----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: Erick M <erick.mahaly@yahoo.com>
Kepada:
Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:42
Judul: (BERITA) Diduga oknum TNI, Polri, pejabat Pemda Buru dan DPRD Buru proses illegal emas (www.radiodms.com)
Dari: Erick M <erick.mahaly@yahoo.com>
Kepada:
Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:42
Judul: (BERITA) Diduga oknum TNI, Polri, pejabat Pemda Buru dan DPRD Buru proses illegal emas (www.radiodms.com)
Diduga oknum TNI, Polri, pejabat Pemda Buru dan DPRD Buru proses illegal emas
Tuesday, 03 April 2012 19:52 Ewin
AMBON-Diduga oknum anggota TNI, Polri, pejabat Pemda Buru dan DPRD kabupaten Buru terlibat dalam proses pengelolaan tambang emas di desa Wamsait kecamatan Waeapo secara illegal. Hambali Besan, salah satu masyarakat adat di kecamatan Waeapo mengatakan lokasi tambang emas di desa Wamsait adalah milik masyarakat adat Buru, seharusnya dikelola oleh masyarakat adat yang memiliki hak kepemilikan atas lokasi tersebut, namun hak masyarakat kini mulai tersusupi oleh oknum-oknum institusi pemerintah tertentu yang masuk ke lokasi tambang emas dan melakukan proses pertambangan emas.
Sebagai anak adat Buru, Besan meminta Gubernur Maluku, Kapolda Maluku, Pangdam XIV Pattimura, Bupati Buru dan ketua DPRD Buru untuk melakukan penyelidikan terhadap anggotanya yang diduga terlibat langsung dalam pengelolaan tambang emas Wamsait (gunung Botak). Umumnnya mereka belum memiliki lembaga usaha yang diakui oleh pemerintah.
Penyusupan oknum-oknum pejabat tertentu umumnya dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kerja dan merekrut masyarakat adat setempat sebagai pekerja. Masyarakat adat lainnya merasa diintimidasi karena adanya sikap kelompok ini yang mencoba memonopoli lahan emas gunung botak. Bahkan mereka telah menurunkan alat produksi modern dan langsung melakukan ekplorasi emas di gunung botak.
Hal senada dijelaskan oleh Arifin Latbual, Ketua BEM Universitas Iqra Buru. Menurut Latbual, sebagai anak adat dirinya bersama ratusan masyarakat adat lainnya akan melakukan aksi pemblokiran lokasi gunung botak dari aktivitas penambang emas liar. Mereka siap melakukan aksi perlawanan terhadap penambang-penambang yang berasal dari luar Maluku yang di bawah oleh oknum-oknum pejabat tertentu untuk menambag emas di desa Wamsait.
Latbual menambahkan tidak terima dengan adanya wacana pengambil alihan lokasi tambang emas di desa Wamsait dan sekitarnya oleh Pemda Buru. Dia mengaku bersama masyarakat adat siap melakukan perlawanan fisik saat penggusuran jalan oleh Pemda Buru ke lokasi tambang emas Wamsait. DMS
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar