Menteri ESDM Menghina Wartawan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menghina wartawan di hadapan ribuan eks-karyawan BP Migas, di Jakarta, Senin (19/11/12). Di dalam pidatonya itu dia menilai bahwa citra negatif BP Migas di mata publik, bahwa BP Migas prokepentingan asing, dan sebagainya itu adalah gara-gara kinerja Humas BP Migas yang mati angin, ketika berhadapan dengan wartawan. Tidak bisa merangkul wartawan. Akibatnya, wartawan pun menulis yang jelek-jelek tentang BP Migas.
Menurutnya Jero Wacik, seharusnya Humas BP Migas bisa mengendalikan wartawan agar menulis sesuai dengan yang diinginkan. Caranya, adalah diajak makan siang, diberi penjelasan baik-baik. Kalau belum bisa mengerti, diterangkan ulang lagi, dua kali, lima kali, sepuluh kali, berkali-kali sampai mengerti. Bila perlu kasih hadiah. Kalau tidak mau, ya kebangetan. Masa BP Migas, tidak bisa kasih hadiah (kepada wartawan).
Pidato Menteri ESDM itu direkam oleh seorang wartawan asing, dan disiarkan di Metro TV, Selasa sore, 20 November 2012. Berikut transkrip pidato yang dimaksud, atau anda bisa mendengarnya dengan mengklik di sini:
"
Wartawan itu harus diajak bergerak. ,, Wartawan itu, apa yang didengar itu yang ditulis. Kalau trus gak dengar apa-apa dia gak nulis apa-apa (suara hadirin tertawa). Dipengaruhi orang-orang lain itu yang ditulis. Kacau sudah. Kita yang kacau. Tetapi kalau diterangkan sama wartawan ajak makan siang wartawannya, kumpulkan sepuluh orang, terangkan, terangkan, sekali belum mengerti, dua kali, dua klai belum ngerti, lima kali, lima kali belum ngerti, sepuluh kali. Sampai dia ngerti betul. Baru muat. Begitu dimuat, periksa muatannya, sudah benar belum. Kalau mau, kasih hadiah. Kalau gak mau kasih gak apa-apa, tetapi kebangetan (hadirin tertawa gemuruh). Masa, segede BP Migas gak pernah mau kasih hadiah.
"
Dari pidato ini terbukti sudah bagaimana kualitas menteri yang satu ini di mata publik. Bukan salah Humas BP Migas, atau Humas Kementerian ESDM, kalau publik menilai dan menaruh curiga bahwa jangan-jangan informasi-informasi yang akhir-akhir ini memanas tentang adanya kementerian-kementerian tertentu yang suka main kongkalikong, main suap-menyuap dengan anggota DPR, salah satunya adalah Kementerian ESDM ini. Betapa tidak, dengan jelas kita semua mendengar sendiri dia dengan terang-terangan menyarankan bawahannya untuk memberi hadiah / gratifikasi, atau bahkan menyuap wartawan, agar menulis berita sesuai yang dikehendaki pihaknya.
Demi wartawan menulis berita yang sesuai dengan kehendak pihaknya saja dia menghalalkan pemberian hadiah/suap kepada wartawan, apalagi demi pencairan anggaran yang jumlahnya sangat besar di DPR. Apakah dia tidak akan juga tanpa keberatan memberi hadiah/gratifikasi kepada anggota-anggota DPR itu? Yang jelas di pidatonya ini, Menteri ESDM Jero Wacik sudah merendahkan wartawan, yang dianggap tidak mengerti apa yang ditulisnya. Dengan kata lain, bodoh, sampai harus diterangkan berkali-kali, bila perlu sampai sepuluh kali, atau lebih.
Menurut dia, wartawan itu gampang dipengaruhi dalam menulis berita, hanya dengan diajak makan siang, terus dikasih hadiah. Siapa wartawan yang tidak merasa terhinakan dengan pidato Menteri ESDM ini?
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar