DAHLAN ISKAN & Rp 37 Trilyiun
PLN mau naikkan tarif listrik. Hanya inikah cara PLN tutupi kerugian negara sebesar 37 triliun akibat kesalahan kebijakan Dahlan Iskan saat memimpin PLN? Kebijakan DI adalah fakta terbaru bahwa harga dari politik pencitraan selalu harus ditanggung rakyat. Hanya karena ingin dianggap sukses memimpin PLN tanpa pemadaman bergilir, DI nekad menyewa genzet diesel dari china yang tidak efisien. Padahal dana 37 triliun cukup untuk membangun 20 pembangkit listrik berkapasitas 250 MW.
Pemilik media yang jadi pejabat publik spt DI justeru berpotensi menggunakan media untuk membela kepentingannya menyerang lawan politik. Makanya soal kerugian PLN 37 T harus di ungkap karena dirutnya saat itu DI, jangan sampai lebih berat pemberitaan tentang upeti DPR yang juga memang harus dibuka
Mhn di check keterlibatan istri kedua DI (Nani Wijaya) dan putra DI (Asrul Ananda) yg bermain dalam pengadaan mesin genzet dari China tanpa melalui tender terbuka u/ pembangkit diesel PLN di sejumlah daerah di Indonesia... Ayo donk teman teman pers yang obyektif, 37 T itu kelewatan bangetsssss (century 6,7 T) .... Kita membaca situasi saat ini media lebih condong buka bukaan soal upeti (itu memang penting) tapi yang tak kalah pentingnya soal rugi 37 T di PLN... Juga terkait tender proyek jaringan transmisi PLN dari Jatim ke Bali yg dimenangkan konsorsium bersama Nani Wijaya dan Asrul Ananda kerjasama 2 perusahaan china menggunakan APBN. Kini proyek tsb terlantar dikarenakan kontraktor asal china kabur.
»»Tambahan Info:
Dahlan pernah kena kasus pencurian listrik Graha Pena. Yang membuka aibnya Jalil Latuconsina lewat tabloid Sapujagad kemudian Jalil dilobby oleh Dahlan. Dulu Dahlan juga mencuri uang sumbangan pembaca Jawa Pos untuk korban bencana alam Maumere, kemudian dibongkar oleh alm. Bambang Sujiyono, lagi2 orang tersebut berhasil dilobby Dahlan. Dahlan juga memainkan aset2 BUMD PWU Jatim, ketika dia dijadikan gubernur sebagai dirut ... ***
nb : Tulisan diatas disebarkan via BBM
PLN mau naikkan tarif listrik. Hanya inikah cara PLN tutupi kerugian negara sebesar 37 triliun akibat kesalahan kebijakan Dahlan Iskan saat memimpin PLN? Kebijakan DI adalah fakta terbaru bahwa harga dari politik pencitraan selalu harus ditanggung rakyat. Hanya karena ingin dianggap sukses memimpin PLN tanpa pemadaman bergilir, DI nekad menyewa genzet diesel dari china yang tidak efisien. Padahal dana 37 triliun cukup untuk membangun 20 pembangkit listrik berkapasitas 250 MW.
Pemilik media yang jadi pejabat publik spt DI justeru berpotensi menggunakan media untuk membela kepentingannya menyerang lawan politik. Makanya soal kerugian PLN 37 T harus di ungkap karena dirutnya saat itu DI, jangan sampai lebih berat pemberitaan tentang upeti DPR yang juga memang harus dibuka
Mhn di check keterlibatan istri kedua DI (Nani Wijaya) dan putra DI (Asrul Ananda) yg bermain dalam pengadaan mesin genzet dari China tanpa melalui tender terbuka u/ pembangkit diesel PLN di sejumlah daerah di Indonesia... Ayo donk teman teman pers yang obyektif, 37 T itu kelewatan bangetsssss (century 6,7 T) .... Kita membaca situasi saat ini media lebih condong buka bukaan soal upeti (itu memang penting) tapi yang tak kalah pentingnya soal rugi 37 T di PLN... Juga terkait tender proyek jaringan transmisi PLN dari Jatim ke Bali yg dimenangkan konsorsium bersama Nani Wijaya dan Asrul Ananda kerjasama 2 perusahaan china menggunakan APBN. Kini proyek tsb terlantar dikarenakan kontraktor asal china kabur.
»»Tambahan Info:
Dahlan pernah kena kasus pencurian listrik Graha Pena. Yang membuka aibnya Jalil Latuconsina lewat tabloid Sapujagad kemudian Jalil dilobby oleh Dahlan. Dulu Dahlan juga mencuri uang sumbangan pembaca Jawa Pos untuk korban bencana alam Maumere, kemudian dibongkar oleh alm. Bambang Sujiyono, lagi2 orang tersebut berhasil dilobby Dahlan. Dahlan juga memainkan aset2 BUMD PWU Jatim, ketika dia dijadikan gubernur sebagai dirut ... ***
nb : Tulisan diatas disebarkan via BBM
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar