Minggu, 09 September 2012

[Media_Nusantara] Catatan Harian Whistle Blower

 

Catatan Harian Whistle Blower - Bag. 12
by @STNatanegara

doktrin 'kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah' sudah membudaya, karena menimbulkan 'value'

Afriyani 15 tahun penjara.. bagaimana pemilik jalanan berlubang yang menewaskan para pengendara?

Hillary Clinton datang ke Indonesia, kira2 hadiah apa yang akan disiapkan oleh Pemerintah? konsesi Migas, import senjata, hutang baru ataukah hanya kunjungan biasa?

Mendagri Gamawan Fauzi kapan mundur yah.. E-KTP bukannya beres malah kebuka semua belangnya... "Kalau target perekaman data 172 juta penduduk tak tercapai Desember nanti, saya bersedia mundur," kata Gamawan... jangan lupa ditagih ya! Kemendagri harus tahu hubungan kontraktual antara lead konsorsium dan anggotanya. jika tak mau tahu, buat apa meminta membentuk konsorsium?

sayang sekali jika kapal perang dipakai angkut logistic perusahaan tambang.. proses pengangkutan bahan tambang dari sejak KP sampai loading dan berlayar sarat rekayasa dan tipa tipu.. makelar bahan tambang itu seperti semut disekeliling sesendok gula, berlapis lapis susah ditembus.. jago bicara dan rajin berjanji.. mafia tambang itu ibarat si gemuk yang sedang memakan roti dibelakang si kurus yang sedang merintih menahan lapar... Intelijen TNI, Intelijen Kepolisian, Intelijen Kejaksaan dan Intelijen Kementerian/lembaga wajib berkoordinasi dg Badan Intelijen Negara

dua calon gubernur sudah sama2 dilaporkan ke KPK, kita lihat dan nilai siapa yang tercepat diusut oleh KPK.. Foke or Jokowi.. :)

pemindahan napi korupsi dari rutan cipinang sudah sesuai aturan, kenapa jadi bahan pencitraan wamenkumham?

ada skenario 2013 nanti bubble ekonomi meletus di Indonesia, sepertinya benar karena 2012 pun ekonomi sudah overheating.. indikatorny rupiah

orang miskin dan telantar menjadi tanggung jawab negara, tetapi ternyata orang miskin tidak pernah merasakan dampak dari pertumbuhan ekonomi, selain tak bisa menikmati berkah pertumbuhan ekonomi, kaum miskin juga tidak pernah bisa menikmati berkah melimpahnya kekayaan alam

Malaikat bertanya knp semasa menjabat Gubernur membiarkan begitu saja praktik prostitusi yg bertentangan dg agama? Foke jawab apa?

ketika kebenaran sejati tak betul-betul dikejar dan digali ... , proses dilambatkan dan dilama-lamakan, dibelok-belokkan, kalau bisa sih dibekukan... BAP, tuntutan jaksa sampai dengan keputusan hakim, tersusun dalam satu desain...seharusnya tak ada lagi tempat bagi pemikiran dan penafsiran usang yang seringkali serba tidak adil dan otoriter di negeri ini

walau IMF sudah pergi, para komprador asing, yakni para kelompok pedagang-penguasa hitam, yang melanggengkan dan meneruskan ide IMF penjajah, rezim ekonomi SBY ini sejak awal tidak pro-rakyat, tetapi pro-para pengusaha, bualan mereka dg munculnya pengusaha akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga muncul trickle down effect yg bisa dirasakan rakyat, maka jika nanti krisis, Gov akan'terpaksa' memelihara para konglongmerat yang sebelumnya digunakan sbg kendaraan untuk mengejar pertumbuhan, sudah cukup sekali kita merasakan krisis maha dasyat, jangan pernah ulangi lagi kesalahan yang sama.. berpihaklah pada rakyat...

UU Kelistrikan, UU Sumber Daya Air (SDA), UU Penanaman Modal, UU Migas dan lainnya tak lepas dari campur tangan kekuatan asing... neo-liberal ini bekerja secara sistematis, termasuk menciptakan krisis di sejumlah BUMN dg memasukkan orang orang yg pro-liberalisme, melakukan disinformasi utk penyesatan opini publik seperti privatisasi untuk kemajuan, dan menciptakan 'rente' di sejumlah BUMN, saat ini sebanyak 85 persen saham BUMN yang sudah melantai di bursa saham dikuasai oleh asing. @saididu pernah mengatakan, dg kepemilikan asing yang besar berarti pihak asinglah yg menikmati sebagian besar keuntungan BUMN go public

sekitar 200 perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi, sebanyak 70 persennya adalah perusahaan asing, sangat disayangkan ketika Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Blok Cepu kepada ExxonMobil dari Amerika Serikat, padahal potensi emas hitam yang dikandung di dalamnya ditaksir mencapai 10,96 miliar barel minyak, termasuk 62,64 TCF gas, jika kita hitung nilainya secara matematis, diperoleh pendapatan kotor sebesar 165,74 miliar dolar AS atau sekitar 1.500 triliun rupiah, dengan ExxonMobil sebagai operator, negara tidak bisa memaksimalkan potensi penerimaannya... memang dilihat sepintas, bagi hasil 85:15 seolah-olah sangat menguntungkan negara, dengan total split yang diterima negara 93,25%, namun bagi hasil riil bagi negara, yaitu Pemerintah, Pertamina dan Pemda, sangat tergantung pada berapa nilai dasar yang dibagi hasilkan, nilai dasar ini akan jauh berkurang apabila cost recovery yang diklaim operator terlalu besar dan inilah yang terjadi. saat ini tidak ada pembatasan terhadap jenis biaya yang bisa dibebankan dan terhadap nilai cost recovery yang dapat diklaim, dalam 10 tahun pertama operasi Blok Cepu, diperkirakan negara kehilangan potensi penerimaan setidaknya Rp 51 triliun, ada state di balik Blok Cepu. sepak terjang AS tidak terlalu sulit dibaca. penentuan operator Blok Cepu tidak terlepas dari muatan politis, AS memiliki SPR (Strategic Petroleum Reserve), yakni semacam sumur minyak buatan berisi cadangan minyak mentah yang disimpan di bawah tanah, jumlahnya mencapai 1 miliar barel! Sumur minyak ini bisa dijadikan alat kekuasaan bilamana diperlukan, coba bayangkan bangsa yang dikaruniai dengan minyak yang melimpah, telah 60 tahun merdeka, dibekali dengan pandangan hidup yang dalam, dan luas oleh para pendiri bangsanya, elitnya diberi kesempatan menuntut ilmu di mana saja, telah mempunyai ribuan doktor dlm segala bidang, sekarang ini hanya 8 persen dari minyaknya dieksploitasi oleh bangsanya sendiri

setekah jab-jab keras, kini giliran pukulan upper cut langsung menohok 'muka' Jokowi.. tinggal Jokowi mampukan bertahan dan menjadi juara?

lanjut ke Sampang, sebenarnya pemicu konflik terhadap Syiah di Madura, apabila dikaji lebih kepada perbedaan faham, diantaranya, sistem ibadah yang berbeda, penerimaan nikah mut'ah (kontrak), dan adzan yang ditambah, pendidikan yang rendah menambah runyam, adzan mereka itu ditambahi dengan kalimat 'hayya ala khoiril amal' dan 'ashanu an aliyyan waliyullah'. bagi non Syiah, tentu ini melenceng. para penyerang mengatakan akan menghabisi dan menyembelih warga Syiah jika tetap berada di sana seusai Ramadhan, ini yg gagal diantisipasi, konflik di Sampang terjadi di daerah yang tergolong terbelakang, masyarakat kurang terdidik hingga mudah diprovokasi.. ini salah pemerintah, mereka sebenarnya tidak memahami secara mendalam substansi persamaan dan perbedaan teologis antara Sunni dan Syiah dan sekedar ikut2an... pantaslah jika Presiden menyalahkan intelijen.. kalau menurut saya mestinya intelijen daerah yang disalahkan.. ini kan lingkupnya terbatas

kalau kita membahas intelijen, maka dalam sebuah negara, diketahui ada yang namanya intelijen taktis dan intelijen strategis, sekalian belajar. intelijen taktis lebih kepada penggunaan intelijen untuk kepentingan yang bersifat taktis, intelijen strategis: hasil pekerjaan intelijen yang sudah mengolah informasi hingga menjadi bahan siap untuk diberikan kepada "user." informasi intelijen merupakan bahan matang yang menjawab kebutuhan Siabidibame (Siapa, Apa, Bilamana, Dimana, Bagaimana dan Mengapa, intelijen strategis merupakan sebuah hasil pengolahan informasi menjadi intelijen strategis, akan dipergunakan untuk kepentingan strategis

untuk kasus2 seperti yang terjadi di Sampang, Mesuji, Tanjung Priok, dan Bima misalnya, intelijen daerah harus membuat sebuah analisa kasus, kemudian intel membuat perkiraan atau ramalan kemungkinan apa yang akan terjadi serta trend masalah akan kemana dimasa depan, dalam kasus Sampang, persoalan antara Sunni dan Syiah diketahui mempunyai latar belakang perbedaan penerapan syariat serta keyakinan, perbedaan pendapat dan cara beribadah jelas merupakan prinsip yang harus diwaspadai oleh aparat intel daerah terutama intelijen Polri, jadi jika ingin menyalahkan, salahkanlah intelkam polri dan pemda setempat yang lalai dalam mengantisipasi terulangnya kejadian 2011 lalu

yang dengar komentar Foke waktu ditanya wartawan tentang penembakan Solo pasti tertawa... ketauan aslinya... perlu diikuti dan diamati tuh sepak terjang cawagubnya Foke... meminjam istilah Panglima TNI, 'silent killer'... walau bkn killer beneran

Catatan terkait:
Bagian 1 ==> http://chirpstory.com/li/15010
Bagian 2 ==> http://chirpstory.com/li/15042
Bagian 3 ==> http://chirpstory.com/li/15192
Bagian 4 ==> http://chirpstory.com/li/15283
Bagian 5 ==> http://chirpstory.com/li/15711
Bagian 6 ==> http://chirpstory.com/li/16356
Bagian 7 ==> http://chirpstory.com/li/16558
Bagian 8 ==> http://chirpstory.com/li/17375
Bagian 9 ==> http://chirpstory.com/li/17865
Bagian 10 ==> http://chirpstory.com/li/18187
Bagian 11 ==> http://chirpstory.com/li/19124

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar