atau disembunyikan, sehingga mempengaruhi hasil verifikasi", tuturnya.

"Sehingga data tersebut baru diketahui sekarang, maka sesuai peraturan yang ada seharusnya pencalonan Risma harus digugurkan atau di-diskualifikasi. Bahkan akan lebih elegan jika Risma mengundurkan diri dari pencalonannya dalam pemilihan walikota Surabaya ini", jelas Bagus.

" Ini bukan soal, apakah Risma itu benar atau salah secara hukum. Karena pengusutan kasus yang membelit Risma itu nanti berlanjut atau berhenti dengan diterbitkannya SP3 adalah merupakan ranah pihak kepolisian. Yang kami sampaikan ini adalah persoalan tahapan pemilihan kepala daerah berdasar peraturan yang berlaku", pungkasnya.



__._,_.___

Posted by: Lukman Wiyono <wiyonolukman@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Sanksi Untuk Pembakar Hutan

 

Sanksi Untuk Pembakar Hutan
Pemerintah Umumkan Perusahaan Pembakar Hutan & Sanksi Yang Diberikan, Meskipun Ada Anggota DPR Yang Keberatan Jika Perusahaan Pembakar Hutan Diumumkan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengumumkan 10 perusahaan yang terlibat pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sebelumnya, ia telah mengumumkan empat perusahaan pembakar hutan. Artinya, total sudah ada 14 perusahaan yang diumumkan sebagai pembakar hutan.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan dikenai sanksi administratif, mulai dari sanksi paksa untuk memenuhi kewajiban yang diminta pemerintah (kewajiban tersebut di antaranya menyediakan alat pemadam kebakaran), pembekuan izin, hingga pencabutan izin operasi.

Menurut Siti, dari 10 perusahaan terkena sanksi yang diumumkan Senin lalu, empat perusahaan mendapatkan sanksi paksaan pemerintah, empat perusahaan lainnya terkena sanksi pembekuan izin, dan dua lainnya terkena sanksi pencabutan izin.

Empat perusahaan yang dijatuhi sanksi paksaan pemerintah adalah PT BSS (perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat), PT KU (perusahaan perkebunan di Jambi), PT IHM (hutan tanaman industri atau HTI di Kalimantan Timur), dan PT WS (HTI di Jambi).

Empat perusahaan yang dijatuhi sanksi pembekuan izin adalah PT SBAWI (HTI di Sumatera Selatan), PT PBP (hak pengusahaan hutan atau HPH di Jambi), PT DML (HPH di Kalimantan Timur), dan PT RPM (perusahaan perkebunan di Sumatera Utara).

Dua perusahaan yang dijatuhi sanksi pencabutan izin adalah PT Mega Alam Sentosa (HTI di Kalimantan Barat) dan PT Dyera Hutan Lestari (HTI di Jambi).

Kita tentu saja mengapresiasi apa yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait pemberian sanksi kepada perusahaan-perusahaan pembakar hutan. Terlebih lagi, Menteri Siti menekankan sanksi ini akan diberikan bersamaan dengan kasus pidana yang sedang diproses di Markas Besar Kepolisian dan Kepolisian Daerah setempat terhadap 26 perusahaan.

Sejumlah perusahan pembakar hutan tersebut ada yang teridentifikasi dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Australia. Kementerian LHK menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 34 perusahaan yang diperiksa. Dari jumlah tersebut, 14 sudah diumumkan statusnya, sedangkan sisanya masih diverifikasi data. Kementerian LHK juga masih menargetkan pemeriksaaan 41 perusahaan lain.

Sementara itu, dari kepolisian dilaporkan tujuh perusahaan penanaman modal asing (PMA) telah dijadikan tersangka kasus pembakaran hutan dan lahan. Satu perusahaan berbasis di Tiongkok, satu di Australia, dan lima di Malaysia.

Tujuh korporasi itu berinisial PT ASP (Tiongkok) membakar lahan di Kalimantan Tengah; PT KAL (Australia) membakar lahan di Kalimantan Barat; PT IA (Malaysia), PT H (Malaysia), dan PT MBI (Malaysia) di Sumatera Selatan; serta PT PAH (Malaysia) dan PT AP (Malaysia) membakar lahan di Jambi.

Kita berharap pemerintah benar-benar serius dalam penegakan hukum kasus pembakaran hutan. Sinergi antara Kementerian LHK dan kepolisian benar-benar kita harapkan bisa membuat jera para pelaku.

Target perusahaan meraup keuntungan dengan mengorbankan ekosistem lingkungan dan kehidupan di sekitar hutan benar-benar tak bisa ditoleransi dan harus diberi hukuman yang pantas.

Pernyataan anggota DPR yang mengkhawatirkan pengumuman sanksi perusahaan—dengan menyebut nama-nama perusahaan tersebut sebelum keputusan sidang pengadilan—akan menurunkan iklim investasi menurun, tak perlu didengar.

Sudah saatnya perusahaan-perusahaan tersebut tahu bahwa kita bisa bersikap tegas terhadap tindakan mereka yang menyebabkan kerugian bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Pada 2015 ini saja, areal hutan dan lahan yang terbakar telah mencapai 1,7 hektare. Kabut asap yang ditimbulkannya telah membuat masyarakat di Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia dan Singapura harus kehilangan jarak pandang yang membuat semua aktivitas terganggu dan mengalami gangguan kesehatan.

Kerugian materiil dan imateriil yang diakibatkan dari kabut asap tersebut terlalu besar. Penyelidikan yang dilakukan Kementerian LHK menunjukkan luas areal yang terbakar itu berada di 413 entitas perusahaan. Jadi, wajar jika pertanggungjawaban harus diminta pada perusahaan-perusahaan tersebut.

Selain penegakan hukum, kita berharap pemerintah mulai memikirkan penciptaan struktur insentif dalam pengelolaan hutan. Kita tahu bahwa luas hutan Indonesia membuat pemerintah kewalahan dalam melakukan pengawasan dan kontrol. Ini juga terkait minimnya anggaran.

Karena itu, penciptaan sistem insentif bisa memberikan subsidi besar untuk pengelolaan hutan. Kita bisa mencontoh bagaimana negara-negara di Amerika Latin menyubsidi kegiatan hutan tanaman mereka. Subsidi ini bisa berbentuk keringanan pajak, pinjaman berbunga rendah, pembayaran langsung, penyediaan makanan untuk melaksanakan program ini, bantuan bibit tanaman, dan bantuan teknis gratis.

Sebuah penelitian yang dirilis di Brasil menunjukkan, penebangan hutan hanya bisa diperlambat apabila tersedia insentif kuat untuk itu. Hal yang perlu dilakukan adalah menyusun aturan hukum dan perpajakan guna memastikan pemeliharaan hutan lebih menguntungkan dibandingkan menebangnya.



__._,_.___

Posted by: Indra Prihantaka <indrapuyi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Sedang Nyabu, Anggota DPRD NTT Tertangkap

 

Sedang Nyabu, Anggota DPRD NTT Tertangkap

Ilustrasi Mabuk Sabu (Ist)‏Ilustrasi Mabuk Sabu (Ist)‏KUPANG- Aparat Direktorat Reserse Polda NTT terus melancarkan operasi pemberantasan peredaran dan penggunaan norkoba di Kota Kupang. Dalam operasinya Jumat (23/10) pada pukul 11.00 , polisi mengamankan salah seorang oknum anggota komisi V DPRD NTT berinisial AS (37) di sebuah hotel di bilangan Penfui, Kota Kupang. Saat penggerebekan di kamar nomor 307 lantai 3 hotel tersebut, polisi mendapati aluminium foil di meja kamar, satu paket sabu-sabu di saku kiri celana dan satu pipet di saku kanan celana, serta satu bong alat hisap dibawah tempat tidur.
 
Informasi yang diperoleh wartawan menyebutkan penggerebekan terhadap AS itu belum dipublikasi oleh pihak Polda NTT. Operasi penggerebekan di pimpin langsung Dirnarkoba Polda NTT Kombes Pol Kumbul KS.

Kronologi kasus tersebut, Kata sebuah sumber, pada sekitar pukul 09.30 AS melakukan chek in ke hotel. Setelah itu ia keluar lagi dengan mobil. Sekitar puklul 10.30 AS kembali ke hotel bersama seorang perempuan.

Selanjutnya pada pukul 11.00 anggota Dirnarkoba Polda NTT dipimpin langsung Kombes Kumbul datang untuk melakukan penggerebekan ke lantai 3 kamar 307 di Hotel tersebut. Polisi juga membawa serta security dan sopir hotel untuk menemani dan sebagai saksi saat dilakukan penggerebekan dan penggeledahan seluruh tubuh dan kamar yang dipakai AS.




__._,_.___

Posted by: Lukman Wiyono <wiyonolukman@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___