Minggu, 07 Juli 2013

[Media_Nusantara] Rizal Ramli : Ada “Ibu Penting” Dibalik Century

 

Rizal Ramli : Ada "Ibu Penting" Dibalik Century

Meskipun jadwal acara adalah pembahasan buku Bambang Soesatyo yang berjudul "Skandal Century Ditikungan Terakhir Pemerintahan SBY – Boediono", akan tetapi Rizal Ramli membelokkan acara menjadi lebih menarik..

Dia menuding adanya keterlibatan Hatta Rajasa dan orang dekat SBY dalam proses awal maupun pencegahan membongkar kasus dana talangan untuk Bank Century sebesar Rp6,7 triliun itu ke atas permukaan.

Bahkan, lanjut Rizal, ada modus gratifikasi jabatan kepada Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia untuk diangkat sebagai Cawapres, karena telah sukses meloloskan dana talangan tersebut.

Pada acara yang berlangsung di Press Room, DPR Senayan, Jakarta, Kamis (04/07) itu, Rizal mengungkap "ada sembilan orang nama yang akan digodok sebagai cawapres SBY pada 2009, dan tidak ada nama Boediono", kata Rizal mantap.

Namun, stiuasi langsung berubah, ketika Boediono – sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) waktu itu -, sukses memperoleh dana melalui modus dana talangan. kepada Bank Century yang divonis "dalam keadaan sistemik". Maka mencuatlah nama Boediono sebagai pilihan untuk mendampingi SBY sebagai Wapres pada Pilpres 2009.

Menurut mantan menteri perekonomian di era Gus Dur itu, sebenarnya Budi Rohadi yang sangat kenal dengan Robert Tantular itu, datang menemui Hatta Rajasa agar Bank Century bisa ditolong, dengan kompensasi sejumlah uang. Namun, Hatta Rajasa tidak bisa memutuskan, kemudian dipertemukan dengan pejabat yang lebih tinggi.

Akhirnya majulah seseorang kepada "Ibu". "Siapa ibu itu saya tidak bisa sebutkan namanya", - bersama seorang wanita, ujar Rizal sambil tersenyum- senyum. Senyum Rizal malah mendapat tepukan riuh dari hadirin.

"Mungkin wanita yang dibawa itu Dewi Tantoelar, yang punya kedekatan dengan Ibu tersebut," sambung Rizal.

Akan tetapi kata Rizal lebih jauh, "namun ada juga Budi Sampoerna, yang juga punya kedekatan dengan Ibu tersebut. Akhirnya sepakat Century ditolong", cerita Rizal yang berkali – kali mendapat tepukan riuh peserta acara diskusi tersebut.

Lebih lanjut Rizal bercerita, kemudian, di jajaran KSSK, Boediono dan Sri Mulyani meminta nasehat kepada Ali Wardana dan Wijoyo Nitisastro. Menurut Rizal, Ali Wardana menegaskan bahwa Century tidak bisa ditolong. "Namun, Wijoyo mempersilahkan Sri Mulyani dan Boediono untuk mengucurkan bailout, akan tetapi dengan syarat : Boediono harus jadi Wapres", cerita Rizal meyakinkan. "Tidak lama sesudahnya, maka ada pertemuan di Raflesia, Cibubur. Sudah ada janji gratifikasi, makanya deal,". Ketika Rizal.menyebut Raflesia di Cibubur, sejumlah wartawan menimpali "dekat Cikeas", hadirin kembali tertawa riuh sambil bertepuk ramai.

Dengan konspirasi besar yang melibatkan petinggi negara ini, sulit untuk menuntaskan kasus itu dalam periode pemerintah saat ini. Rizal menceritakan ketika proses penanganan kasus tersebut mencuat, dan minta audit investigatif dari BPK. Akan tetapi, yang dihasilkan hanya kulitnya saja. Menurut Rizal pimpinan BPK saat ini juga berupaya untuk menutupi fakta adanya pidana kebijakan. "Ketua BPK sekarang ini banyak masalah (Hadi Purnomo) dan Ketua Tim Audit Investigatif Taufiqurrahman Ruki merupakan orang kepercayaan SBY. Soalnya Ruki itu pernah jadi Deputi Menkopolhukam. Jadi, karena yang dilakukan hanya audit kebijakan tok, maka tentu saja tidak ada potensi pidana kebijakan yang diungkapkan," tandas Rizal.

Pada acara peluncuran buku itu, nampak hadir anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo, Fahri Hamzah, Ahmad Yani. Sedangkan para narasumber adalah, Prof. Hendrawan Supratikno, Neta S.Pane, Prof. Tjipta Lesmana, Prof. Rizal Ramli dan Prof. Irman Putra Sidin.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar