"Kecanggihan E-KTP Bermasalah Dalam Pengadaan & Keamanan Data" by @BnidicTambajong
Kita sibuk mencermati konflik KORUPSI E-KTP,tapi jarang yang meneliti "TELANJANG" nya data data warga,oleh pihak ASING, Mendagri boleh berbangga E-KTP Indonesia lebih canggih dari India dan RRC,tanpa memahami dan menelaah mengapa RRC tak melakukannya ?
Paulus Tannos (Buron),adalah direktur utama PT Sandipala Arthaputra pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP),Pelaksana pengadaan kartu E-KTP yang sangat penting bagi bangsa ini ,kog buron ANEH !,ada apa? E-KTP yang dibanggakan oleh sang Menteri yg mengurusnya,bahkan "katanya" lebih canggih dari yang ada di RRC & India :( BODOHKAH RRC ?
RRC sangat hati hati dalam setiap penerapan aplikasi IT,RRC bkn mustahil JAYA karena kehati hatiannya.Sebuah penghormatan pd leluhur, Bahkan dalam perpolitikan Partai Komunis China #PKC memiliki lembaga pendidikan khusus kader PKC. Biro Riset Komite Pusat Partai Komunis China Departemen Internasional (IDCPC) di Beijing,mungkin jadi saksi bisu seluruh kebijakan, PKC berkuasa mutlak di Negeri Tirai Bambu. Seluruh kebijakan pemerintah China, diambil berdasarkan pertimbangan dari Partai ini.
Bagaimana dengan Indonesiaku?,mungkin berbagai Parpol lahir hanya berdasar FULUS para CUKONG.Puluhan Parpol hadir, Adakah kajian Parpol tentang e-KTP,dgn segala kemungkinan "Telanjangnya" negri ini sejalan penerapan E-KTP, serta kepentingan dasar, Kepentingan dasar yang dimaksud sebagai Pendataan Kependusukan yang hanya dan untuk kepentingan pemerintahan RI, tanpa tersusupi
RRC memiliki 8 Parpol tapi semuanya, tetap saja,harus tunduk pd titah CPC. Bagaimana dengan Indonesia,adakah lembaga seperti IDCPC, Jika nyambang Markas Biro Partai Komunis China,ramainya kegiatan Kantor Informasi Departemen Luar Negeri Partai Komunis China (CPC) ,Bagaimana dengan Indonesia,apakah data data para diplomat dijadikan dasar pertimbangan sebuah kebijakan oleh Partai Partai Senayan
Kita mungkin HEBOH jika ada data info tentang kita BOCOR / dibocorkan diplomat Asing,tnp melihat kemampuan Duta Besar kita sendiri, Mungkin diplomat kita sekelas Manufandu yg hanya dan untuk "kepentingan" menangkap NAZARUDDIN,termasuk "amankan" barang "Berharga", http://t.co/HOWXSqvJ Info Luar Negri tak dijadikan bahan riset utk kita sendiri terkait KEDAULATAN negara,mungkin rela "ditelanjangi", Setelah data data pertambangan kita "Telanjang",bahkan dikuras habis.Adakah kesadaran kita "menutup" semuanya hanya dan untuk yad
Paulus dan Catherine Tannos,berada diSingapore jadi BURONAN Interpol,adakah sesuatu yang diyakini pada hasil E-KTP terkait Chips ? Paulus Tannos bersama 4 perusahaan lain, mengerjakan pembuatan 172 juta kartu senilai Rp 5,8 triliun.plus pengadaan chip dlm kartu ektp, Persoalan Paulus Tannos dan Andi Winata terletak hanya pada ketidak cocokan Chips tak dapat digunakan.Ada apa?
Perusahan Andi Winata,satu-satunya agen penjual keping (chip) ST-Micro namun tak dpt digunakan,kecuali sistim hrs diubah #Uhuuk ? Mungkin bagi pakar IT,dpt menterjemahkannya sesuai keahliannya.Namun warga yg tak tahu apa apa,hanya wajib nurut,sebab KTP penting , Warga hanya dpt nurut saja sesuai kebijakan yang diambil pemerintah.Adakah kajian ttg baik buruknya penerapan E-KTP secara cermat. Seperti pada point 3 Di RRC, Kartu e-ID tidak dilengkapi dgn biometrik-rekam sidik jari, chipnya berisi data perorangan yg terbatas . Mungkin RRC mensyukuri atas apa yang telah menjadi Ciptaan Yang Kuasa atas diri manusia khusus sidik jari yg beragam tentu bermakna, . Mungkin kita ingin lebih "MAJU",dari China yg terbilang "KUNO",namun tak "Telanjang",atau kita berbangga atas ketelanjangan ? Mungkin Markas Biro Partai Komunis China & Informasi Departemen Luar Negeri Partai Komunis China (CPC) tak ingin"telanjangi" warga
Para pakar IT China mungkin keliru "belajar",dan tak dapat menerapkan sistim tercanggih,seperti kecanggihan E-KTP Indonesia, Mungkin "Palapa" hanya SUMPAH sasaat ?,dptkah diartikan sebagai HAK Kedaulatan Negri, atau hanya rangkai kata tnp makna, Jika Chip e-ktp kita diimpor dari RRC, tak ada manfaatnya Mendagri berbangga dgn kecanggihan melebihi China dlm penerpan E-KTP kita. RRC bukan "KUNO" namun mempersiapkannya terlebih dahulu secara mandiri termasuk proteksi jaringan.RRC lg berbenah dengan mandiri, "Mungkin" berbeda dengan kita semuanya mau MODERN dan CANGGIH namun ketergantungan pada ASING cukup memakan "diri", termasuk #ektp
Bagi RRC biarlah lambat asal selamat,terbukti AS saja berutang pada China, mungkin sebagian negaranya telah tergadai ke RRC, Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yg digunakan RFID tlh ada semenjak 1920-an RFID (Radio Frequency Identification), Dgn adanya chip di dlm e-KTP, tiap warga Negara bisa diawasi begitu ketat, baik keberadaannya maupun gerak-geriknya,kebenarannya?, Jika demikian mengapa RRC tak menggunakannya terlebih dahulu?apakah sesuatu hal perlindungan warganya lebih dipertimbangkan
Ada apa dgn Kartu e-ID RRC yg tidak dilengkapi dgn biometrik atau rekaman sidik jari terkait protesi jaringan yg blm dimilikinya? Kenekatan penerapan E-KTP tanpa terlebih dahulu memproteksi jaringan mungkin adalah tindakan konyol,dari pada sekedar KUNO saja, Ketika lagu Ebit G Ade, tentang "ketelanjangan" tak dimaknai secara mendlm maka kesedihan & kepedihan anak negeri ini akan tetap ada, Tapi biasanya kenekatan "kita" tergantung kepentingan sesaat,tak terkecuali Pemilu 2014, terkoneksi dgn "manfaat" E-KTP & kecurangan
Disamping konyol Indonesia menelanjangi KEBOHONGAN angka kemiskinan kelak di ketahui Asing & mungkin kena Cercaan Wikiels, Bukankah selama belum diproduksi ,dikelola & dikuasai seutuhnya oleh negara, data informasi kependudukan kita bakal bocor kemana2
Info teman : RRC jg sedang buat super computer dgn kapasitas yg lebih besar. Juga sedang menyiapkan lusinan satelit untuk Asia, Bagaimana dengan kita ? Jaringan internet terconnected ke server ?. Mungkin pakar IT dapat membantu saya menjawabnya
Setelah puas dgn propaganda via Facebook & Tweter dimana Indonesia termasuk urutan pengguna nomor wahid,kini E-KTP ttg data warga, Menganalogikan kini kita masih gunakan "Kolor",dan setelah selesai E-KTP kita memang BULAT telanjang ria. Benarkah Kebijakan tsb ?
RRC yg "KUNO" sgt ketat utk urusan IT. Facebook aja ga ada,kalaupun ada ilegal. Mereka punya server sendiri. Jarsos milik pemerintah, Pertanyaan teman : Kabarnya diAsia nanti akses internet via server RRC digratiskan jika proyek ini selesai. Indonesia kapan yah?
Mungkin ada yang bertanya mengapa gue sewot dengan E-KTP, jawaban ringan karena gue prihatin saja atas "pemaksaan" pada warga, Jawaban lainnya gue prihatin tak ada lembaga riset parpol yang melindungi rakyatnya dari info info pribadi dgn mudah disadap asing, Pemerintah bergerak sesuai ambisi meraup "nilai" tanpa berpikir "jauh" ttg hal hal yg mengancam kedaulatan negara, termasuk warganya
RRC dapat membangun bangunan bertingkat dlm jarak waktu perhitungan hari saja,namun melakukan rizet puluhan tahun.Dunia terkesimah, Maaf saya membandingkan negri ini dengan RRC,hanya terkait E-KTP saja,tak bermaksud menggiring sebuah OPINI keliru ttg Nasionalisme, Membandingkan E-KTP yg katanya katanya lbh canggih dari China,namun Chipsnya di Import dari China *Info ?.Apakah sebuah kekonyolan? Saya juga prihatin betapa liberalisasi terkesan diterima begitu saja tanpa mengindahkan nilai budaya lokal yg terpasung dan hilang, Semakin ngeri jika saya melihat FAKTA negara negara pengguna sejenis E-KTP di EROPA telah berguguran satu demi satu BANGKRUT, Chips, Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Hebat dan Canggih ? RFID digunakan utk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dgn menggunakan suatu piranti yg bernama RFID tag / transponder, Bagaimana dengan Satelit2 Palapa dimiliki dan dioperasi operator selular bukan negara.Saham kita justru banyak dimiliki asing, Parahnya salah satu satelit kita pernah dipake untuk siaran tv asing tanpa izin. Kecolongan? Sabotase?.Betapa lengahnya kita, Sangat penting negara hrs sediakan satelit & server sendiri. MERDEKA atur sendiri agar kita benar berdaulat,E-KTP tak ragu lagi, Pada point 31 ttg RFID,dimana E-KTP memiliki kemiripan,akankah manusia jadi ROBOT sebuah organisasi jika kemandirian tak dimiliki? Pada point 55 ttg RFID jika memiliki kemiripan apakah kita pengguna E_KTP, diihklaskan terlacak dgn sangat mudah.Apa urgensinya ?
Mungkin Jiwa Raga akan terihklaskan untuk bangsa & negara,namun dibutuhkan sebuah kebijakan yg tertanggung jawab dari negara, Apalagi jika kita menjadi ragu ttg E-KTP yg terkesan dipaksakan untuk sebuah manfaat "kecurangan" kelak dilakukan saat Pemilu 2014, Kita memiliki sebuah catatan buruk ttg IT KPU 2009,bagaimana bisa terjadi,dan apa yg menjadi penyebabnya. MISTERI hingga saat ini, Mungkin tak ada lagi MOTIF ala Century,dan E-KTP menjadi sebuah solusi yang ditawarkan oleh kelompok tertentu dalam kerangka GLOBAL, Saya tak ragu dan menggunakan kata "Mungkin",krn Politik Transaksional dapat saja terjadi disemua line,dalam dan ke luar (asing), Jika Satelit Palapa dapat diObral, tnp memahami efek yg timbul dari kebijakan yg diambil.Akankah Sumpah Palapa menjadi komitmen NKRI
Paulus Tannos bisa jadi BURONAN Interpol,namun keberadaannya & alasannya patut dicermati.Kriminalisasi Paulus mungkin lbh menarik, Semoga E-KTP tak menjadi "bencana" baru bagi kita, sambil berharap KEBOHONGAN angka angka (termasuk kemiskinan) dpt diungkap asing? Nilai 5,8Trilyun proyek E-KTP moga lbh murah dibanding 6.7 Trilyun proyek Century.Efek lbh besar bkn tak mungkin terjadi #ektp,sekian
__._,_.___
.
__,_._,___
bingung gw baca tulisan lu.. titik koma kok nggak jelas!
BalasHapus