Sabtu, 31 Agustus 2019

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Ibu Kota Pindah, Penajam Paser Utara Mayoritas Dihuni Orang Jawa

 

BERITA HOAX yang Tidak cenderung Mengeruhkan Situasi dan mempunyai sifat DISINFORMASI 
Berita ini  /Link dibawah ini yang disuguhkan  dan disebarluaskan oleh Si Pengirim Link TIDAK dan BUKAN sama sekali KEPUTUSAN RESMI PRESIDEN /PEMERINTAH.
=======================================================================================================
JIKA ORANG SUDAH atau sedang  dalam keadaan Frustrasi /Kekecewaan yang berat ( > KASIAN .....) sebagai akibat dari Kegagalan atau Kekalahan Pribadi atau Kelompok ...... Mereka akan selalu mencari-cari akal dengan segala Cara ( melalui HOAX, Disinformasi dan Kampnye Hitam serta Provokasi dan sampai yang paling Extrem Terorisme dan Separatisme ) .....dan Tidak segan 2 dan Sadar/ Tak Sadar ...Ia berusaha mengungkit -ungkit dan mengelembungkan BERITA LAMA/USANG yang sudah TIDAK BERLAKU dan TIDAK BERGUNA lagi untuk DIBACA KECUALI DIBUANG KESAMPAHAN >>   Seperti Halnya dengan Berita Usang dalam LINK dibawah ini  yang dikirim an disebar luaskan oleh si Pengirim berita/ Link ini 



Bez virů. www.avast.com

On Sat, 31 Aug 2019 at 01:05, Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 

Kenapa Bukit Soeharto Dipilih Sebagai Ibukota Baru? Inilah Alasannya:  https://www.youtube.com/watch?v=_HX9Iftil9k


https://nasional.tempo.co/read/1241908/ibu-kota-pindah-penajam-paser-utara-mayoritas-dihuni-orang-jawa/full&view=ok


Ibu Kota Pindah, Penajam Paser Utara Mayoritas Dihuni Orang Jawa

Reporter: 

Muh. Syaifullah (Kontributor)

Editor: 

Jobpie Sugiharto

Jumat, 30 Agustus 2019 09:02 WIB

  • Foto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Sepaku dan Samboja, Kutai Kartanegara akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia. ANTARA

Foto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Sepaku dan Samboja, Kutai Kartanegara akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan ibu kota pindahyang kemungkinan besar ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seluruh kecamatan di sana adalah daerah transmigran yang masyarakatnya mayoritas dari Jawa.

"Bahasanya Bahasa Jawa, mas. Karena empat kecamatan di wilayah kami (kawasan) transmigran.  Orang Jawa Barat juga ada," kata Kepala Bagian Pembangunan Penajam Paser Utara Nico Herlambang seusai diskusi di UGM tentang pemindahan ibu kota negara pada Kamis, 29 Agustus 2019.


Dia menjelaskan rencana ibu kota pindah dari Jakarta ke Kaltim disambut baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Namun geliat proyek gedung dan infrastruktur serta kepindahan 800 ribu sampai 1 juta aparatur sipil  negara bisa berdampak terhadap masyarakat setempat.

Nico mengungkapkan jumah penduduk di kabupatennya lebih sedikit ketimbang ASN yang akan diboyong ke sana. Jangan sampai masyarakat lokasl justru tersisihkan oleh pendatang.


"Jangan sampai warga kami tersingkirkan. Konsen kami kepada kesejahteraan warga kami."

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki luas wilayah sekitar 333 ribu hektare dengan penduduk sekitar 178 ribu jiwa. Dengan luas wilayah tersebut masih memungkinkan ditambah sampai 1 juta ASN dari Jakarta. 

Nico berkeyakinan 40 ribu hektare lahan yang disiapkan sebagai Ibu Kota NKRI berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dia memperkirakan dari 180 ribu hektare yang dibutuhkan, 120 ribu hektare di antaranya berada di Penajam Paser Utara dan 60 ribu hektare di Kutai Kartanegara.

Dia pun menuturkan kabupatennya lumbung pangan bagi Kaltim. Tapi jangan sampai lumbung pangan menjadi lumbung properti sehingga harus dipisahkan wilayah permukiman dengan pertanian.

Menurut Nico, ibu kota pindah harus membawa dampak positf pada ekonomi, layanan, dan fasilitas infrastruktur di Kabupaten Penajam Paser Utara. Masyarakat pun menyambut gembira karena dekat dengan presiden.

"Ada joke di masyarakat kami, sebaliknya Presiden siap enggak tetanggaan dengan kami yang petani, nelayan," tuturnya sambil tergelak.


Dosen Fakultas Geografi UGM Dyah Rahmawati Hizbarob mengatakan ia bersama tim ahli lainnya memberi masukan kepada pemerintah daerah  untuk kesiapan ibu kota pindah dari Jakarta.

Tim segera melakukan kajian interdisipliner tentang tata ruang, sumber daya air, kebutuhan pangan, serta kesiapan masyarakat menghadapi modernitas pembangunan.

Menurut Dyah, Kabupaten Penajam Paser Utara pun perlu memperhatikan ketersediaan sumber pangan, sandang, dan papan warganya setelah kedatangan penduduk dari Jakarta secara besar-besaran ketika ibu kota pindah.

MUH SYAIFULLAH



Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar