Rabu, 22 Oktober 2014

[Media_Nusantara] Re: [temu_eropa] Ditinggal Jokowi, Ahok Bikin Gebrakan

 

opini

WATAK UMUM  DAN DOMINANT dari SEBAGIAN BESAR MASAYARAKT BANGSA IN adalah  "  SANGAT PERASA  dan bahkan "OVER EMOSIONIL "  yang pada akhirnya sering menimbulkan KOMPLIKASI pada diri Masayarakat itu sendiri  ..justru Karena selalu SALAH MENEMPATKAN  dan SALAH MEMAHAMI ( Misinterpreting ) KATA dan ARTINYA atau PENEGRTIANNYA ITU  SENDIRI ...dan dengan demikian sangat sering menimbulkan SUATU MISUNDERSTANDING antara PIHAK2 YANG BERSANGKUTAN ...hanya KARENA YANG SATU TIDAK MENGERTI "  BAHASA KOMUKINAKSI " DARI PIHAK YANG LAIN ....  Nota bene  Gap atau Jurang  Kwalitas yang (cukup) dalam antar Kedua 
peserta Diskusi  atau diantara pihak2 yang berbenturan  pada  suatu OPINI atau Masalah dan atau Sikap Penyataan yang diambil  oleh sementara pihak liannya.....

CONTOHNYA  : 

> Kata TEGAS ( CORRECT) ... dipahaminya sebagai SUATU TINDAKAN YANG KERAS...bahkan teramat KERAS dan lebih2 sering diartikan sebagai  KERAS DAN TANPA PERASAAN...  Dan kemudian dari Tanpa Perasaan itu langsung disambung dan disama - sejajarkan dengan  PERASAAN KEMANUSIAAN yang masih diperluas lagi dan di Dramtisir lagi dan disamakan  En Block sebagai Hak Azasi manusia (HAM)... yang TANPA
 disertai SUATU MOTIV ATAU BACKGRAOUND  HUKUM  dan ALASAN YANG LOGIS pula , yang bersangkutan 
dengan ARTI DAN MAKSUD SEBNARNYA  ( Terminus Techniscus )  dari ASAL kata tsb ; 
TEGAS /CORRECT  = Suatu Tindakan atau suatu Opini , atau Pernyatan Sikap dan atau suatu 
Kebijaksanaan dan atau suatu Behaviour  yang TEPAT dan JELAS /NYATA danTerang/Tranparent - langsung menyangkut PERSoALANNYA ATAU MASLAHNYA  - JADI bukan SIKAP dan PIKIRAN SEMPIT  dari MANUSIA KERDIL  yang  Tidak BERANI MENGATAKAN SESUATU YANG TEGAS -JELAS DAN BERTINDAK TEGAS- ( JELAS  dan  PASTI )  , tetapi selalu DIBALUT dengan BASA-BASI , MUTER2 , PURA2 ,  atau HANYA PROFORMA DAN TIDAK TERUS- TERANG,  dengan  RASA RAGU atau TAKUT2 , MALU2, MUNAFIQ, PALSU, TIDAK JUJUR dan  Tidak terus-Terang  dan tidak jarang karena TIDAK PAHAM SEGALANYA  ..... dan atau karena TIDAK bisa membedakan MANA TUGAS dan KEWAJIBAN PROFESIONI/JABATAN dan mana pula masalah dan atau "URUSAN PRiBADI " MASING2 ..HAL MANA hanya akan menimbulkan SESUATU YANG KEBALIKANNYA  " TIDAK TEGAS, RAGU2 , PLIN -PLAN , BER-PURA2, TIDAK TERUS-TERANG...dan akhirnya  " TIDAK TAHU APA MAUNYA "......dan akibatnya MEMBUAT LEBIH SUSAH DIRI SENDIRI dan menyusahkan Banyak Orang ........ 

> KESALAHAN PENGERTIAN dan MISINTERPRETASI YANG BANYAK DAN sangat umum TENTANG PENGERTIAN suatu kata atau Isilah   - dan dalam hal ini justru KHUSUNYA menayngkut kata  "TEGAS  - ATAU  CORRECT "  ini ,  yang pada umumnya diakibatkan oleh background atau latar belakang dari MUTU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DAN PERSONAL KWALITAS MASYARAKAT YANG BERSANGKUTAN , dimana suatu KATA  ( misalnya justru  KATA " TEGAS " LEBIH BANYAK DISANGKUTKAN dngan PERASAANNYA  (SUBJEKTIVE) - ketimbang dengan SITUASI ATAU masalah KONKRETNYA (OBJEKTIVE) 

> PADA  KEBANYAKAN GOLONGAN INTELEKTUIL DAN TERPELAJAR , kiranya Mereka tidak 
    mempunyai masalah   tentang arti kata " TEGAS  atau CORRECT" TSB.
* TETAPI PUN TIDAK JARANG PADA ORANG2 YANG BERPENDIDIKAN TINGGI , TIDAK TERKECUALI-NYA juga PADA PEJABAT2 TINGGI segala lapisan ...SANGAT SERING  TERDAPAT" SALAH PENGRTIAN " tentang APA YANG sebenarnya yang dimaksud  TEGAS MEYANGKUT MASALAHNYA ...dan Apa yang sebenarnya MENYINGGUNG " MARTABAT PRIBADI DIRINYA " sebagai PENGUASA
.......  
Symtom/Gejala seperti ini sering kita saksikan dalam Penampilan dan atau dalam Tindak-tanduk atau Behviour  sementara Protagonist (pelakunya)  yang dng kata lain dimana kita menyaksikan suatu Situasi kongkret pada sementara pihak, yag   memberikan kesan yang umum sebagai " LU TAHU SIAPA GUA ... JANGAN SOK AKSI LU YA SAMA GUE ..BERANI2NYA NGRITIK Gue LAGI ( atau misalnya Ngertik ISLAM,lagi ,  ...)   ....dsb, dsb...?!
 ( Maka -Tersinggunglah per nya  sI zOOHHIRR ..ituuu bah !  "" )...maka  satu kata YANG LAIN LAGI  YAITU " KRITIK " (kecuali kata TEGAS) ..YANG DIANGGAPNYA MENYERANG DAN MELUKAI  PER NYAatau Melukai  "MARTABAT KEKUASANYA dan atau KE-AKUAN-NYA ".... ...............
     
Motto ; ( Seperti yang dikatakan Pepatah )

* SEMAKIN  banyak seseorang  menguasi Bahasa (dan Ilmu) , ....semakin banyak itu pula Orang akan Bijaksana ....,( karena Tidak seorang pun Lahir sebagai Seorang Bijaksana....)
  
 selamat siang ,
(  amen ,amin, Om santhi -Santhi Om, dan atas nama semua keyakinan - termasuk yang  tidak meyakinaknpun....  yang ada didunia ini.... )





2014-10-22 12:47 GMT+02:00 Nurlia Basten basten.nurlia@yahoo.de [temu_eropa] <temu_eropa@yahoogroups.com>:
 

Saya menyokong segala gebrakan-gebrakan Ahok selama ini. Sikap ini tegas dan "bukan melawan HAM". Maju terus semoga masyarakat Jakarta dan seluruh rakyat Indonesia bahwa Ahok saat ini bersikap berperikemanusiaan tapi dengan logika.
Salam

Am 22.10.2014 01:20, schrieb 'arif.harsana@t-online.de' arif.harsana@t-online.de [temu_eropa]:
 

 

Gebrakan2 Ahok dalam melaksanakan reformasi birokrasi, yg ditujukan untuk menegakkan sistem pencegahan korupsi dan penghematan anggaran, pantas mendapat apresiasi. Langkah2 semacam itu perlu terus dikembangkan demi tercapainya sistem birokrasi yang bersih, transparan dan profesional. Lanjutkan terus dengan gebrakan2 berikutnya !

 

A.H.

 

-------------------

-----Original-Nachricht-----

Betreff: [temu_eropa] Ditinggal Jokowi, Ahok Bikin Gebrakan

Datum: Wed, 22 Oct 2014 00:47:45 +0200

Von: "Awind j.gedearka@upcmail.nl [temu_eropa]" <temu_eropa@yahoogroups.com>

An: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>, "nasional-list@yahoogroups.com" <nasional-list@yahoogroups.com>, "temu_eropa@yahoogroups.com" <temu_eropa@yahoogroups.com>

 

http://www.tempo.co/read/news/2014/10/21/064616125/Ditinggal-Jokowi-Ahok-Bikin-Gebrakan

Selasa, 21 Oktober 2014 | 16:01 WIB

Ditinggal Jokowi, Ahok Bikin Gebrakan

 

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ADEK BERRY/AFP/Getty Images

 
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat gebrakan baru di lingkungan Balai Kota setelah puncuk pimpinan DKI ditinggalkan Joko Widodo. Gebrakan itu terkait dengan sistem tata kelola keuangan di tingkat suku dinas. (Baca: Jokowi Mundur sebagai Gubernur, DPRD DKI Jakarta)

"Ke depannya, suku dinas enggak boleh keluarkan uang untuk pengadaan atau jasa," kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota pada Selasa, 21 Oktober 2014. Menurut Ahok, kuasa anggaran hanya dipegang oleh pejabat setingkat wali kota. Sedangkan suku dinas hanya menjadi pelaksana teknis.

Ahok menuturkan kebijakan ini untuk mengurangi program ganda antara dinas dan suku dinas, karena selama ini sering terjadi sebuah proyek dikerjakan dua satuan kerja. "Paling sering itu pengaspalan jalan," ujarnya. Jalan yang sudah ditutup oleh suku dinas kadang ditimpa lagi oleh dinas atau sebaliknya.

Pejabat di kecamatan dan kelurahan juga dilarang memegang uang. Mereka akan disiapkan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. "Keuangan tetap di tingkat wali kota," kata Ahok. Jika pengaturan ini bisa diterapkan, tutur Ahok, pengawasan akan lebih mudah dan program yang disusun semakin terarah. "Peraturan gubernurnya sedang disusun," katanya.

SYAILENDRA



 




Diese E-Mail ist frei von Viren und Malware, denn der avast! Antivirus Schutz ist aktiv.



__._,_.___

Posted by: "Marco45665 ." <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar