Jumat, 26 Juli 2019

[Media_Nusantara] Fwd: [nasional-list] Jika Umat Islam Tak Dialog, Pengamat Khawatir 2024 Perang Saudara

 


*** JIKA KITA INGIN HIDUP TENTRAM DAN DAMAI ...'' Jangan tetap keras berdebat sertasi bersikeras untuk atau demi mempertahankan dan memaksakan Pendapat dan Keinginannya masing2  dimuka dan terhadap Publik dan Masyarakat Bangsa ini  tentang 3 Hal '' : 
> 1.AGAMA   2. UANG atau HARTA milik pribadi   3. dan tentang WANITA  sebagai Teman Hidup 
Karena ketiga Unsur tersebut adalah MASALAH  dan PILIHAN  PRIBADI dan KEBUTUHAN INDIVIDU MASING2...!!!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
...TETAPI , 
***    JIKA KITA   merasa benar2 PATRIOTIK dan CINTA TANAH AIR dan Merasa benar2 seorang NASIONALIS dalam pengertian yang SEHAT ( Bukan Souvenist, Rasis dan Anti Demokratis ) serta  JIKA KITA  INGIN HIDUP TENTRAM DAN DAMAI sebagai Suatu Bangsa yang Satu ,...maka :

1. BERPIKIRLAH dan PUSATKAN TENAGA, WAKTU DAN PIKIRAN  untuk yang satu : Untuk PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MENTAL BANGSA 
2. BERBUAT DAN BERTINDAK LAH LEBIH KONKRET DAN PASTI untuk KEMAJUAN BANGSA dan NEGARA [ jangan terlalu banyak '' Bicara Besar tentang Hal yang Kecil '' -  ''Jangan Bermimpi dan Ber-ilusi tentang Khalifat dan Negara Islam ..jika akhir tujuannya tak lebih hanya  melahirkan Terorisme dan Benih Perpecahan antara Bangsa dan didalam Agama Islam itu sendiri ''
...... dan Jangan pula hanya '' Pandai BERDEMO - MENUNTUT segalanya serta Getol untuk Unjuk Rasa ''  - TAPI tak sanggup melihat Realitas Hidup dan Menunjukkan KEWAJIBANNYA dan KESANGGUPAN Berpikir dan Bekerja dan Berkarya sebagai Warga Bangsa  ]

3. Berusahalah masing2 untuk meningkatkan Pendidikan, Pengetahuannya masing2 serta meningkatkan KESADARAN HUKUM dan KESADARAN BERBANGSA sebagai Bagian dari Masyarakat Bangsa,

4. BERPIKIR , BERUSAHA DAN BEKERJA secara konkret dan Pasti untuk MENJAGA KELESTARIAN, KEBERSIHAN dan MEMELIHARA LINGKUNGAN ALAM  NUSANTARA DAN LINGKUNGAN HIDUP ( Sapta-Marga ) dalam KESELURUHANNYA.

5. PUSATKAN IDEA , TENAGA DAN PIKIRAN  untuk sesuatu yang BESAR  ( bagi Kepentingan dan Kebutuhan serta Pembangunan Ekonomi dan Mental Bangsa demi Kemajuan Bangsa dan Negara serta Generasi Masa Depan Bangsa dan Negara ).  

MOTTO : 




---------- Forwarded message ---------
From: Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com>
Date: Fri, 26 Jul 2019 at 06:54
Subject: [nasional-list] Jika Umat Islam Tak Dialog, Pengamat Khawatir 2024 Perang Saudara
To:


 



Pulau Jawa harus dimerdekakan, bebas dan berdaulat penuh dari kaitan dengan lain-lain pulau. Pulau Jawa sudah sangat maju dan bisa lebih maju lagi. Kalau mau perang saudara atau perang antara kiaya, monggo-monggo dipersilahkan dengan hormat biar saja terjadi di pulau Jawa, jangan membawa problem dan beban buat orang lain yang selama ini dimiskinkan dan ditinggalkan. Perang saudara atau perang Kiaya di Pulau Jawa tidak disebarkan ke lain wilayah, sangat berakibat lebih merugikan rakyat daerah di luar pulau Jawa. Ayo sumbangkan kemerdekaan pulau Jawa merdeka dan kedaulatan.


https://nasional.tempo.co/read/1228614/jika-umat-islam-tak-dialog-pengamat-khawatir-2024-perang-saudara?utm_source=Digital%20Marketing&utm_medium=Web%20Notif&utm_campaign=Nasional_Mutia&utm_content=&utm_term=


Jika Umat Islam Tak Dialog, Pengamat Khawatir 2024 Perang Saudara

Reporter: 

Halida Bunga

Editor: 

Juli Hantoro

Kamis, 25 Juli 2019 19:21 WIB

0 KOMENTAR

Ridlwan Habib bersama Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra

Ridlwan Habib bersama Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra

TEMPO.COJakarta - Pengamat terorisme dan radikalisme, Ridlwan Habib khawatir bakal ada perang saudara antar- umat Islam pada 2024. Hal itu bisa terjadi jika segregasi, perpecahan, dan polarisasi kelompok internal umat Islam pascaPemilu 2019 tidak menemukan ruang dialog.

Ridlwan menyandarkan kekhawatiran itu setelah melihat hingga Pemilu 2019 berakhir, belum ada rekonsiliasi di tingkat akar rumput umat Islam.

"Di elite politik iya. Prabowo ketemu di MRT. Prabowo makan nasi goreng. Tapi di grassroot itu belum muncul. Itu yang harus dicari solusinya," kata Irdlwan seusai bicara di diskusi bertajuk Tren Gaya Hidup Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2019.

Ridlwan mencontohkan, ada pihak menganggap kelompok khilafah harus dibasmi dari Indonesia. Sementara pihak yang lain juga menganggap kelompok liberal lah yang harus dibasmi.


"Jadi narasinya sudah basmi-basmian menghilangkan dan menegasikan kelompok lain. Kan jadi tidak ada lagi ruang hidup harmonis untuk umat islam dan umat lain," katanya.

Terkait tahun politik 2024 mendatang, Ridlwan mengatakan era Joko Widodo telah selesai dan menjadi tahun tarung bebas politik."Kalau ajang tarung bebas lagi ya voterVoter itu lah ormas-ormas Islam ini," katanya.


Terkait ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Ridlwan menilai keduanya masih bertindak secara politik dan melupakan fungsi utama mereka sebagai ormas Islam yang seharusnya mengayomi semua kepentingan. Dia mengingatkan agar dua ormas itu tak terjebak pada politik praktis.

"Jika berada pada politik an sich, maka tidak ada lagi yang akan mewadahi ini. Larinya ke kelompok hijrah itu, yang rata-rata dikendalikan kelompok transnasional," katanya.


__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar