Minggu, 28 Juli 2013

[Media_Nusantara] Pelajaran 'Porno' Anak Gembala dan Induk Srigala untuk Sekolah Dasar

 

Pelajaran 'Porno' Anak Gembala dan Induk Srigala untuk Sekolah Dasar 


TEMPO.CO, Bogor-Azwar, 46 tahun, orang tua murid kelas VI SDN Gunung Geude Kota Bogor, mengaku kaget dan tidak percaya setelah membaca cerita dalam buku bahasa Indonesia dengan judul Aku Senang Bahasa Indonesia, yang diterbitkan CV Graphia Buana. "Ada cerita yang sangat ganjil dan berbau porno dan vulgar dalam alur cerita di halaman 57 -60 buku itu," kata dia, Rabu 10 Juli 2013.

Ia mengatakan, dalam buku SD/MI Kelas 6 ini terdapat cerita "Anak Gembala dan Induk Serigala". Namun materi bacaanya adalah tentang seorang pria yang masuk warung remang-remang. "Saat saya ternayata mirip dengan bacaan buku dewasa yang memang tidak layak untuk dibaca oleh siswa SD yang umurnya masih 11-12 tahun," kata dia.

Begini cerita yang dinilai porno dalam buku SD tersebut:
"Dari tempat hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan ... Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu ... Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya, sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya ...

Bertahun-tahun, seorang mandor penebangan kayu melihatnya sedang mandi di sebuah telaga. Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya. Dia tadinya tidak bisa terima.

Begitu lahir, bayi itu ditinggalkannya dengan kedua orangtuanya sementara dia lari ke kota. Kini dia sadar bahwa dia harus berbuat sesuatu untuk menghidupi anak yang pernah dikandungnya. Walau bagaimanapun dia adalah darah dagingnya. Dia ibu dari anak itu. Dari tempat paling hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan, dia selalu diingatkan pada hal itu. Apapun. Apapun harus ia lakukan demi kehidupannya dan anak itu.

Pada awalnya dia tampak ragu untuk meladeni rayuan lelaki itu. Akan tetapi sebentar tadi, masa lalu yang kelam sudah menyeretnya pada sebuah kesadaran, dia ingin melupakan kepahitan hidupnya. Melupakan deritanya pada sosok lelaki yang menistakan dirinya, pada sosok jabang bayi yang meruak dari celah selangkangannya, pada kesadaran bahwa dia adalah perempuan yang sewaktu-waktu mudah dihempas oleh jerat nafsu."

Azwar mengatakan telah mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor dan mengeluhkan beredarnya buku yang akan dibaca anaknya itu. "Saya minta pada Disdik kota Bogor untuk tidak menjadikan buku tersebut sebagai buku pelajaran murid SD dan menarik kembali buku yang sudah beredar dan dibeli oleh puluhan orang tua murid ini," katanya.

Menurutnya, buku pelajaran tersebut ia beli dari salah satu toko buku di Kota Bogor yang menjadi rekomendasi dan ditunjuk langung oleh pihak sekolah jika orang tua membeli. "Buku itu harganya Rp 31. 500, namun saat itu pihak sekolah menganjurkan anak saya untuk membeli satu paket buku berjumlah 12 mata pelajaran dengan harga Rp 329.500," kata dia

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan jika baru menerima laporan tersebut dari orang tua siswa yang anaknya belajar di dua sekolah yakni di SDN Polisi $ dan SDN Gunung Gede. "Kami juga sangat kaget saat membaca isi cerita di halaman 57 hingga 60 dalam buku bahasa Indoensia," kata dia.

Ia mengatakan meski buku tersebut bukanlah buku ini pelajaran yang dalam kurikulum pendidikan Kota Bogor, namun memang jika dibaca ceritanya sangat tidak layak untuk siiswa SD, "Kami akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan memberikan surat edaran agar sekolah tidak menjadikan buku tersebut untuk dijadikan buku pelajaran tambahan," kata dia.

Pihaknya juga melarang sekolah untuk jual-beli buku pelajaran, karena buku pelajaran pokok sudah diberikan secara gratis melalui sekolah, "Tapi jika pihak sekolah ingin menggunakan buku tambahan, maka harus sepengetahuan dan seleksi dari Dinas Pendidikan," jelas dia.

Dinas akan menyelidiki lebih lanjut dan meminta pihak penerbit CV Graphia Buana untuk meminta klarifikasi, "Saya sendiri terperanjat, apabila tema bacaan tersebut disadur dari sebuah blog "AkmalBlog" dan terlewati oleh tim penyunting penerbit dan kami akan selidiki ini," tegasnya.

Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar, Disdik Kota Bogor Elok Trikusuma mengatakan, seharusnya sekolah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Disdik jika akan mengguanan buku tambahan. "Untuk menentukan buku tersebut seharusnya sudah lulus uji materi dari tim sekolah, agar tidak menimbulkan kesresahan dan memberikan pendidikan peserta didik," kata dia.

Sementara saat Tempo mendatangi kantor Penerbit CV Graphia Buana, jalan Temanggung Wiradireja, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, tidak ada satupun dari pihak penerbit yang menemui. Bahkan kantor dengan pintu gerbang hitam tersebut terlihat sepi tampa penghuni meski pintu terbuka. Hanya terlihat tumpukan buku-buku pelajaran yang sudah dibungkus dalam paket-paket kecil yang siap kirim serta terdapat satu unit mobil bok yang terparkir didalam areal kantor.

Baca Juga :
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala ==> http://edsus.tempo.co/konten-berita/pendidikan/2013/07/11/495569/272/Ini-Pengakuan-Penulis-Buku-SD-039Porno039-Anak-Gembala-ampnbsp

Cerita Porno Tersisip di Buku Bahasa Indonesia SD di Bogor ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/07/medianusantara-cerita-porno-tersisip-di.html

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar