Kamis, 29 Maret 2012

[Media_Nusantara] [JATAM] berita LBH di kepung Polisi

 

Direktur Litbang YLBHI Diangkut Polisi

Jumat, 30 Maret 2012

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Litbang YLBHI, Agung Wijaya, ikut diangkut ke Polda Metro jaya bersama 52 aktivis Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia (Kowani). Agung dituding ikut terlibat dalam unjuk rasa antikenaikan harga BBM yang berakhir bentrok dengan polisi, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (29/4) malam.

''Kami sedang rapat di lantai tiga YLBHI ketika bentrokan itu terjadi. Namun, tiba-tiba polisi datang menggeledah kami, termasuk sejumlah mahasiswa yang ada di sini. Agung yang turun dari lantai tiga untuk ikut menemui polisi malah dituduh terlibat bentrokan,'' tutur Bambang Sri Pujo Sukarno, koordinator Tim Advokasi Mahasiswa dan Rakyat.

YLBHI mengecam tindakan polisi tersebut dan sedang mempersiapkan langkah pembelaan bagi Agung.

''Kami tidak mengetahui kejadian sebenarnya dari bentrokan itu,'' ujar Bambang




Rusuh di Jalan Diponegoro
Kutuk Pendudukan YLBHI

Khaerudin | Agus Mulyadi | Jumat, 30 Maret 2012 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis prodemokrasi mengutuk tindakan polisi, yang menduduki dan menggeledah kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2012) malam.

Seharusnya teman-teman polisi ingat, mereka bisa seperti sekarang ini karena dulu kami memperjuangkan demokratisasi. - Ray Rangkuti


Tindakan represif polisi yang memaksa masuk ke kantor YLBHI, menggeledah dan mencari mahasiswa yang berlindung di tempat itu, dinilai mengkhianati reformasi.

"Seharusnya teman-teman polisi ingat, mereka bisa seperti sekarang ini karena dulu kami memperjuangkan demokratisasi. Di masa itu, YLBHI menjadi tempat berkumpul aktivis prodemokrasi," kata aktivis Lingkar Madani, Ray Rangkuti.

Menurut Ray, YLBHI adalah simbol perjuangan reformasi yang menempatkan polisi dengan kekuasaannya seperti sekarang. "Kami jelas mengutuk tindakan biadab polisi," katanya.

Direktur YLBHI, Alvon Kurnia Palma, mengatakan, penggeledahan yang dilakukan polisi di kantornya tak disertai surat resmi penggeledahan.

Dia juga mengaku tak tahu alasan polisi membawa Direktur Litbang YLBHI, Agung Wijaya, ke Mapolda Metro Jaya.

Menurut Alvon, tak ada satu pun aktivis YLBHI yang menyuruh mahasiswa membakar mobil polisi di depan kantor YLBHI.

Pembakaran mobil polisi itu, yang memicu kemarahan polisi dan memaksa mereka menduduki kantor para pencari keadilan tersebut.

Koordinator KontraS, Haris Azhar, mengatakan, penyerbuan polisi ke kantor YLBHI jelas merusak martabat polisi secara keseluruhan. Terlebih lagi YLBHI adalah lembaga yang selama ini sangat menghormati hukum.



Bentrok di Jalan Diponegoro
LBH Akui Ada Mahasiswa yang Memaksa Masuk ke Gedung

Imanuel More | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Jumat, 30 Maret 2012 

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak LBH mengakui ada beberapa mahasiswa yang berada di lokasi pembakaran mobil polisi yang memaksa masuk ke kantor YLBHI. Namun, mereka juga berharap aparat keamanan tetap memerhatikan aturan dalam menangani mahasiswa yang terlibat kerusuhan.

"Memang ada beberapa yang tadinya ada di lapangan yang memaksa masuk. Padahal, gerbang telah kami kunci," kata Nurkholis, Ketua LBH Jakarta, seusai konferensi pers di Kantor Kontras, Jalan Mendut, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/3/2012) dini hari.

Ia menuturkan, setelah terdengar informasi terjadinya bentrokan di depan kampus UKI dan UPI YAI, pihaknya langsung mengambil langkah antisipatif. Mereka menutup dan mengunci gerbang masuk LBH dan hanya mengizinkan perempuan dan orang sakit yang berada di dalam gedung di Jalan Diponegoro itu.

Namun, beberapa saat setelah aparat melakukan penyisiran pascakerusuhan, sejumlah mahasiswa yang sebelumnya berada di TKP mencoba mencari perlindungan dengan memaksa masuk ke gedung. "Mereka akhirnya bisa masuk dan bersembunyi di lantai empat dan atap gedung," kata Nurkholis.

Meski demikian, pihak LBH berjanji akan tetap membantu mereka yang mencari perlindungan dan meminta bantuan hukum kepada LBH. Ia juga berharap pihak kepolisian berhati-hati dalam melakukan penyelidikan atas dugaan pembakaran mobil Resmob Polda Metro Jaya. Pasalnya, banyak mahasiswa yang ikut ditahan diduga tidak terlibat aksi tersebut.

Ikut diamankan pihak kepolisian, Direktur Litbang YLBHI Agung Tri Jaya. Polisi beranggapan pengacara publik itu terlibat dalam aksi anarkistis. Padahal, menurut Nurkholis, Agung justru keluar gedung untuk menenangkan massa yang melakukan pembakaran.

"Saat aksi, yang bersangkutan berada di bawah untuk mencegah tindakan anarkistis. Tapi, dia malah diidentifikasi sebagai salah satu yang lakukan kekerasan," kata Nurkholis.

Atas dasar itu, ia kembali berharap pihak kepolisian tidak gegabah dalam melakukan penangkapan dan memproses orang-orang yang ditahan sesuai prosedur hukum.



















--
Priyo Pamungkas Kustiadi
08561903417

Media Communication and Outreach
Jaringan Advokasi Tambang


__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar