Kamis, 05 Januari 2012

[indonesia_bangkit] Re: Fakta Lain Yang ungkap Dugaan Korupsi DAK Pendidikan Kabupaten Malang Puluhan Milyar Rupiah

 

Banyak yang bias dari dari info soal dana pembangunan, salah satunya dana pendidikan di Malang. Bahkan ada yang menyebut nama bapak Iwan atau yang biasa dipanggil dengan nama Iwan Laguna sebagai pengatur seluruh proyek pembangunan di Malang dan sekitarnya, yang dibiayai oleh APBN, APBD dll. Bahkan ada yang menuduhnya sebagai raja mafia di Malang dan sekitarnya.

Tuduhan itu salah, karena sebagai pengusaha besar & sukses, sebenarnya beliau hanya ingin melihat pembangunan di Malang & sekitarnya bisa berjalan dengan baik dan maju. Maka wajar jika berpartisipasi dan membantu pejabat pemerintah setempat.

Dalam isu soal dana DAK pendidikan di kabupaten Malang misalnya, sebenarnya yang dilakukan oleh dinas pendidikan, panitia dll sudah tepat. Yakni berdasar agar pekerjaan bisa tuntas, karena sudah hampir berakhirnya tahun anggaran 2011. Maka perlu langkah2 agar proses pengadaan bisa cepat. Jika terlalu banyak peserta dalam pengadaan, dan tidak diatur sejak awal tentunya akan membuat waktu evaluasi dll menjadi lama. Dan tentunya akan membuat proses pengadaan barang tidak selesai pada akhir tahun, padahal sesuai aturan keuangan, proses keuangan harus selesai pada akhir Desember 2011.

---------------------------------------------------------------------------
Dari: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 5 Januari, 2012, 5:25 PM
Ada yg berani ta melawan raja mafia malang?, Belum ada pemenang sudah dikerjakan oleh pihak kontraktor, walaupun sudah jelas dalam portal LPSE Kabupaten Malang tidak ada pemenangnya. Lho koq bisa? ... ini kalo bukan orang yang KEBAL HUKUM yg kerja gak mungkin ada yg berani !!!
======================================================
Dari: Simpati <simpati..@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 5 Januari, 2012, 12:40 AM

Dari kumpulan berita dibawah ini, sedikit demi sedikit mulai tersingkap adanya dugaan konspirasi & korupsi dana DAK pendidikan kabupaten Malang.

Dimana dari berita pertama dibawah ini, lelang pembangunan gedung sekolah, belum ada pengumuman siapa pemenang lelang, tapi ternyata sebelum proses lelang dimulai, kontraktor sudah mengerjakan pekerjaan pembangunan. Ini menunjukkan kuatnya indikasi bahwa pemenang lelang sudah disiapkan

Ini semakin menguatkan indikasi bahwa dalam pengadaan mebelair, buku SMP, buku SD, alat peraga & TIK/komputer SMP, alat peraga & TIKI/komputer SD total Rp. 40 Milyar diduga juga terjadi hal yang demikian, yakni kuatnya dugaan bahwa pemenang lelang sudah disiapkan, apalagi sangat kentara bahwa perusahaan2 yang bisa mendaftar disemua paket lelang, hanya perusahaan2 itu2 saja, hanya tiap paket lelang bergantian pemenangnya, jadi jika disatu paket lelang satu perusahaan menjadi pemenang, maka di paket yang lain perusahaan itu menjadi pendamping, demikian bergantian, sebagaimana bisa dilihat dalam berita ke dua dibawah ini

Salam
SIMPATI - Sarasehan Mandiri Pemberantas Korupsi

Berita Pertama
http://www.lawangpost.com/read/lelang-dak-pendidikan-kabupaten-malang-mengundang-masalah/1741/
Lelang DAK Pendidikan Kabupaten Malang Mengundang Masalah


Malang, LP. (24/11) Hasil pantauan Lawang Post terhadap kegiatan pelaksanaan proyek DAK Bidang Pendidikan di Kabupaten Malang menemukan beberapa masalah yang patut untuk dijadikan perhatian bagi masyarakat dan pejabat terkait. Betapa tidak? Dari pelelangan jasa konstruksi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang melalui LPSE Kabupaten Malang dalam portal www.lpse.malangkab.go.id sampai dengan tanggal 24 pagi tadi, masih dijumpai adanya 23 proyek yang belum ada pemenangnya walaupun proses lelang dinyatakan sudah selesai.

Adapun 23 proyek lelang yang tidak ada pemenangnya tersebut adalah:
1. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Kebobang 03, Kec. Wonosari.
2. Pembangunan RKB 2 Lokal SDN Ngijo 03, Kec. Karangploso.
3. Rehabilitasi Berat 3 Lokal SMP Angkasa Singosari, Kec. Singosari.
4. Rehabilitasi Berat 2 Lokal SDN Toyomarto 03, Kec. Singosari.
5. Pembangunan Ruang Kelas Baru SMPN 1 Pakis, Kec. Pakis.
6. Rehab Berat 3 Lokal SDN Kemulan 02, Kec. Turen.
7. Pembangunan 2 Ruang Kelas Baru SMPN 2 Pakisaji, Kec. Pakisaji.
8. Rehab Berat 5 Lokal SDN Bedali 02, Kec. Lawang
9. Rehab Berat 3 Lokal SDN Bocek 02, Kec. Karangploso.
10. Pembangunan 1 Unit Ruang Kelas Baru SMPN 2 Gondanglegi, Kec. Gondanglegi.
11. Rehab Berat 2 Lokal SDN sempol 01, Kec. Pagak.
12. Rehab Berat 2 Lokal SMPN 2 Kalipare, Kec. Kalipare.
13. Pembangunan 1 Unit Ruang Kelas Baru SMPN 3 Tirtoyudo Satu Atap, Kec. Tirtoyudo.
14. Rehab Berat 2 Lokal SMPN 1 Singosari, Kec. Singosari.
15. Rehab Berat 2 Lokal SMPN 2 Pakis, Kec. Pakis.
16. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Sukoanyar 01, Kec. Pakis.
17. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Mangliawan 01, Kec. Pakis.
18. Rehab Berat 2 Lokal SDN Sonowangi 01, Kec. Ampelgading.
19. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Curungrejo 01, Kec. Kepanjen.
20. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Madirejo 03, Kec. Pujon.
21. Pembangunan 1 Unit Ruang Kelas Baru SMPN 3 Singosari, Kec. Singosari.
22. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Pandansari 03, Kec. Ngantang
23. Pembangunan 1 Unit Perpustakaan SDN Tulungrejo 01, Kec. Donomulyo.

Permasalahannya, dibeberapa proyek tersebut antara lain SDN Bedali 02 Kec. Lawang, SDN Mangliawan 01 Kec. Pakis, SDN Sukoanyar 01, Kec. Pakis, SMPN 1 Pakis – Kec. Pakis dan SMPN 2 Pakis – Kec. Pakis sudah dikerjakan oleh pihak kontraktor, walaupun sudah jelas dalam portal LPSE Kabupaten Malang tidak ada pemenangnya. Lho koq bisa?

Ketika diadakan konfirmasi hal ini kepada Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Malang, mereka menjawab itu adalah urusan panitia. Sedangkan salah seorang panitia lelang mengatakan hal ini mungkin berkat adanya keterlambatan administrasi saja, oleh karenanya harus dimaklumi semua pihak. Namun ketika ditanyakan koq bisa kontraktor mengerjakan proyek, padahal di LPSE Kabupaten Malang dinyatakan belum ada pemenangnya walaupun proses lelang sudah dinyatakan selesai – mereka semuanya tidak berkomentar.

Lawang Post akan menelusuri lebih dalam permasalahan ini, karena Bupati Malang sendiri dihadapan wartawan pada tanggal 22 Nopember 2011 siang dengan tegas menyatakan bahwa biarpun waktunya sangat terbatas, akan tetapi semuanya harus sesuai dengan prosedur administrasi, bila tidak tentu ada kesalahan


Berita Kedua

http://wartajawatimur.com/2012/01/jurnalhukum-aroma-konspirasi-korupsi.html


Malang, LP (18/12) Hasil pantauan Lawang Post terhadap pelaksanaan lelang pengadaan barang Dana Alokasi Khusus (DAK) dibeberapa daerah di Jawa Timur, bahkan diseluruh Indonesia, menunjukkan banyaknya pengusaha yang berminat acara lelang ini. Dapat dikatakan bahwa pengusaha yang berminat dalam pelelangan pengadaan barang DAK ini jumlahnya bisa mencapai puluhan perusahaan, sebagai contoh misalnya di Kabupaten Sumenep telah mencapai 60 perusahaan. Demikian pula di Kabupaten Ngawi mencapai 49 peserta, di Kabupaten Magetan mencapai 68 peserta dan di Kota Yogyakarta mencapai 67 peserta.

Akan tetapi tidak demikian halnya yang terjadi di Kabupaten Malang. lelang ulang Pengadaan Barang Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Malang senilai 39,8 milyar kurang diminati pengusaha, hal ini dapat dilihat dari hasil pelelangan 5 (lima) paket pengadaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang ternyata hanya diminati oleh beberapa perusahaan yang juga merupakan peserta lelang paket pekerjaan Jasa Konstruksi.

Paket Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Baru dengan HPS Rp.1.443.600.000,00 hanya diminati oleh 7 (tujuh) perusahaan, yaitu :
1. CV Surya Indah
2. CV Rakyat Merdeka
3. CV Wedyakarya
4. CV Ayashovia
5. CV Karya Mandiri
6. CV Tunjang Langit
7. Panderman Dwi Jaya (pemenang lelang).

Paket Pengadaan Buku Pengayaan, Buku Referensi dan Buku Panduan Pendidik SMP/SMPLB dengan HPS Rp.13.027.215.400,00 hanya diminati oleh 7 (tujuh) perusahaan yaitu :
1. Bakti Dwitunggal
2. CV Karya Mandiri
3. CV Sawunggaling
4. CV Kartika Fajar Utama
5. CV Adhijaya Sakti
6. CV Tunjang Langit
7. CV Adikersa (pemenang lelang).

Pakert Pengadaan Buku Pengayaan, Buku Referensi dan Buku Panduan Pendidik SD/SDLB dengan HPS Rp.9.500.000.000,00 hanya diminati 7 (tujuh) perusahaan, yaitu :
1. Bakti Dwitunggal
2. CV Adikersa
3. CV Karya Mandiri
4. CV Kartika Fajar Utama
5. CV Adhijaya Sakti
6. CV Tunjang Langit
7. CV Sawunggaling (pemenang lelang)

Paket Pengadaan Peralatan Pendidikan SMP (alat Lab Bahasa, alat Lab IPA, alat peraga matematika, alat peraga IPS, alat olah raga dan alat kesenian) dengan HPS Rp.7.500.000.000,00 hanya diminati 5 (lima) perusahaan, yaitu :
1. CV Sawunggaling
2. CV Kartika Fajar Utama
3. CV Adhijaya sakti
4. CV Tunjang Langit
5. CV Karya Mandiri (pemenang lelang).

Paket Pengadaan Alat Peraga Pendidikan, Sarana Penunjang Pembelajaran dan Sarana TIK Penunjang Perpustakaan Elektronik dan Multimedia Interaktif Pembelajaran SD/SDLB dengan HPS Rp.8.445.400.000,00 hanya diminati 5 (lima) perusahaan, yaitu :
1. CV Karya Mandiri
2. CV Sawunggaling
3. CV Adhijaya Sakti
4. CV Tunjang Langit
5. CV Kartika Fajar Utama (pemenang lelang).

Dalam pemantauan Lawang Post, pada lelang awal peserta lelang paket pengadaan ini telah mencapai lebih dari 40 (empat puluh) perusahaan, namun pada lelang ulang koq menurun menjadi tidak sampai 10 (sepuluh) perusahaan. Apa yang menjadi latar belakang kejadian ini patut diselidiki dan dipertanyakan kepada instansi terkait, mulai dari Panitia Pengadaan, Kepala Dinas Pendidikan, LPSE Kabupaten Malang dan juga Bupati Malang.

Menurut salah seorang tokoh pemerhati pendidikan yang aktif menyoroti masalah pelaksanaan DAK Pendidikan di Kabupaten Malang, menurunnya jumlah perusahaan yang berminat pada paket lelang ulang pengadaan barang ini harus di-evaluasi lebih jauh untuk mencegah dan menghindari terjadinya korupsi, kolusi

Dan juga ada info,. bahwa saat beberapa paket lelang ini mulai diumumkan, sampai saat pemasukan dokumen penawaran dan pengumuman pemenang, lpse kabupaten Malang, sama sekali tidak bisa diakses selama lebih kurang 1 minggu. Maka ada harapan dari masyarakat agar ahli IT, bapenas dan lembaga lain yang berkompeten untuk menyelidiki masalah ini. Karena masalah ini sebenarnya bisa dilacak, apakah memang ada kesengajaan dari pihak LPSE kabupaten Malang, sehingga akhirnya perusahaan tertentu saja yang tahu pengumuman dan bahkan ada dugaan bahwa hanya jam tertentu saat peserta yang memang diharapkan jadi pemenang dan peserta pendamping memasukkan penawaran, akses baru dibuka, lalu setelah itu akses dikecilkan lagi. Bahkan ada dugaan, bahwa peserta yang mendaftar dan memasukkan penawaran dibantu up load di intern LPSE kabupaten malang.

Harapan itu berdasar logika teknologi, karena tentunya jejak rekam akses LPSE apakah ada kesengajaan saat mulai pengumuman lelang berlangsung sampai dengan selesainya pekerjaan memang akses internet ke LPSE kabupaten Malang dikecilkan, sehingga tidak bisa dibuka oleh masyarakat, dan baru normal kembali setelah lelang selesai dilakukan.

Karena infonya ada aroma, bahwa perusahaan perusahaan, yang tahu pengumuman, yang yang bisa mendaftar dan yang bisa memasukkan penawaran adalah dikelola oleh orang yang sama (bisa dilihat dalam tabel, bahwa perusahaan peserta lelang dalam beberapa paket pekerjaan adalah perusahaan yang sama, hanya pemenang dan peserta pendamping dari masing2 paket lelang dibolak-balik). Apalagi ada aroma mencurigakan bahwa mulai pengumuman lelang dan pelaksanaan dilakukan pada 2 minggu terakhir desember 2011menjelang liburan, dan pekerjaan diperkirakan akan dibayar 2 minggu kemudian, yakni akhir Desember tahun 2011.

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar