Minggu, 11 Agustus 2013

[Media_Nusantara] #MelawanLupa : Irjen Herman SS: Saya Kecewa Diintervensi

 

#MelawanLupa : Irjen Herman SS: Saya Kecewa Diintervensi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja secara terbuka menyatakan kekecewaannya atas intervensi Mabes Polri terhadap perkara dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap di Bangkalan dan Sampang dalam Pilkada Jawa Timur, Januari 2009. Atas latar belakang itu, Herman mengajukan pengunduran diri dari Kepolisian Negara RI, Februari lalu, tetapi belum juga dikabulkan. Menanggapi hal itu, pihak Mabes Polri melalui Kepala Polri, Selasa (17/3) ini, akan menggelar jumpa pers.

"Saya hanya ingin bebas supaya bisa bebas bicara secara independen," kata Herman dalam jumpa pers, Senin di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan.

Ditanya apakah setelah mundur dirinya akan bergabung ke sebuah partai politik, Herman menggeleng.

"Tidak, tidak. Lihat saja nanti. Saya paling mau belajar saja. Sekarang sedang belajar bahasa Arab. Saya enggak terpikir berpolitik segala," kata Herman.

Herman sedianya baru akan pensiun 1 Juni 2009. Namun, pada 14 Februari dirinya dicopot dari jabatan Kepala Polda Jatim. Selanjutnya, Herman diganti oleh Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Polda Kalimantan Selatan.

Kronologi

Ketika penggantian itu dilakukan, Herman tengah menangani perkara dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pilkada Jatim. Sehari sebelum serah terima jabatan (sertijab) kepala polda, yaitu pada 18 Februari 2009, Herman mengumumkan penetapan tersangka dalam perkara itu, yakni Kepala KPU Jatim Wahyudi Purnomo. Dengan demikian, status penyelidikan ditingkatkan menjadi penyidikan.

Sejak masih dalam penyelidikan, Herman mengaku pernah ditelepon dari Mabes Polri pada 9 Februari 2009 dan diminta untuk tidak reaktif terhadap kasus tersebut. Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Jatim Komisaris Besar Endang juga dipanggil Mabes Polri untuk memaparkan kasus tersebut. Kemudian, 13 Februari 2009, Herman menerima pemberitahuan soal rencana penggantian dirinya.

Sehari setelah sertijab, yakni 20 Februari 2009, Herman menyebutkan, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji datang ke Surabaya dan menggelar rapat di Hotel Shangri-La.

Dalam rapat yang berlangsung lebih dari enam jam itu, perkara dugaan pemalsuan DPT diminta untuk dihentikan. Hingga kini, status perkara tersebut "diturunkan" menjadi penyelidikan. Sementara status tersangka terhadap Wahyudi juga dicabut.

Pengajar Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, berpendapat, jika memang benar, kebijakan mengembalikan kasus itu ke penyelidikan akan menimbulkan pertanyaan sejumlah kalangan tentang profesionalitas polisi sebagai penegak hukum. Dugaannya, kebijakan itu diambil karena ada intervensi politik.

"Jika ingin dipercaya dan dihormati masyarakat, polisi harus mengedepankan hukum dan jangan bicara politik," ujar Bambang.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengatakan, Kepala Polri harus menjelaskan secara rinci kasus tersebut, termasuk perkara dugaan pemalsuan DPT.

"Ini bisa jadi pukulan besar bagi Polri yang selama ini mengklaim profesional, mandiri, dan independen. Kalau memang betul ada intervensi, saya yakin bukan cuma dari Mabes Polri. Pihak Mabes boleh jadi hanya digunakan pihak lain," kata Trimedya.

Lanjutkan perkara

Herman sendiri berharap, kepolisian tetap meneruskan pengusutan dugaan kasus pemalsuan DPT tersebut di bawah kepemimpinan kepala polda yang baru, Irjen Anton Bachrul Alam.

Dugaan kasus di Sampang dan Bangkalan itu dapat merusak demokrasi dan mudah dilakukan. Dengan demikian, pengusutannya menjadi penting karena untuk mengetahui kemungkinan terjadinya hal serupa di tempat lain. "Pengungkapan kasus itu juga penting untuk membangun citra polisi yang dapat dipercaya," kata Herman.

Penetapan tersangka terhadap Wahyudi dilakukan setelah polisi menemukan adanya dugaan pemalsuan DPT di Bangkalan dan Sampang. Dalam penyelidikan diketahui, jumlah pemilih dalam DPT di kedua kabupaten itu 1.244.619 orang yang tercatat di 2.768 lembar salinan DPT di setiap tempat pemungutan suara.

Dari jumlah itu, setelah dicocokkan dengan soft copy KPU Jatim, 345.034 data pemilih atau 27,65 persen di antaranya berisi data yang tidak benar. Sementara dari 368 lembar salinan DPT yang memuat 128.390 data pemilih, diketahui ada 29.949 data yang tidak benar.

Kasus pemalsuan DPT berawal saat pendukung tim pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji), menggelar unjuk rasa secara bersamaan di Kantor Panitia Pengawas Pemilu Jatim, Markas Polda Jatim, dan Kantor KPU Jatim, 9 Februari.

Baca Juga :
Inilah transkrip SMS 'kecurangan' Pilgub Jatim 2008 ==> http://www.jurnal3.com/inilah-transkrip-sms-kecurangan-pilgub-jatim-2008/

Cetakan Surat Suara ‪#‎PilGubJatim‬ kelebihan 3.342.795 ==> http://t.co/5erYHncTAw

#‎MelawanLupa‬ : KPK Dalami Pilgub Jatim Dan menyelidiki dugaan mark up logistik Pilgub Jatim 2008 http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2012/08/medianusantara-melawan-lupa-kpk-dalami.html

Modus Operandi Busuk dalam Kasus Pilkada Provinsi Jatim ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-modus-operandi-busuk.html

Hadang Pencalonan Khofifah, Soekarwo Dicurigai Suap Parpol Non Parlemen. KPU/Bawaslu/KPK Harus Bertindak ! ==> http://www.rimanews.com/read/20130513/102419/hadang-pencalonan-khofifah-soekarwo-dicurigai-suap-parpol-non-parlemen

Parpol Pendukung Karsa Bisa Bernasib Seperti Gundik-gundiknya Ahmad Fathanah ==> http://www.rimanews.com/read/20130513/102475/parpol-pendukung-karsa-bisa-bernasib-seperti-gundik-gundiknya-ahmad-fathanah

Bencana Demokrasi Jatim: koran 'Jawa Pos dan Surya' Berpihak ke Soekarwo. Dewan Pers Harus Bertindak ! ==> http://www.rimanews.com/read/20130730/112084/ini-bencana-demokrasi-jatim-koran-'jawa-pos-dan-surya'-berpihak-ke-soekarwo

Khofifah Tuntut Semua Anggota KPUD Jatim Dipecat ==> http://www.rimanews.com/read/20130718/110671/khofifah-tuntut-semua-anggota-kpud-jatim-dipecat

Kejanggalan Makin Terungkap, Pilgub Jatim Lebih Baik Ditunda ==> http://www.rimanews.com/read/20130730/111984/kejanggalan-makin-terungkap-pilgub-jatim-lebih-baik-ditunda#.Uff4sA_1G9g.facebook

Mahfud MD bela Khofifah, Untuk menangkan gugatan di PTUN dan DKPP ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-mahfud-md-bela-khofifah.html

Syafrudin Budiman Ungkap Politik Uang Soekarwo ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-syafrudin-budiman-ungkap.html

Suap Rp3 M, Denny: Mengalihkan Dukungan Khofifah ke Sukarwo ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-suap-rp3-m-denny.html

Ogah Dukung pencalonan Sukarwo dan Saefullah Yusuf (Karsa), Parpol Gurem Dapat Intimidasi --> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-ogah-dukung-pencalonan.html

Rizal Ramli: Pilgub Jatim kembali dicederai politik uang ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-rizal-ramli-pilgub-jatim.html

Dukung Khofifah, Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie: Politik Di Jatim Tidak Berakhlak ==> http://soeloeh-indonesia.blogspot.com/2013/06/dukung-khofifah-ketua-dkpp-jimly.html

#MelawanLupa Harian Duta Masyarakat : Soekarwo Anak PKI Beredar Lagi ? ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-melawanlupa-harian-duta.html

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar