Jumat, 30 Desember 2011

[Media_Nusantara] Aktivis Perempuan Indonesia MINTA SBY MUNDUR

Refleksi Akhir Tahun 2011 dari Aktivis Perempuan Indonesia
Galeri Cemara, 29 Desember 2011
Jam 15.00

Presiden perlu minta maaf atas begitu banyak pembohongan publik terkait data2 kemiskinan dan kasus2 pelanggaran HAM yg dilakukan aparat di lapangan, seperti: Kasus Lapindo, TKW dihukum pancung, Cikeusik, Temanggung, Freeport, Bima, Mesuji, Ahmadiyah, GKI Yasmin, dll. Perempuan dan anak selalu menjadi korban utama dan pertama.

Ditambah lagi, janji-janji untuk memberantas korupsi terbukti sebaliknya justru para koruptor adalah
lingkungan kekuasaan dan orang-orang dekat istana, hal mana menyebabkan semua aktivitas pemerintahan hanya difokuskan untuk menutupi borok sehingga secara de facto pemerintahan dijalankan oleh para mafia. Presiden sama sekali tidak berperan.

Maka setelah minta maaf kepada rakyat, seharusnya SBY lalu mundur saja dari jabatan. Itu akan lebih baik agar nasib bangsa ini tidak jadi korban salah urus kepemimpinan seseorang yang sudah terbukti tidak capable.

DPR dan MPR perlu minta maaf krn tdk mampu menjalankan tugas secara optimal, tdk mampu melahirkan kebijakan yg membela kepentingan publik dan memihak rasa keadilan masyarakat. Banyak sekali kompromi-kompromi politik yang dipertontonkan di hadapan rakyat sehingga rakyat sudah kehilangan kepercayaan kepada DPR/MPR.

Memperhatikan keporak-porandaan bangsa di segala bidang, agar DPR/MPR masih memiliki peran untuk
menyelamatkan bangsa dari kehancuran/ kepunahan, kami menghimbau agar DPR/MPR secara tegas menggunakan Hak Menyatakan Pendapat agar Presiden Meletakkan Jabatan saja.

Tokoh agama perlu minta maaf krn belum sepenuhnya mampu mencerahkan jemaahnya dg pandangan keagamaan yg akomodatif thd nilai-nilai kemanusiaan secara universal, dan membebaskan umatnya dari belenggu ketidakadilan, diskriminasi, dan kekerasan antar sesama, bahkan sering atas dasar agama.

Tokoh agama juga harus tegas dalam menyuarakan kebenaran kepada siapapun terutama kepada penguasa yg mencelakakan rakyatnya sendiri.

Memperhatikan keadaan yang penuh dengan bencana dan kekerasan dengan bermacam dalih serta tayangan tidak sehat di media elektronik sehubungan dengan upaya penguasa menutup2i kebobrokan dan perampokan yang dilakukannya, sehingga rakyat disuguhi berbagai sinetron tidak bermutu dan merusak jati diri bangsa, maka sudah saatnya Para Tokoh Agama secara serempak mendatangi Presiden untuk meminta mundur demi kepentingan yg lebih besar.

Kepada masyarakat, kami menghimbau berhentilah menjadi kelompok mayoritas yg selalu diam. Mari kita suarakan pembelaan kpd mrk yg mengalami ketidakadilan, kekerasan dan diskriminasi atas dasar apa pun.
Jangan biarkan saudara-saudara kita tertimpa kemalangan karena kebijakan yang tidak berpihak. Jangan biarkan kekuasaan yg seharusnya milik rakyat digunakan untuk menginjak-injak hak rakyat.

Seruan agar SBY MUNDUR sengaja disampaikan untuk menghindari adanya keadaan chaos yang akan lebih buruk lagi serta memakan korban yang lebih banyak.

Jakarta, 29 Desember 2011
Ranta Sarumpaet
Musdah Mulia
Debra H. Yatim
Jajang C. Noer
Carla Bianpoen
Saparinah Sadli
Tuti Herati
Justiani
Hendri Saparini
Chusnul Mariyah
Chandra Motik
Liliek Wahid



Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Media_Nusantara/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Media_Nusantara/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
Media_Nusantara-digest@yahoogroups.com
Media_Nusantara-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Media_Nusantara-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar