Sabtu, 17 Agustus 2013

Khofifah-Herman Didukung Jaringan Aktivis GMNI

Khofifah Center
Pasangan Khofifah - Herman Didukung Jaringan Aktivis GMNI
Bersama Aklinas, Tiga Hari Herman Kunjungi Masyarakat Nasionalis

SURABAYA - Sepanjang masa kampanye, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja berbagi peran dengan baik dan efektif. Jika Khofifah 'menyisir' elemen Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat religius lainnya, maka Herman terkonsentrasi di daerah berbasis nasionalis.

Selama tiga hari (19, 20 dan 22 Agustus), Herman bersama Asosiasi Kontraktor Listrik Nasional (Aklinas) Jatim -- mitra kerja PLN -- dan Paguyuban Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan menyapa masyarakat nasionalis mulai wilayah Brantas hingga Mataraman.

"Masyarakat miskin di desa, pelosok-pelosok, belum tersentuh kesejahteraan dan mereka membutuhkan perubahan lewat pemimpin baru di Jatim. Kami melihat Pak Herman, lewat kesederhanaannya, kejujurannya dan ketegasannya, menjadi sosok yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan. Karena itu kami bersama beliau akan menyapa masyarakat nasionalis di pelosok-pelosok itu," terang Ketua DPD Aklinas Jatim yang juga koordinator Paguyuban Alumni GMNI, Arda Netaji SH, Sabtu (17/8/2013).

Road show dimulai dari Mojokerto, Senin (19/8) pukul 14.00 WIB, dengan menyapa masyarakat lewat acara di Yayasan Mojopahit. Dilanjutkan ke Nganjuk ke pesantren asuhan Kiai Rosyid. Kemudian ke Desa Lengkong, Kertosono untuk penyalaan listrik perdana, dirangkai kunjungan ke Yayasan Dzikir Istiqomah al-Karim asuhan KH Musthafa.
Hari berikutnya, Selasa (20/8), Herman dan tim Aklinas bertemu Masyarakat Desa Hutan di Jatirogo, Ngawi. Dilanjut pertemuan dengan Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara (PPAU) di kompleks Bumi Antariksa, Madiun. "Dua hari kemudian, Kamis (22/8), giliran penyalaan listrik orang miskin di Desa Sendang, Tulungagung. Dilanjut pertemuan dengan penghayat kepercayaan di Desa Ngujang," tutur Arda.

Arda menuturkan, keputusan Aklinas dan Paguyuban Alumni GMNI mendukung dan memenangkan pasangan Khofifah-Herman (Berkah) karena didasari persamaan ideologis yang menyentuh langsung persoalan masyarakat. "Lihat saja, sejak Indonesia merdeka, di Jatim masih ada sekitar 750 ribu KK miskin di desa dan pelosok-pelosok yang tidak mendapat energi listrik. Urusan rakyat miskin ini sama dengan visi-misi Berkah terkait kesejahteraan," katanya.

"Kami berharap, kalau Bu Khofifah dan Pak Herman ditakdirkan menjadi gebernur dan wakil gubernur, semua desa di Jatim bisa terang benderang. Ini juga selaras dengam kurikulum Pak Nuh (Menteri Pendidikan). Tapi tanpa listrik, bagaimana bisa generasi bangsa belajar dengan baik. Kami melihat Berkah bisa melakukan perubahan itu, sehingga seluruh cabang Aklinas di 38 kabupaten/kota serta jaringan paguyuban Alumni GMNI se Jatim yang bergerak diberbagai bidang kemasyarakatan, siap mendukung dan memenangkan pasangan nomor urut 4 ini," katanya.(rdl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar