Kamis, 27 Juni 2013

[Media_Nusantara] Konflik Syiah Sampang diduga terkait kepentingan eksplorasi minyak dan gas ?

 

Konflik Syiah Sampang diduga terkait kepentingan eksplorasi minyak dan gas ?

[coba perhatikan di Peta, desa Karang Gayam Sampang (kampung syiah) masuk dalam Madura Onshore dan diduga ada area minyak dan gas di perkampungan Syiah tsb]

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim menyebutkan kawasan pulau madura dipenuhi oleh blok minyak dan gas. Sebagian besar operator dan kontraktor di Blok Madura adalah investor asing. Mulai dari Kodeco Energy Company Ltd, Santos Madura Offshore Pty Ltd , Australian Worldwide Exploration North Madura NZ Ltd.

Khusus Kodeco, perusahaan ini memiliki track-record kurang baik di Jawa Timur. Antara lain pendalaman pipa gas di dasar laut yang tidak sesuai Peraturan Dirjen Migas. Pipa yang seharusnya ditanam sedalam 19 meter, oleh Kodeco hanya dibenamkan sedalam 12 meter.

Direktur Eksekutif Walhi Jatim, Ony Mahardika mengatakan, blok madura itu, terbentang mulai dari Kabupaten Bangkalan hingga Sumenep. Pertamina sendiri saat ini mengoperasikan blok migas di West Madura Offshore yang terletak di 70 mil lepas pantai Kabupaten Sampang, Madura.

Blok migas di pulau Madura sejatinya mampu mensejahterakan masyarakat. Sebagai contoh Blok West Madura di utara Bangkalan, Madura. Blok ini, setiap harinya menghasilkan 14 ribu barel per-hari, atau senilai US$ 1,4 juta, belum ditambah gas alam sebanyak 113 juta kaki-kubik, dengan harga US$ 2,8 per-meter/kubik.

Terkait adanya dugaan kepentingan eksplorasi minyak dan gas yang berujung pada konflik Syiah, menurut Ony, tidak menutup hal itu terjadi. Hanya saja, diperlukan pembuktian lebih lanjut, apakah memang ada area minyak dan gas di perkampungan Syiah.

" Konspirasi kepentingan minyak dan gas dalam kasus blok Madura tetap ada. Namun semuanya perlu pembuktian lebih lanjut," ujar Ony, Rabu (5/12).

Sementara itu, pihak geologi dan ESDM Pemprov Jatim saat ini masih melakukan penelitian terhadap semburan api di SDN Angsokah III, Sampang. Kepala Seksi Geologi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sampang M Suaidi A mengatakan, setidaknya diperlukan waktu seminggu untuk bisa menjawab, apakah ada kandungan minyak dan gas di semburan api tersebut atau tidak.

" Nanti kalau sudah ada hasil penelitiannya, akan saya sampaikan lebih lanjut," terang Suaidi.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar