Minggu, 18 Desember 2011

[Media_Nusantara] Hubungan erat Lippo Group dengan Partai Demokrat AS (Bill Clinton dan Hillary)

 

Hubungan erat Lippo Group dengan Partai Demokrat AS (Bill Clinton dan Hillary)

Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Saya akan twit soal hubungan erat Lippo Group dengan Partai Demokrat AS (Bill Clinton dan Hillary)..."

Story berikut ini didasarkan pada data-data yang saya peroleh ketika saya bekerja pada perusahaan intelijen swasta yang berbasis di Dubai

Hubungan erat antara grup Lippo dengan Partai Demokrat AS bermula dari tahun 1976 James Riady, anak Mochtar Riady si bos Lippo, berangkat ke New York untuk bekerja di Irving Trust Banking Company di tahun 1975. Tak lama, James Riady pindah ke Little Rock, Arkansas (kota kelahiran Bill Clinton) di tahun 1976

Di Arkansas, James Riady bersama Jack Steven mendirikan Worthen Bank dengan modal awal US$ 20 juta. Jack Steven, yang disebut-sebut sebagai Godfathernya Arkansas ini adalah rekan dekat Mochtar Riady. Melalui Jack Steven inilah, James Riady bisa kenalan sama Jimmy Carter, Bill Clinton dan sebagainya.

Pada tahun 1984, James Riady ditunjuk Jack Steven menjadi Direktur Utama Worthen Bank. James Riady pun lalu menunjuk Hillary Clinton sebagai pengacara Worthen Bank. Disinilah hubungan James Riady dengan pasutri Clinton merapat

Pada tahun 1990an, Bill Clinton menyatakan kepada James Riady kalau ia berencana maju ke pemilu presiden AS. James Riady pun memberitakan kabar tersebut kepada ayahnya, Mochtar Riady. Mochtar Riady pun langsung memerintahkan James Riady partisipasi aktif dalam kampanye Bill Clinton. Tak cuma James Riady, seluruh anggota dan jaringan yang dimiliki Lippo Group pun dikerahkan untuk membantu kampanye Bill Clinton

Kenapa Mochtar Riady melakukan ini?

Mochtar Riady melihat bahwa agenda demokrasi AS sedang naik daun. Apalagi RRC baru saja digoyang oleh peristiwa Tiananmen 1989. Bagi Mochtar Riady, kedatangan pasukan Demokrasi tak bisa dihadang, tetapi harus digandeng. Itulah sebabnya, Mochtar mengerahkan seluruh anggota keluarga dan relasi bisnisnya untuk partisipasi dalam kampanye Bill Clinton

Pemetaan secara umum, ada 2 jalur yang ditempuh Mochtar untuk menyokong kampanye Bill Clinton. Pertama, anggota keluarga dan relasi grup Lippo. Saya sebut disini sebagai Lippo Line. Kedua, anggota keluarga dan relasi grup Sioeng atau yang saya sebut sebagai Sioeng Line

Lippo Line dipimpin James Riady, sedangkan Sioeng Line dipimpin Ted Sioen. Ted Sioeng adalah pemilik sejumlah koran berbahasa Mandarin di AS dan Asia, termasuk Indonesia. Koran berbahasa Mandarin milik Ted Sioeng di Indonesia adalah Nasional News. Nasional News dimiliki Ted Sioeng bersama Siti Hartati Murdaya, A Guan (Artha Graha), Thahir (Mayapada) dan pengusaha Tionghoa lainnya

Kembali ke #LippoGate, bentuk sokongan James Riady dan Ted Sioeng pada Bill Clinton - Al Gore adalah pengumpulan dana kampanye. Jadi setiap Bill Clinton - Al Gore kampanye cari dana, James Riady duduk di sebelah Clinton, Ted Sioeng duduk di sebelah Al Gore. Fokus dari tim pengumpulan dana kampanye Clinton - Al Gore yang ditangani James Riady dan Ted Sioeng adalah dari pengusaha2 Asia

Berapa hayo jumlah dana kampanye Clinton - Al Gore yang berhasil dikumpulkan James Riady dan Ted Sioeng?, jumlahnya dana yang dikumpulkan James Riady - Ted Sioeng untuk Clinton - Al Gore mencapai US$ 7,5 juta

James Riady (Lippo) dan Ted Sioeng sukses menggaet pengusaha2 Asia untuk memberikan donasi ke Clinton. Dan banyak sekali pengusaha Tionghoa Indonesia yang ikut sumbang dana ke Clinton melalui Lippo dan Sioeng. Sebut saja, Salim (Indofood), Eka Tjipta (Sinarmas), Murdaya Poo (Berca), A Guan (Artha Graha), Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas) dsb, Dan semua dana disetor ke rekening-rekening yang dibuka oleh Lippo dan diterbangkan ke AS melalui markas besar Lippo di Hong Kong

Lebih dari 40 nama orang2nya grup Lippo dan Sioeng terlibat dalam 'panitia' pendanaan kampanye Bill Clinton. Mayapada Grup, milik Thahir (Menantu Mochtar Riady) ikutan aktif dalam kepanitiaan dana kampanye Clinton. Jane Dewi Thahir, anak bos Mayapada ini juga ikutan menjadi tokoh kunci. Arief Wiriadinata dan Soraya Wiriadinata (anak Hasyim Ning, salah satu pemegang saham Lippo) juga partisipasi aktif di #LippoGate

Note : Hasyim Ning adalah bekas pemilik Bank Perniagaan yang kemudian dibeli Mochtar Riady untuk dijadikan Lippo Bank

Petinggi2 grup Lippo di Hong Kong dan AS pun membantu full time memuluskan pelolosan dana kampanye Clinton dari Lippo dan Sioeng

Loh, kenapa harus diloloskan??

Karenaa, berdasarkan peraturan pemilu AS, dana kampanye dari individu kepada kandidat capres AS maksimal US$ 1000/individu. Naah, dalam kasus #LippoGate ini, James Riady saja secara pribadi menyumbang US$ 700.000

John Huang, President Director Lippo Group di AS malah berhasil mengumpulkan dana US$ 3 juta untuk kampanye Clinton. Malah, usai Clinton memenangkan kursi kepresidenan AS, John Huang duduk terhormat sebagai salah satu penasihat Clinton

Suma Ching Hai, pemimpin sekte buddhist Taiwan pun menyumbang US$ 640.000 ke Clinton

Hogen Fukunaga, pimpinan sekte Honohana Sampogyo (Japanesse Cult) pun menyumbang US$ 500.000 ke Clinton via Lippo dan Sioeng

Seperti saya ungkap tadi, total dana yang berhasil dikumpulkan duet Lippo - Sioeng untuk kampanye Clinton mencapai US$ 7,5 juta

Wow !! Lantas Lippo dapat apa??

Secara pribadi dan perusahaan, keluarga Riady dan Lippo Group mendapat jaringan dan keleluasaan berbisnis di AS . Indonesia pun mendapat 'Keringanan bea impor' ke AS pada masa Bill Clinton

Kok bisa gitu?? Karena para pengusaha Tionghoa di Indonesia ikutan setor dana ke Clinton, maka mereka melobi kemudahan perdagangan, Tak cuma Indonesia lho, RRC pun ikutan memperoleh kemudahan impor produk-produk RRC ke AS semasa Clinton

Eits, tunggu dulu ! Kok RRC ikutan menanggok keuntungan dari skema ini??

Karenaa, Ted Sioeng adalah pengusaha yang sebetulnya agen RRC untuk mendorong perluasan perdagangan RRC ke AS dan Asia. Jadi setelah peristiwa Tiananmen 1989, Deng Xiao Ping sadar bahwa melawan kapitalisme barat tidak semudah itu, harus menggunakan muslihat

Kalau diperhatikan dengan seksama, sejak awal 1990an, pertumbuhan jaringan perdagangan RRC meluas sangat cepat. Simply to say, RRC 'memanggil' semua naga dari seluruh perantauan untuk bersatu untuk menyusup ke perekonomian dunia, AS dan Asia khususnya. Dengan kerjasama ini, Lippo pun mendapat kehormatan tidak hanya di AS, tapi juga RRC dan Indonesia.

Hasil kerja #LippoGate inilah yang menjadi salah satu pemicu kenapa para pengusaha Tionghoa Indonesia mulai eksodus ke pasar global. Sejak tahun 1994, satu per satu para Naga memindahkan markas besar usahanya ke luar negeri

Sampoerna dan Salim (Indofood) memindahkan markas besarnya ke Singapura. Lippo memilih migrasi ke Hong Kong. Sinarmas, juga memilih migrasi ke Singapura. Silakan cek sendiri, para Naga ini kebanyakan mengoperasikan seluruh perusahaan induk (holding company) dari Singapura dan Hong Kong. Indonesia hanya menjadi tempat beroperasinya alat-alat produksi, tapi hasil, uang dan keuntungannya semua dibawa ke Singapura dan Hong Kong

Lantas, apa dampak migrasi dana-dana para Naga ini bagi Indonesia?? Rupiah mengalami pelemahan berturut-turut dan menjadi salah satu pemicu krisis moneter Asia (selain pelemahan Bath)

Mbak Tutut, anak Pak Harto sempat meluncurkan gerakan Cinta Rupiah untuk menghambat pelemahan rupiah bertubi2. Sayangnya, semua upaya Mbak Tutut sia2, rupiah terus melorot

Dan yang aneh, entah disengaja atau tidak, mendadak Singapura dan Hong Kong membuka kebijakan blanket guarantee. Blanket Guarantee adalah kebijakan bank yang menjamin ganti rugi seluruh deposito nasabah jika bank kolaps. Dan #kebetulan, beberapa saat sebelumnya George Soros mengeluarkan 'ramalan' rupiah vs dolar AS akan mencapai Rp 20.000/$1

'Ramalan' Soros membuat pasar forex panik, ditambah inflasi membengkak, penembakan Yun Hap, jadilah rupiah vs dolar AS menyentuh Rp 17.000

Dan jatuhlah Pak Harto.. #Gedubraak, Perusahaan2 bagus di Indonesia senilai lebih dari Rp 6.000 Triliun atau boleh kita sebut Rp 6 Zilion pun #Kolaps

Kemanakah para Naga aka pengusaha2 Tinghoa?? Tentu alat-alat produksi mereka ikutan bangkrut dan jatuh sahamnya

dana sudah mereka selamatkan, diparkir di Singapura, Hong Kong, Australia, AS dan sebagainya. Sebagai catatan, sampai sekarang ribuan Triliun atau Ziliunan dana milik para pengusaha Indonesia diparkir di luar negeri. Maka jangan heran kalau rupiah sulit kembali ke level Rp 2.000an seperti dulu

Dan saat Indonesia sedang krisis, apa yang dilakukan Lippo?

Lippo bersama para Naga lainnya malah sibuk ekspansi di Singapura dan Hong Kong. Aset-aset yang bangkrut akibat krisis pun dikumpulkan di bawah BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)

Nah, selama proses reformasi di Indonesia, Bill Clinton bersama Lippo menyiapkan skema demokratisasi Indonesia Usai Bill Clinton selesai masa jabatan pada tahun 2000, Partai Demokrat AS fokus menyiapkan Partai Demokrat Indonesia

Terjadilah deal-deal politik antara para Naga dipimpin grup Lippo untuk ikut dalam proyek pembentukan Partai Demokrat di Indonesia. Dan disepakatilah, seluruh anggota Naga (Sinarmas, Indofood, Lippo, Raja Garuda Mas, Maspion dsb) menjadi donatur utama Partai Demokrat. Tentunya dengan janji perlindungan bisnis para Naga. Maka jangan heran kalau para pengusaha Tionghoa akan dijaga seluruh bisnisnya oleh SBY

Masih ingat kasus tunggakan pajak Paulus Tumewu (Ramayana) senilai Rp 2 triliun? Sri Mulyani atas perintah SBY memutihkan pajak Paulus. Kemudian tunggakan pajak Indofood senilai Rp 1 triliun plus denda Rp 4 Triliun atau total Rp 5 triliun? Itu juga diloloskan oleh Sri Mulyani. Kemudian kasus tunggakan pajak Asian Agri (Sukanto Tanoto) Rp 2,6 Triliun? Disetop oleh SBY via Sri Mulyani

Sinarmas versus Greenpeace atas illegal logging? SBY bela dan pasang badan untuk bela Sinarmas. Kemudian Mochtar Riady yang masuk Daftar Orang Tercela (DOT) Bank Indonesia (BI) kini punya bank lagi bernama Bank Nasional Nobu. Padahal, secara peraturan, orang2 yang masuk DOT Bank Indonesia tidak boleh punya bank hingga 2023. Tapi kenyataannya Mochtar Riady (Lippo) dan Eka Tjipta (Sinarmas) kini sudah punya lagi bank (Mochtar, Bank Nobu)(Eka Tjipta, Bank Sinarmas)

Belum lagi soal praktif mafia yang dilakukan oleh Sugianto Kusuma (A Guan) dan Oe Suat Hong (Tommy Winata). Negara 'tutup mata'. Dan jangan lupakan dana milik Budi Sampoerna di Bank century cabang Surabaya senilai Rp 900 miliar. Lobi Sampoerna kepada SBY dan Sri Mulyani 'berhasil' membuat bank Century di bail out. Dan dana Budi Sampoerna Rp 900 Miliar pun aman

Nah, pertanyaannya sekarang, kemanakah donasi para Naga akan berpindah jika pamor Partai Demokrat terus menurun?

Kongres AS telah dimenangkan Partai Republik, sehingga kemungkinan besar akan membuat Partai Demokrat AS kalah di pemilu 2012. Pamor Partai Demokrat di Indonesia pun terus menurun seiring anjloknya popularitas SBY dan kasus2 korupsi internal. Maka, jika Partai Demokrat di Indonesia dan AS akan kalah di pemilu mendatang, pastilah para Naga akan merapat ke si Kuat yang baru

Hampir dapat dipastikan akan terjadi peralihan dana besar-besaran pada peta politik di pemilu AS 2012 maupun pemilu RI 2014. Dulu, para Naga berlindung di balik Pak Harto untuk 'keamanan' bisnis. Pak Harto tumbang, para Naga hengkang dan menempatkan loyalitasnya pada kubu Demokrat (AS dan Indonesia)

Kini, Demokrat AS dan Indonesia di ufuk cakrawala hendak terbenam. Kemanakah para Naga akan 'berlindung' ?

Apakah pindah 'kesetiaan' pada Golkar? Gerindra? Hanura? PAN? PKS?

We'll see..

Please note, Mayapada group (milik menantu Mochtar Riady), menjadi donatur tetap PPSDMS, program pendidikan milik PKS

Apakah kepada PKS para Naga akan berpindah haluan? Let's see

Atau tetap setia kepada Partai Demokrat?

Hingga saat ini, para Naga masih menjadi konektor antara SBY, Partai Demokrat dengan Hillary Clinton dan Obama

Please Note, dalam setiap kunjungan SBY ke luar negeri, kaki tangan para Naga ikut mengatur protokoler kepresidenan. Pemimpinnya adalah Gandhi Sulistyanto (Tangan kanan Eka Tjipta) yang mengatur protokoler kepresidenan. Kampanye Obama di 2008 kemarin, Lippo (James Riady) masih lho membantu pengumpulan dana kampanye untuk Obama

So, kemanakah kesetiaan para Naga di pemilu AS 2012 dan Pemilu Indonesia 2014? We'll see

Demikian serial twit seputar #LippoGate, Kejatuhan Pak Harto hingga hubungan erat para Naga dengan Partai Demokrat AS dan Indonesia


Kasus pajak Paulus Tumewu (bos Ramayana)

Tweet from @ratu_adil
-----------------------------
@ratu_adil: Mari mengingat kasus pajak Paulus Tumewu (bos Ramayana) yang kewajiban pajaknya 'diputihkan' oleh Sri Mulyani di 2006-2007. #MenolakLupa

Bos Ramayana (Paulus Tumewu) itu, kebetulan bagian dari para pemimpin 9 Naga, berhutang pajak Rp 399 miliar (nilai pokok). Jika dihitung dengan denda pajak 4 kali lipat (Rp 1,6 triliun), total kewajiban pajak Paulus Tumewu mencapai Rp 2 Triliun

Paulus Tumewu 'sengaja' tidak mengisi SPT Pajak dgn benar untuk 'memangkas' nilai pajaknya dan merugikan negara Rp 399 Miliar. Ketika itu (2006), penyidikan pajak Paulus Tumewu (Bos Ramayana) sudah mencapai level P21 alias siap maju ke pengadilan. Mendadak, Sri Mulyani (Menkeu) mengeluarkan 'surat sakti' yang kemudian menghentikan penyidikan pajak Paulus Tumewu. Alhasil, pada 27 Januari 2007, Kejaksaan Tinggi Jakarta pun menghentikan kasus pajak Paulus Tumewu. Thanks to Sri Mulyani

Negara pun kehilangan potensi penerimaan pajak dan denda dari Paulus Tumewu senilai Rp 2 Triliun. Paulus Tumewu pun hanya dikenakan total kewajiban pajak senilai Rp 40 miliar saja. Pertanyaannya, kenapa Sri Mulyani 'melindungi' kasus pajak Paulus Tumewu?

Dan tahukah kamu, Paulus Tumewu (Bos Ramayana) adalah adik ipar Eddy Tansil si Buronan Rp 1,3 triliun. Dan Paulus Tumewu adalah bagian dari 9 naga yang memang memiliki 'perjanjian khusus' dengan kelompok Demokrat

Perjanjian khusus itu adalah 9 Naga support dana ke Partai Demokrat, sebaliknya Demokrat melindungi bisnis 9 Naga. Itulah kenapa Sri Mulyani begitu melindungi bisnis dan sengketa klan 9 Naga seperti pada kasus pajak Paulus Tumewu

Sri Mulyani juga telah 'menolong' kasus pajak Asian Agri milik Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas) Dan Sukanto Tanoto yang bernama asli Tan Kang Hoo adalah bagian dari klan 9 Naga. Sukanto Tanoto via Asian Agri memiliki tunggakan pajak senilai Rp 2,6 triliun yang kemudian ditolong Sri Mulyani. Setelah Sukanto Tanoto menghadap SBY pada 2007, semua beres. SRi Mulyani memutihkan pajak Asian Agri

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga telah menyelamatkan aset-aset milik Budi Sampoerna di Bank Century senilai Rp 900 M. Dari dana nasabah senilai Rp 1 T di Bank Century cabang Surabaya, 90% milik Budi Sampoerna. Ketika Bank Century dalam masalah, Budi Sampoerna 'minta tolong' ke SBY dan Sri Mulyani tentang dana Rp 900 M itu. Alhasil, Sri Mulyani mendesak bail out Bank Century dgn alasan 'Takut terjadi rush', padahal utk selamatkan dana Budi Sampoerna

Dan jangan lupa, pertanyakan alasan pemerintahan SBY kekeh lindungi Sinarmas dalam kasus ilegal logging versus GreenPeace

Sri Mulyani & SBY telah memberikan perlindungan kpd Paulus Tumewu, Sukanto Tanoto, Budi Sampoerna, Eka Tjipta (Sinarmas)

Eits, tunggu dulu, masih ada lho hubungan Sri Mulyani, SBY dan 9 Naga

Mochtar Riady (Lippo) dan Eka Tjipta (Sinarmas) masuk dalam Daftar Orang Tercela (DOT) Bank Indonesia. DOT Bank Indonesia diberikan pada bankir2 yang bikin negara ini hancur pada krisis 1998. Dan berdasarkan aturan, orang2 yang masuk DOT tidak boleh memiliki bank hingga 20 tahun (tahun 2023) .

Anehnya, Mochtar Riady kini memiliki lagi bank bernama Bank Nobu, atas seizin pemerintah. Eka Tjipta (Sinarmas) pun memiliki lagi bank Sinarmas setelah mengakuisisi Bank Shinta, seizin pemerintah

Heran?? Biasa ajah, memang ada perjanjian khusus kok antara Sri Mulyani, SBY dengan 9 Naga

Masih ada lagi doong... Indofood milik grup Salim jangan dilupakan. Grup Indofood milik Salim Grup juga punya kasus pajak Rp 1 Triliun, yang juga 'ditolong' SRi Mulyani. Sejak mulai diselidiki, nggak pernah kedengaran lagi tuh kasus pajak Indofood pas jaman Sri Mulyani jadi Menkeu

So, sudah berapa Naga tuh yang 'ditolong' kasus pajak dan pengamanan bisnisnya oleh Sri Mulyani?

Mari kita hitung !

Paulus Tumewu (Ramayana), Sukanto Tanoto (Asian Agri), Budi Sampoerna (Sampoerna Grup), Eka Tjipta (Sinarmas). Lalu ada Mochtar Riady (Lippo), Keluarga Salim (Indofood), huhuhu.. Banyak yah yang ditolong kasus2nya o/h Sri Mulyani

Oh iya, jangan lupa grup Artha Graha milik Aguan dan asistennya Tommy Winata. Ditolong oleh Sri Mulyani juga lho. Masih ingat kan kasus penangkapan Erik, analis Bahana Securities gara2 proyeksikan 10 bank dalam keadaan bahaya

Masih ingat kan kasus penangkapan Erik, analis Bahana Securities gara2 proyeksikan 10 bank dalam keadaan bahaya. Erik, menganalisa bank Artha Graha, Century dsb dalam keadaan bahaya dan bisa kolaps (Sebelum kasus Century) Tiba2, kepolisian langsung menangkap Erik karena analisanya itu, tentunya atas perintah Tommy Winata. Padahal, 8 bank dari 10 bank yang dianalisa Erik akan kolaps, BETUL KOLAPS ! termasuk Century

Jadi, Erik seharusnya tidak DITANGKAP, karena analisanya 80% BETUL. Di tahanan, Erik menolak revisi analisanya karena ia yakin betul secara kelimuan itu akan terjadi. Dan Tommy Winata pun 'hanya' meminta Erik minta maaf dan mencabut analisanya. Erik Bahana tolak minta maaf dan Sri Mulyani pun tidak bisa apa2 dan memilih 'MENDUKUNG' Tommy Winata

Akhirnya, istri Erik Bahana langsung minta maaf kepada grup Artha Graha, Erik pun dibebaskan asal tdk banyak bicara

So, jangan heran kalau 9 Naga bisa hidup enak karena dilindungi oleh Sri Mulyani dan SBY. Enak yah jadi anggota klan 9 Naga, selalu dilindungi oleh Sri Mulyani and the gank heheheheh

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar