Sabtu, 13 September 2014

[Media_Nusantara] Re: [GELORA45] Fwd: [t-net] Kutu loncat (was: Gerindra Memang Bukan Habitat Ahok)

 

WHHAHAAAAA  ...   FADLI  .....FADELI ... serba JELI dan GAMPANG DIBELI ........ 

** SAYA UCAPKAN " SELAMAT " kepada AHOK yang nyatanya masih sanggup  MELOMPAT BEGITU JAUH meninggalkan FADLI ZONE dan RAMBOWO - HATTA , HASYIM  DAN TUTUT serta KELOMPOK KUTU2 BUSUK LAINNYA yang tergabung dalam KOALISI " HITAM " PERMANENT .......yang penuh dengan KUTU2 BUSUK YANG SUDAH TIDAK PUNYA KAKi ....oleh karenanya Tidak sanggup Melompat Jauh ......dan selalu berjalan di TEMPAT di ERA dan UDARA ORBA yang serba BUSUK ITU  dan dipenuhi KUTU2 dan TIKUS2 serta GUMPALAN BESAR POLI - TIKUS BUSUK.... yang hanya punya GIGI yang berfungsi untuk MENGGEROGOTI LUBUNG PADI NEGARA DAN KEKAYAAN NEGARA  yang bukan milik mereka dan atau yang dng TONGKAT  SIHIR  "PALNGLIMA"NYA - BERHASIL MERUBAH SEGALANYA yang merupakan MILIK NEGARA ...berubah enjadi MILIK PRIBADI2NYA ..... ( berkat Tongkat
Sihir para Kutu dan POLI - TIKUS Busuk tsb ....)

**  Bravo kepada AHOK yang telah mengambil keputusan Tegas  ...LOMPAT JAUH2 mennggalkan PARA KUTU HITAM  tsb ..... karena jika tidak keluar dari Kubu KOALISI HITAM tsb....salah2 AHOK dijadikan Korban RASA dan bisa habis digerogoti Kutu2 Hitam  lainnya yang senang membabi/buta Menelan setiap  Ayat2 Qoran tanpa dikunyahnya  .....
( Jangan heran jika Fadli Zone menamakan setiap Ex - Anggoutanya sbg KUTU menurut PENILAIANN TENTANG DIRINYA SENDIR ... sbg " Kutu Busuk Orba...I )

HAYO SIAPA LAGI dari GERINDRA dan KOALISI HITAM YANG MASIH PUNYA KAKI untuk BISA MELOMPAT seperti AHOK ...? 

Note ; 
>  MACHMUD MD nampaknya Kakinya hanya tinggal satu ..sehingga tak bisa mengikuti jejak AHOK....dan HATTA RAJASA .... weleh2 Mana mau melompat jika harus memimpin CLUB COSA NOSTRA NYA sbg CAPO di Tutti CAPI..? 

Bang Halim  , Tukang semprot  DDT - Preparat anti KUTU dan " POLI " TIKUS BUSUK 



2014-09-13 4:29 GMT+02:00 den suta sutawiyana@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:
 



Dear all,

Pernyataan Fadli Zon tentang "KUTU LONCAT" yang ditujukan ke Ahok itu 
ternyata cukup menarik perhatian banyak orang.

Inilah, antara lain, beberapa tanggapan, yang hemat DS patut direnungkan 
dan dimengerti hakikatnya, agar tak sembarangan mengucapkannya.

Salam berbagi,
DS



From: Deanna Trisnasari
Date: 13 September 2014 8:18:52 am GMT+7

Malang 13/09/14
kalau saya ini tak masalah. Yang penting ada virus baru! yaitu virus AHOK, untung double minrority yg. mulai, dan sekarang virus ini menjangkiti banyak orang penting bahkan assosiasi juga! Waspadailah itu ini secara positip saja !
hbw


2014-09-12 17:33 GMT+07:00 den suta :


Dear bung DK,

Singkat kata,  soal baik atau buruknya KUTU LONCAT itu,  bergantung pada 
tujuannya untuk apa atau prinsipnya buat apa. Selama tujuan dan prinsip itu
positif, ah bojailah ngomong apa saja, sehingga bagi Ahok lebih bermanfaat 
... pergi  meninggalkan tempat berbincang sambil ngomong ... "baru tahu si 
Fadli Zon bahwa Ahok itu KUTU LONCAT, asalkan BUKAN Kutu Busuk !".

Semoga, Jokowi atau PDIP mau menerima Ahok secara apa adanya.  Ngo-
no ae kok repot ...

Salam kutu2an,
DS


On 12 Sep 2014, at 3:29 pm, David Kuntadi wrote:
 

Ngomong2 mengenai kutu loncat, saya teringat kepada julukan yang diberikan kepada para lulusan ITB. Para lulusan ITB terkenal sebagai kutu loncat, yang selalu ber-pindah2 perusahaan dengan berbagai alasan, namun sering kali alasannya adalah "underpaid", dibayar jauh dibawah kontribusinya kepada perusahaan. Dan karena kebanyakan perusahaan memang memiliki birokrasi berbelit2 utk menaikkan upah karyawan, biasanya hal ini memang benar. Alhasil, dengan mudah mereka bisa menemukan perusahaan lain yang berani membayar jauh lebih tinggi. Dan siklus ini selalu berulang lagi setelah 2 atau 3 tahun, jadilah kutu loncat. Apakah hal ini buruk? Belum tentu. Dengan loncatnya mereka ke perusahaan lain, biasanya perusahaan yang ditinggalkan kemudian introspeksi dan mengadakan perubahan2 yang diperlukan paling tidak utk "retain key people", sehingga reward system menjadi lebih baik dan mendorong karyawan yang ada utk bekerja lebih maksimal. Sedangkan di perusahaan baru tentunya mereka memberikan kontribusi2 untuk memajukan kinerja perusahaan.

Demikian pula halnya dengan Ahok, mengapa bisa menjadi kutu loncat? Kok partai2 tersebut mau menerima atau bahkan seperti meng-iming2i Ahok? Apakah akibat baik/buruk dari loncat2nya Ahok? Jadi siapa (kalau ada) yang salah?

Salam kutu loncat,

DK


2014-09-10 23:01 GMT+07:00 iwan sams:
 

Ahok? Asli politikus kutu loncat.

Dulu di Belitung Timur Ahok jadi Ketua Cabang Partai kecil besutan Dr Syahrir, Partai Indonesia Baru (PIB).

Habis itu pindah ke Partai Pelopor. Kemudian masuk ke Golkar, lantas ke Gerindra.

Posted by: David Kuntadi 


__._,_.___

Posted by: Marco Polo <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar