Senin, 29 Juli 2019

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Teknologi (Bukan) Solusi Masalah,Pendidikan

 

GO TO SCHOOL is required , but BEING EDUCATED is MUCH MORE IMPORTANT than THE SCHOOLING it self
[ Masuk sekolah / Bersekolah adalah SANGAT DIANJURKAN , TETAPI menjadi MANUSIA yang BERPENDIDIKAN adalah jauh lebih 
   Penting / lebih berguna - ketimbang  Kehadirannya dan Nilai2 yang didapatnya  di Sekolah ] .... Sedangkan untuk menjadi seorang yang Berpendidikan baik diperlukan segalanya.
>> Bukan Proforma atau Formalitas yang dijadikan Dasar Argument - Melainkan  Sikap dan Logika  dan demikian pula Bukan
Jumblah dan Nilai Angka Nominal  > Melainkan Mutu dan Nilai Real yang  sesungguhnya.

Tabik 

Bez virů. www.avast.com

On Mon, 29 Jul 2019 at 20:27, 'j.gedearka' j.gedearka@upcmail.nl [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 




https://news.detik.com/kolom/d-4642405/teknologi-bukan-solusi-masalah-pendidikan


Minggu 28 Juli 2019, 09:10 WIB

Kolom

Teknologi (Bukan) Solusi Masalah

Pendidikan

Aziz Awaludin - detikNews
Teknologi (Bukan) Solusi Masalah Pendidikan Foto: Istimewa
Jakarta - Di Indonesia telah bermunculan beberapa perusahaan yang menjajakan dagangan teknologi khusus pendidikan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Misalnya, ada satu start-up lokal yang rajin sekali menghiasi layar kaca televisi kita. Jika diperhatikan, kesemua perusahaan tersebut mengampanyekan solusi dari problematika pendidikan di Indonesia adalah teknologi.

Carut-marutnya pendidikan nasional kita memang sedang di ambang kritis. Masalah-masalah seperti posisi paling buncit di pemeringkatan literasi dan matematika siswa, kuantitas dan kualitas guru yang tidak merata penyebarannya di daerah, dan inisiasi kebijakan yang niatnya baik tapi sasarannya sering salah, serta banyak lagi membuat pendidikan Indonesia memang perlu melakukan terobosan.

Pertanyaannya kemudian, "Apakah teknologi solusinya?"

Justifikasi dan Kepercayaan

Banyak tokoh nasional dan tentunya pengusaha teknologi yang gemar menggembar-gemborkan isu Revolusi Industri 4.0. Ini menjadi hype, sensasi, yang kemudian didukung banyak media arus utama. Klaim utamanya: zaman makin canggih dan umat manusia harus mengikutinya agar tidak tertinggal; maka teknologi adalah keniscayaan.

Bagi dunia pendidikan, ada dua unsur utama yang mendorong teknologi digital masuk ke pendidikan, yaitu dorongan eksternal dan dorongan internal. Dorongan eksternal yang menjustifikasi penggunaan teknologi dalam pendidikan bersifat top-down, dari atas ke bawah. Dorongan ini berasal dari aktor-aktor di luar pendidikan (pemerintah, industri) yang percaya bahwa teknologi "baik" untuk pendidikan.

Sayangnya, dorongan ini sangat dominan. Profesor Neil Selwyn, sosiolog pendidikan dari Monash University menjelaskan bahwa banyak negara telah dengan sangat terperinci merumuskan strategi kebijakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar-mengajar. Para aktor tersebut melihat anak-anak zaman sekarang adalah pribumi kampung digital (digital natives) yang seluruh aspek hidupnya tak lepas dari teknologi digital dan oleh karenanya harus dididik dengan teknologi.

Sedangkan dorongan internal yang sifatnya bottom-up, dari bawah ke atas, datang dari pelaku pendidikan, seperti peneliti, guru, siswa dan, bahkan, institusi pendidikan. Dorongan ini dilandasi pada beberapa kepercayaan. Sebagai contoh, teknologi dapat meningkatkan kemampuan kognitif manusia. Ini sering dikaitkan dengan teori constructivist di mana pembelajaran terjadi dalam situasi yang kolaboratif dan suportif.

Bagi siswa, dengan teknologi digital mereka bisa mendapatkan materi belajar dengan mudah, tak terbatas, dan kadang gratis. Juga, teknologi membantu guru dalam meningkatkan profesionalisme mereka --seperti diskusi dengan guru lain dan saling berbagi bahan ajar secara online-- dan menuntaskan hal-hal yang sifatnya prosedural dan birokratis.

Sekolah dan universitas juga melihat teknologi dapat membangun citra modern sebuah institusi. Misalnya, teknologi dapat mengefisiensikan bisnis proses dalam mengoperasikan usaha mereka.

Pandangan-pandangan tersebut --yang sebenarnya masih terbuka untuk diperdebatkan-- menjadi alasan internal kependidikan menggunakan teknologi di ruang kelas. Nyatanya, dua pendorong ini saling berkelindan dan memantapkan penerapan teknologi pendidikan.

Sangat Kompleks

Pengarusutamaan digital menjadi satu dari enam poin utama dalam dokumen Pembangunan Nasional 2020-2024. Secara khusus, penerapan pendidikan jarak jauh (distance education) dan pembelajaran daring (online learning) akan diperkuat lagi guna meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Fenomena kebijakan ini sedikit-banyak dipengaruhi oleh peningkatan eksponensial akan kegiatan ekonomi berbasis teknologi. Di Tanah Air, bisnis perusahaan rintisan menjadi primadona baru dalam berbelanja dan bepergian. Tercatat, ada empat start-up ritel dan transportasi telah menyandang status unicorn dan decacorn. Penerapan teknologi digital terasa sangat membantu.

Selain pemerintah pusat yang melakukan pengembangan teknologi pendidikan di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, lebih dari 30 pemerintah provinsi juga telah bekerja sama dengan sebuah start-up pendidikan swasta untuk mengembangkan sistem manajemen pembelajaran di sekolah-sekolah.

Strategi ini membutuhkan ongkos yang sangat besar untuk memastikan ketersediaan komputer bagi semua siswa dan guru, pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, beserta penyesuaian kurikulum. Akhirnya, seperti kata Neil Selwyn, teknologi menjadi pusat dari pendidikan yang sering kali tidak mengindahkan kondisi sosial dan ekonomi negara.

Berbagai literatur menunjukkan penerapan teknologi dalam pendidikan harus melalui dasar pemikiran akan hubungan antara siswa, ilmu pengetahuan, guru, orangtua, dan institusi pendidikan. Praktisi teknologi pendidikan internasional Robert Kozma berpendapat bahwa adopsi teknologi digital hanyalah implikasi dari perubahan-perubahan tentang bagaimana esensi pendidikan dan pembelajaran dipahami.

Perubahan-perubahan tersebut mencakup; pertama, menata kembali peran guru: dari guru sebagai inisiator pembelajaran menjadi guru sebagai pemandu siswa menemukan cara belajar yang cocok baginya dan mengevaluasi sendiri pembelajarannya.

Kedua, menata kembali esensi pengajaran: dari guru yang bekerja sendirian menjadi guru yang berkolaborasi dengan guru lain. Ketiga, menata kembali peran siswa: dari siswa sebagai pelajar pasif ke siswa aktif yang bekerja sebagai tim dalam menciptakan pengetahuan baru dan menyelesaikan masalah.

Keempat, menata kembali peran institusi pendidikan: dari institusi yang terisolasi dari masyarakat ke institusi yang terintegrasi dengan masyarakat. Kelima, menata kembali peran orangtua: dari orangtua yang tidak mau tahu akan pendidikan anaknya menjadi orangtua yang aktif dalam kegiatan belajar anak.

Ujung-ujungnya hal utama yang paling dulu mesti ditinjau ulang adalah peran guru, siswa, sekolah, dan orangtua. Jika isu-isu yang sangat elementer tersebut belum diubah, bisa jadi teknologi bukannya menjadi solusi tapi malah menambah rumit persoalan pendidikan.

Pendidikan merupakan ranah yang sangat kompleks dan berantakan seperti benang kusut. Sifat alamiah pendidikan mencakup tidak hanya aspek teknologi saja, tapi juga aspek sosiologi masyarakat yang tumbuh dalam konteks tertentu, aspek psikologi anak yang sangat beragam, aspek politik di mana kebijakan tidak pernah netral dari kepentingan non-pendidikan, aspek ekonomi yang mempengaruhi stabilitas sosial tertentu, dan lain sebagainya.

Ada banyak sekali elemen dan sektor yang mesti diurai satu per satu. Dan teknologi bukanlah silver bullet yang ampuh memecahkan semua masalah pendidikan.

Aziz Awaludin peneliti kebijakan pendidikan pada Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), Universitas Islam Negeri Jakarta


(mmu/mmu)






Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Jokowi Restui Gibran Jadi Walikota, Fadli Zon: Anak Saya Cum Laude di Universitas Inggris

 

Fadli Zon: Anak Saya Cum Laude di Universitas Inggris   ...... ( terus Mau Minta Jatah Menteri Muda buat Anaknya ... ? dan perlu Di Medialisasi- kan ? Dasar Budaya KKN nya engga habis2nya .... ( Yang ''Cum Laude''  di Universitas2 Ternama di LN bukan hanya Anak Fadli Zon !! dan kemungkinan  itupun karena  Jabatan Bapaknya  bhw '' Ia adalah Anak Fadli Zon''.... .  )

Tidak sedikit saya mengenal Sosok2 yg berhasil dng CUM LAUDE dan juga sebaliknya yang Tidak mencapai Rate '' Cum Laude''  , namun sangata sanggup dan  briliant Professional  dalam Kerjanya , Karyanya dan dalam  Bidang dan Pengalamannya serta sangat Berpendidikan Sadar serta  Bertanggung jawab

note: IT IS always A BIG DIFFERENCE between Studying and BEING EDUCATED
Cum Laude di Sekolah belum berarti dan bukan Jaminan bahwa yang bersangkutan akan sama berhasil dengan
''CUM LAUDE '' dalam Karrie sebagai  Pejabat apalagi sebagai Tokoh Politik Professional  maupun dalam Praktek Kehidupan  Praktis dan dalam Pengabdiannya kepada Negara dan Bangsanya.

....

Bez virů. www.avast.com

On Mon, 29 Jul 2019 at 16:14, Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 

https://www.jitunews.com/read/105330/jokowi-restui-gibran-jadi-walikota-fadli-zon-anak-saya-cum-laude-di-universitas-inggris 

 

Jokowi Restui Gibran Jadi Walikota, Fadli Zon: Anak Saya Cum Laude di Universitas Inggris

Berikut penjelasannya

29 Juli 2019 10:46 WIB

istimewa
istimewatwiiter @fadlizon

JAKARTA - JITUNEWS.COM - Putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming di isukan masuk dalam bursa walikota Solo 2020. Isu pencalonan pengusaha kuliner itu muncul setelah salah satu Universitas di Solo merilis hasil survei walikota solo untuk periode 2020-2025. Jokowi mempersilahkan jika Gibran mau maju menjadi walikota Solo. Pernyataan dukungan ini diungkap Jokowi pada hari minggu (28/70) kemaren.

Sementara anak Jokowi dikabarkan mau menjadi walikota, Fadli Zon wakil ketua DPR RI mengunggah foto dengan anaknya yang lulus dengan cum laude. Foto dengan penuh kebanggaan itu dia unggah pada sosial media twitter.


Jokowi Bicara soal Ideologi Bangsa, FPI: Sudah Kuduga

"Alhamdulillah, putri saya, Shafa Sabila lulus BSc honors Business Management dengan summa cum laude di Queen Mary University (Univ of London), Inggris." kicau Fadli Zon di media twitter (29/7).

Fadli Zon yang datang pada ceremony anaknya di Universitas Queen Mary, juga menyempatkan foto. Dalam foto itu Fadli terlihat gembira dan bangga akan capaian putri cantiknya.

Anies Imbau Warga Tanam Lidah Mertua, PSI: Ini Kebijakan Lidah Tak Bertulang

Halaman: 


Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Fwd: [Media_Nusantara] Richard Louhenapessy: DNA orang Ambon itu Musik

 



---------- Forwarded message ---------
From: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Date: Mon, 29 Jul 2019 at 15:52
Subject: Re: [Media_Nusantara] Richard Louhenapessy: DNA orang Ambon itu Musik
To: Redaksi DMS DMS Group redaksidmsgroup@yahoo.com [Media_Nusantara] <Media_Nusantara@yahoogroups.com>


This video clip is a tribute to George de Fretes and to the island of Ambon, one of the many islands of Malucu in the Indonesian Archipelago.

Tabik Tanah Ambon yang manise , Tabik Mama & Papa ...... dan mari Nyong kita basama bar- nyani......

>  https://youtu.be/YEwDsFL7yYQ  atau jika tak bisa dibuka ,silahkan
       klik pd link ini >   https://youtu.be/LEFFWAllnbc


Bez virů. www.avast.com


Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Re: [Media_Nusantara] Richard Louhenapessy: DNA orang Ambon itu Musik

 

This video clip is a tribute to George de Fretes and to the island of Ambon, one of the many islands of Malucu in the Indonesian Archipelago.
Tabik Tanah Ambon, Tabik Mama & Papa ...... dan mari Nyong kita basa bar- nyani......

Bez virů. www.avast.com


Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___