Selasa, 24 Juli 2012

[Media_Nusantara] Release Media : Festival Ningkam Haumeni untuk Masa Depan Timor

 

Press Release II, 24 Juli 2012

Ningkam Haumeni III

 

Festival Ningkam Haumeni untuk Masa Depan Timor

 

Mollo, 24 Juli 2012. Festival Ningkam Haumeni III mulai di gelar di bukit keramat Anjaf-Nausus, Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT, Selasa (24/7).  Festival yang bertajuk “Masyarakat Adat Menuju Kedaulatan Pangan, Air dan Energi” ini dihadiri oleh ratusan masyarakat adat yang terbagi dalam tiga suku besar di Kabupaten TTS, yakni suku Amanuban, suku Molo, dan suku Amanatun, yang dikenal sebagai Masyarakat Tiga Batu Tungku.

 

Festival Ningkam Haumeni adalah sebuah festival yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal Masyarakat Tiga Batu Tungku, yang diinspirasi perjuangan Suku Mollo dalam mengusir pertambangan marmer dari area keramat mereka Anjaf dan Nausus, dan kini masyarakatnya lebih memilih pengembangan ekonomi yang tidak merusak alam dan jati diri mereka. Ningkam Haumeni sendiri tidak ada terminologi khusus, namun secara adat Ningkam artinya Lilin/madu dan Haumeni artinya cendana yang keduanya kini sudah mulai nyaris punah dari NTT atau bumi Timor. Karena itu Festival akan selalu mengingatkan berbagai komitmen adat untuk lebih mengedepankan hal-hal yang baik namun kini mulai nyaris dilupakan banyak orang.

 

Festival ini juga dilakukan atas inisiasi dan kemauan m Masyarakat Adat Tiga Batu Tungku sendiri dan bukan atas inisiasi pemerintah atau bantuan dari pihak mana pun. Karena itu Festival ini digelar dengan sangat sederhana, tanpa panggung, tanpa hingar bingar, tanpa listrik.

Festival juga digelar tidak hanya sekedar menari,tetapi juga mencari solusi-solusi bersama yang tengah dihadapi masyaarakat itu.

 

Festival III akan berlangsung hingga 26 Juli 2012. Mereka akan membahas masalah terkini yang mereka hadapi, terutama soal kerawanan pangan yang kini sudah ada di hadapan mereka.. Aleta Baun, sebagai perempuan penggerak perjuangan Masyarakat Mollo, dalam sambutan pembukaan di festival menandaskan, Festival harus bisa memberikan solusi alternatif secara bersama dengan cara kearifan Masyarakat Tiga Batu Tungku sendiri terkait mencari upaya alternatif guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dengan tidak merusak ekosistem dan ekologi yang ada di alam Masyarakat Tiga Batu Tungku.

 

“Selama tiga tahun ini kami mengalami gagal panen, dan kerawanan pangan selalu menghantui kami. Tapi kini kami harus siap menghadapinya. Kami coba mengembangkan berbagai bibit pangan lokal yang bisa bertahan hidup dalam kondisi perubahan iklim yang tidak menentu. Kami juga akan berbagi pengalaman dengan para petani lainnya dalam bertani, termasuk mendatangkan Mama Tata (Maria Loretha) dari Adonara, Flores, yang telah sukses mengembangkan tanaman lokal sorgum dan semacamnya,” jelasnya.

 

Dalam Festival ini juga akan mengingatkan pemerintah agar mereka tidak mengedepankan kebijakan yang lebih mengeksploitasi alam, termasuk pertambangan. Karena persoalan yang mereka hadapi adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan pertanian dan peternakan dengan baik. Bagi Masyarakat Tiga Batu Tungku, tambang harusnya tetap berada di dalam bumi.

 

“Tambang dan semacamnya bukan kita yang buat. Tidak boleh kita ambil dan menjualnya. Biarkan mereka ada di dalam tanah saja. Kita akan menjual yang bisa kita buat saja misalnya tenun, pertanian dan sebagainya. Itu yang kami pilih,” tandas Aleta.

 

Sementara itu, koordinator seksi acara, Herry Naif, mengatakan berbagai macam kegiatan seperti tari-tarian, pameran tenun, pantun berbalas pantun, malam budaya kesenian, dan nonton film tentang lingkungan hidup akan mewarnai selama kegiatan berlangsung. Selain itu, akan diadakan dialog terbuka dengan bupati TTS, Paul Mela, dan anggota DPR RI, Farry Francis, rabu, (25/7) soal  upaya mengatasi krisis pangan di TTS dalam relevansinya dengan tugas dan tanggung jawab pemerintah.. (*)

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi :

-          Torry Kuswardono, PIKUL, 0811 383 270

-          Danny Wetangterah, PIKUL, 08133 7999 414

 

 

----------------------------------------------------------------------------

 

Luluk Uliyah

Knowledge Officer

SatuDunia/OneWorld Indonesia

Jl. Tebet Utara II No. 6 Jakarta Selatan, 12820 Indonesia

Telp: +62-21-83705520, Fax: +62-21-83705520

www.satudunia.net, www.satuportal.net

Email: lulukuliyah@gmail.com, luluk@satudunia.net

 

"Mari berbagi informasi dan pengetahuan"

 

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar