Minggu, 18 Desember 2011

[Media_Nusantara] Saurip Kadi Jamin Keaslian Video Mesuji

 

Saurip Kadi Jamin Keaslian Video Mesuji

Minggu, 18 Desember 2011 , 12:03:00

JAKARTA - Perwakilan pihak keluarga dan korban insiden Mesuji membantah anggapan bahwa video yang dibeber di hadapan Komisi III DPR sebagai hasil rekayasa. Sebaliknya ditegaskan, video pembantaian itu benar-benar terjadi terhadap warga Mesuji.

"Video tersebut benar," tegas perwakilan keluarga korban pembantaian Mesuji, Mayjen (purn) Saurip Kadi, Minggu (18/12).

Bahkan mantan Asisten Teritorial (Aster) KSAD itu membeberkan, potongan kepala yang dibawa atas truk itu adalah korban atas nama Kalong dan Macan, cucu H. Jalang. Saurip juga menegaskan, tempat penggantungan juga sudah ditemukan media dan tim advokasi korban. "Saya jamin mereka adalah WNI (Warga Negara Indonesia)," tegasnya.

Menurutnya, kasus Mesuji adalah fakta yang sudah terjadi. "Bagaimana pun Pemerintah harus segera turun tangan," tegasnya.

Seperti diketahui kantor berita CBN News memberitakan video berjudul Pembantaian Mesuji  ternyata diambil dari konflik di Thailand Selatan. Sebelumnya juga diketahui, ada yang menyebut sebagian adegan pemenggalan kepala manusia di dalam video pembantaian di Mesuji diduga dilakukan kelompok separatis Pattani Thailand, bukan di Mesuji.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), mengaku akan menelusuri kebenaran video tersebut. Aksi pembantaian Mesuji itu dikecam berbagai kalangan. Bahkan, ada yang menyebut aksi itu merupakan perbuatan biadab.(boy/jpnn)

http://m.jpnn.com/news.php?id=111547

Kapolres OKI Akui Ada Pemenggalan Kepala

MESUJI--MICOM: AKBP Agus F selaku Kapolres Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, membenarkan video pemenggalan kepala yang terjadi diwilayah kewenangannya. Namun dirinya menyatakan bahwa tidak semua yang ada di dalam video tersebut benar.

"Ada dua orang memang yang terpenggal dan keduanya dari SWA, korban total dari SWA ada lima orang dan warga dua orang," paparnya dalam pertemuan dengan Komisi III kemarin di Kantor Camat Mesuji, OKi, Sumsel.

Tambahnya saat ini telah ditetapkan enam tersangka terdiri dari satu warga dan lima karyawan SWA yang masih diproses dalam persidangan dengan tuduhan pembunuhan. Khusus untuk pelaku pemenggalan kepala pihaknya masih terus melakukan pengembangan, karena bukti dan saksi yang minim dari kejadian tersebut.

"Khusus untuK pemenggalan kepala kita sangat minim sekali bukti, dan sedikit saksi karena saat pemenggalan berlangsung warga dan karyawan sudah dievakuasi," lanjut Agus.

Dirinya mengakui bahwa pihak kepolisian terlambat saat datang ke lokasi, pasalnya pasukan jaga dengan kekuatan satu kompi dari Kapolres OKI berjarak sekitar empat jam perjalanan menuju lokasi selain medan yang sangat berat. Tanpa mencoba mengelak, Agus memaparkan bahwa dengan luas wilayah yang begitu besar dan banyaknya konflik lahan yang ada di Sumsel, personel kepolisian yang ada sangat tidak berimbang.

Anton Azhar staf asisten lapangan PT SWA yang berada di tempat kejadian membenarkan bahwa pada saat kerusuhan pecah, dirinya hanya melihat satu petugas kepolisian dan satu petugas brimob. "Mereka (petugas) juga ikut menyelamatkan diri, ada yang sembunyi di atas plafon rumah," papar Anton. (HZ/OL-2)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/18/285167/284/1/Kapolres-OKI-Akui-Ada-Pemenggalan-Kepala


-----Original Message-----
From: bambangsoesatyo@yahoo.com

Tim Mesuji Komisi III DPR yang bertolak ke Lampung dan Sumatera Selatan untuk menyelidiki kebenaran pembantaian warga di Mesuji, menemukan fakta memang terjadi pemenggalan kepala di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumsel. Peristiwanya terjadi pada April 2011. Hanya dalam peristiwa tersebut tak ada keterlibatan aparat.

Ada 7 korban yang jatuh dalam peristiwa itu, yakni 2 dari masyarakat dan 5 dari perusahaan PT Sumberwangi Alam (Sual). Kejadiannya, murni bentrokan masyarakat dengan PAM Swakarsa yang dibentuk perusahaan itu.

Soal pemenggalan kepala itu telah diakui oleh pihak perusahaan dan Camat di Mesuji. Kasus tersebut sedang dalam proses hukum. Penyebabnya, sengketa lahan. Komisi III DPR segera akan memanggil Menhut Zulkifli Hasan, Gubernur Lampung, Gubernur Sumsel, Kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk meminta penjelasakan soal kasus ini.

Sebab, persoalan kekerasan yang terjadi selama puluhan tahun di Mesuji berakar dari persoalan agraria yang berlarut-larut dan tidak terselesaikan. Hal ini makin pelik setelah Menteri Kehutanan memberikan izin perluasan lahan kepada PT Silva Inhutani untuk mengelola lahan dari 33 ribu hektar menjadi 42 ribu hektar, pada tahun 1996.

Perluasan lahan tersebut mengakibatkan pencaplokan lahan adat yang sebelumnya dikelola ratusan petani.

-----Original Message-----
From: liemsioklan@yahoo.com

Undangan KONFERENSI PERS BERSAMA PP MUHAMADIYAH, DEPAN (DEWAN PENYELAMAT NEGARA) & SEJUMLAH LSM PRO PERUBAHAN. Senin 19 Desember 2011 pkl 15.00 di Kantor PP Muhamadiyah Jalan Menteng Raya Jakpus. Judul Usut Tuntas Pembantaian Rakyat Mesuji Akibat Pemerintahan "Wani Piro" Pimpinan SBY-BOED.

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar