Kamis, 06 Desember 2012

[Media_Nusantara] POTENSI KREDIT MACET 900M + PT. TRI WAHANA UNIVERSAL DI BNI 46 ?

 

POTENSI KREDIT MACET 900M + PT. TRI WAHANA UNIVERSAL DI BNI 46 ?

By @TrioMacan2000

eng ing eeeng …PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bersama 4 bank asing terlibat dlm sindikasi kredit kpd TWU anak usaha Saratoga Capital, TWU atau PT Tri Wahana Universal, mendapat kredit sebesar US$ 92 juta (900 M) utk investasi pabrik pengolahan minyak mentah, Informasi ini dibenarkan oleh Direktur Korporasi BNI Krishna Suparto bahwa BNI terlibat dalam sindikasi kredit US$ 92 tsb, BNI bertindak sbg joint mandated arranger dlm kredit kepada perusahaan milik Saratoga, yakni PT Tri Wahana Universal anak usaha Saratoga

Saratoga diketahui sebelumnya telah mengambil alih 77% saham Tri Wahana pada Juni 2011 dari Grup Harita. PT. Tri Wahana merupakan perusahaan pengolahan minyak swasta menjadi bahan bakar minyak untuk kebutuhan Industri, Lalu dimana terdapat masalahnya pada pemberian kredit US$ 92 juta oleh BNI ke TWU milik Sandiaga Uno ini ?

Sesuai informasi yg kami peroleh dari orang dalam BNI, kredit sindikasi ini diduga penuh dengan rekayasa, sangat riskan & potensial macet, Di samping itu terdapat berbagai persoalan terkait dengan pembelian mesin Kilang Minyak tsb. Info yg beredar mesin tsb adalah mesin bekas

TWU itu adalah refinery / kilang minyak berlokasi di Bojonegoro dgn kapasitas 6000 barrel/day. Investasi awal cuma sekitar US 40 juta, Mesin pengolah minyak itu sebelumnya yg beli Rudi Tavinos yg adalah patner Gunawan, pemilik awal TWU yg diambilalih Saratoga/sandiuno, Rudi membeli mesin tsb dari USA dlm bentuk mesin bekas. Disitu diperkirakan Rudi sdh untung US 3 Juta. Gunawan sendiri tdk tahu, Gunawan ini sendiri latar belakangnya adalah pengusaha kayu, tidak mengerti bisnis perminyakan. Sepenuhnya tergantung pada Rudi, Ketika TWU tersendat usaha dan operasionalnya, Gunawan menyerah. Rudi Tavinos tawarkan Refinery ini (TWU) kpd Sandiuno utk ditake over, Sandiuno tertarik & lobi perbankan (BNI cs) utk biaya take over TWU ini. Eh BNI setuju dgn pembiayaan sindikasi US$ 92 juta ke saratoga, Dengan kredit US$ 92 juta dari BNI cs itu, Saratoga jelas untung krna beli TWU hny dgn harga US$ 70 juta dari Gunawan. Gunawan juga untung, karena hanya beli seharga US$ 40 juta. Rudi Tavinos juga untung US$ 3 juta plus fee jatah dia dari transaksi ini

Lalu siapa yg rugi? Belum ada. BNI cs sendiri masih menunggu apakah kredit yg mereka berikan ke Saratoga iro take over TWU ini bs lancar, Namun sesuai informasi yg kami terima dari BNI dan pihak2 terkait, kredit ini sangat rawan macet. Kenapa? Krna ini bisnis high risk, Sandiuno jg harus hati2 . TWU msh punya utang sama kontraktor US 500,000. Sampai skrng belum dibayar dan Sandiuno mgkin tdk tahu. Rudi Tavinos skrg ikut bergabung dgn Sandiuno dan jadi andalan / orang kepercayaan Sandiuno di TWU. Sandiuno ga paham bisnis perminyakan

Bisnis perminyakan ini adalah bisnis yg paling licin, keras dan sangat berbahaya. Pemainnya kelas dunia semua. Jarang lokal bs bertahan. Lihat saja buktinya, kilang2 minyak swasta nasional indonesia hny 1-2 yg bisa survived. Sisanya hancur lebur. Negara & BUMN saja ampun2, Bisnis minyak pengolahan / refinery banyak yg tumbang termasuk TWU yg ditake over sandiuno/ BNI cs. Awalnya krna spek mesin tdk cocok, Mesin pengolah yg dimpor dan dipasang di TWU tdk sesuai peruntukannya dgn bahan baku crude oil yg mrka dapatkan kuotanya dari Pertamina, Akibatnya TWU tdk dapat 6000 barrel per hari crude oil jatah mereka dari Pertamina menjadi product oil. Mesin harus dimodifikasi dulu

Akibatnya? TWU harus keluar biaya besar utk modifikasi mesin pengolahaan dan sementara menjual crude oil jatah mereka itu ke pihak lain, TWU beli crude oil jatah pertamina itu dr Exxon, Cepu. 6000 barrel/day. Tapi kapasitas refinery tdk bisa maksimal. TWU ambil untung dari spread harga crude oil. Kami lupa tanya nama pihak ke III yg beli. Intinya, TWU hny seperti jadi broker minyak sj

apakah TWU setelah dapat kredit US$ 92 juta bisa beroperasi maksimal sbg refinery dan hasilkan product seperti tercantum dlm proposal?

Banyak pihak yg ahli dalam bisnis minyak yg meragukan. umumnya berpendapat TWU bakal karam lagi. Siapa yg rugi? BNI/ negara/rakyat, Jika TWU tdk mampu lunasi kewajibannya kepada BNI, paling2 mereka akan serahkan semua asset yg nantinya hny berupa barang rongsokan, Saratoga / sandiuno harus hati2. Ini uang negara. Jgn seperti kasus storage pertamina dulu yg macet ratusan juta dollar sampai skrg. Kasus depo pertamina Balaraja dll belum diselesaikan sandiuno sampai detik ini. Itu jg yg menjadi penyebab RI sering langka BBM. Ketiadaan storage tank atau depo penampungan stock BBM yg macet gara2 sandiuno gagal realisasi dulu, sebabkan rakyat yg susah. pertamina atau pemerintah tdk bisa impor BBM dalam jumlah yg cukup utk stock nasional karena tdk adanya storage tank yg memadai. RI kini punya bisa menimbun stock BBM maks hanya 21 hari karena tdk adanya pembangunan strotage tank baru. Gara2 kasus sandiuno dulu

Kini sandiuno dimohon lebih berhati2 dlm manfaatkan kredit utk TWU sebesar US$ 92 juta dari BNI cs yg notabene juga uang negara/ rakyat. Semua mendoakan agar TWU ini sukses meski banyak yg menduga ini hny sekedar usaha pembobolan bank semata2. Rakyat akan jd saksinya

Cukup sekian dulu kultwit Part 1 tentang kredit BNI ke TWU/ Saratoga/Sandiuno senilai hampir 1 Triliun itu. Smga bermanfaat. MERDEKA !

Baca Juga:
- "SANDIAGA UNO & KASUS KORUPSINYA":
JILID 1 ==> http://chirpstory.com/li/8222
JILID 2 ==> http://chirpstory.com/li/8318
JILID 3 ==> http://chirpstory.com/li/12482

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar