Polisi Lindungi FPI?: FPI Serbu Warga di Kendal Jawa Tengah
1 tewas & beberapa luka2 termasuk anggota Polisi, akibat serbuan & ditabrak mobil oleh FPI
Hindari amukan massa, puluhan anggota FPI   dibawa pakai truk
Kembali integritas Lembaga POLRI diuji dalam kasus terjadinya penyerbuan & penyerangan oleh FPI (Front Pembela Islam) pada masyarakat di desa Sukorejo, kecamatan Sukorejo, kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang mengakibatkan adanya warga  yang tewas & luka2, akibat serbuan & ditabrak mobil oleh anggota FPI. Bahkan ada anggota polisi yang luka2 akibat ditabrak mobil oleh anggota FPI

Kasus ini bermula dari adanya sweeping oleh FPI yang merusak property (rumah) warga. Dan masyarakat menangkap 2 anggota FPI yang merusak rumah warga itu dan menyerahkannya kepada kepolisian setempat, yakni kantor Polsek Patean. Tapi rupanya FPI tidak terima, sehingga datang dengan jumlah yang lebih besar yakni 100an orang yang memenuhi jalanan dan kembali merusak rumah warga, sebagaimana diberitakan oleh Merdeka.Com http://www.merdeka.com/peristiwa/warga-sempat-bakar-dan-rusak-4-mobil-fpi.html
Warga akhirnya melawan aksi FPI yang kedua kali ini.

Diduga yang membuat warga marah & berani melawan FPI adalah bahwa dalam konvoi sweeping, mobil yang anggota FPI menabrak warga, tapi tidak mau berhenti, bahkan motor korban sampai terseret sejauh kurang lebih 1 kilometer, sebagaimana diberitakan Merdeka.Com http://www.merdeka.com/peristiwa/mobil-fpi-tabrak-2-warga-saat-sweeping-pemicu-bentrokan-kendal.html
Dan akhirnya korban ada yang meninggal dunia karena kalau motornya terseret 1 kilometer, sedangkan orangnya terseret mobil sampai 50 meter, sebagaimana diberitakan Merdeka.Com http://www.merdeka.com/peristiwa/satu-warga-tewas-akibat-ditabrak-mobil-fpi-di-kendal.html
selain ada korban meninggal juga ada 4 warga & 1 orang polisi yang luka2 ditabrak oleh salah satu mobil FPI. Akibatnya mobil2 FPI yang menabrak & menyeret warga sampai luka parah & ada yang meninggal dunia itu dibakar masyarakat sebagimana berita Merdeka.Com http://www.merdeka.com/peristiwa/mobil-fpi-tabrak-dan-seret-warga-sempat-senggol-polisi-kendal.html

Tentunya sangat aneh jika kemudian seorang komandan polisi, yakni Kapolres Kendal mencoba memberi alasan pemaaf pada FPI dengan  menyatakan bahwa korban adalah tertabrak dan bukan ditabrak. Kata Kapolres kalau ditabrak kan terlalu keras, sebagaimana berita TribunNews.Com http://www.tribunnews.com/nasional/2013/07/18/polisi-seorang-ibu-tewas-saat-rusuh-karena-tertabrak-mobil-fpi
Kalau tertabrak, tentunya motor tidak akan terseret sampai sejauh 1 kilometer dan Tri Munarti seorang ibu guru SD yang tewas tentunya tidak akan terseret sampai 50 meter. Kalau menabraknya memang tidak dengan sengaja, tentunya begitu menabrak akan berhenti. tapi ini sudah tahu menabrak sampai mobil menyeret motor & manusianya sampai sejauh itu tidak berhenti dan baru berhenti setelah dihentikan paksa oleh masyarakat, patut diduga ini adalah sebuah kesengajaan.

Maka patut disayangkan tindakan polisi yang sama sekali tidak ada upaya untuk melindungi masyarakat. Seharusnya sebelum FPI menyerbu masyarakat untuk yang kedua kalinya, polisi harusnya sudah mencegah, menghalau bahkan jika perlu menangkapnya, karena FPI sudah merusak rumah2 warga. Karena penyerbuan yang kedua dari FPI ini sudah jelas motifnya adalah balas dendam dengan menyerbu warga, karena warga dianggap berani melawan dengan menangkap anggota FPI yang merusak warga dan menyerahkannya pada polisi.

Karena tindakan warga sudah benar, yakni menyerahkan anggota FPI pelaku perusakan rumah warga pada polisi, harusnya Polisi melindungi warga jangan sampai diserbu lagi oleh FPI. Tapi yang terjadi adalah bahwa polisi baru turun tangan setelah FPI terdesak karena perlawanan masyarakat & melindungi FPI dari balasan warga yang marah. Setelah aparat berhasil memukul mundur ribuan masyarakat sukoharjo, akhirnya massa FPI berhasil diselamatkan dengan pengawalan ketat dari aparat sebagaimana berita Merdeka.Com http://www.merdeka.com/peristiwa/massa-fpi-dievakuasi-kapolda-jateng-temui-tokoh-ulama-kendal.html

Kita lihat Integritas POLRI dalam kelanjutan kasus ini, apakah polisi adalah pelindung masyarakat, ataukah seperti peristiwa2 sebelumnya dimana polisi terkesan cenderung berperan sebagai pelindung FPI yang menyerbu warga. Tentunya hal ini tidak hanya sekedar dijawab dengan argumentasi, tapi perlu langkah nyata dari polisi

Salam
FKMN - Forum Komunikasi Masyarakat Nusantara
Semboyan FKMN: Bhineka Tunggal Ika