[Media_Nusantara] Kerugian Pertamina Karena Mafia TPPI
Kerugian Pertamina Karena Mafia TPPI
by @Kusuma_Putri
Trans Pasific Petrochemical Indonesia yang biasa disingkat TPPI merupakan perusahaan petrokimia dan refinery terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan penghasil produk-produk seperti Aromatics (BTX) yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur, Perusahaan ini juga memproduksi produk-produk BBM lain seperti Kerosene, Diesel Oil, dll. (minyak mentah)
TPPI didirikan tahun 1995 oleh Hashim Djojohadikusumo, Njoo Kok Kiong alias Al Njoo dan Honggo Wendratno, Pada waktu berdirinya, Hashim Djojohadikusumo memiliki saham 50% di #TPPI , sisanya dimiliki oleh Al Njoo dan Honggo, .th 1997 Hashim Djojohadikusumo pemilik grup Tirtamas ini terlibat utang macet senilai 17 T, Utang #TPPI terdiri dari utang ke perusahaan domestik -/+ 9T, Pertamina 5T, PPA 3T, BP Migas 1T, Untuk membayar utang tersebut, Hashim menyerahkan #TPPI ke BPPN yg selanjutnya direstrukturisasi tanpa melibatkan Hashim dan Al Njoo. Utang inilah yang direstrukturisasi yg disinyalir mengakomodasi berbagai kepentingan dan ramai diperbincangkan
BPPN dan Honggo sepakat membentuk perusahaan baru PT. Tuban Petrochemicals Industri sbg wahana penyelesaian utang #TPPI.Tuban Petro lalu menerbitkan obligasi yg jatuh tempo th 2014 yg dipegang pemerintah senilai Rp 4.26 T, Setelah restrukturisasi tahap pertama, kepemilikan saham #TPPI berubah menjadi Tuban Petro 59%, Itochu Corp 4,25% Siam Cement 17%; Sojitz Corp 4,25%; dan Pertamina 15% #TPPI. sedangkan kepemilikan saham di Turban Petro mjd 70% milik Pemerintah, sisanya 30% dimiliki Honggo. Selama utang blm dilunasi, pemerintah mendapat dividen dr hasil produksi TPPI, besarnya deviden sesuai dg jumlah saham yg dimiliki
Setelah BPPN bubar, saham pemerintah dikuasakan ke PPA, BUMN milik pemerintah yg mewakili utang-piutang tsb. Selama ini Pertamina memasok bahan baku minyak dan kondensat ke #TPPI , namun TPPI tidak mampu membayar utang tsb. Pertamina kemudian meminta TPPI membayar utang itu dengan minyak yang dihasilkannya. Dalam skenario restruriksasi Pertamina diwajibkan membeli produk mogas. 900 juta barel atau minimal 50.000 barrel/hari. Pdhal harga belinya lbh mahal dr harga MOPS+1,22% . Pertamina jg wajib membeli elpiji 7,1 juta ton dg harga CP Aramco+US$ 140/ton
Selama kurun waktu 10 th saja Pertamina menanggung kerugian atas pembelian tersebut sebesar 22 T lebih. Potensi kerugian berasal dari pembelian mogas (premium) RON 88 milik TPPI dengan memakai patokan harga di pasar Singapura (MOPS) ditambah Rp500 per liter. harga MOPS plus Rp500 per liter itu berarti lebih tinggi US$9,69 per barel dibandingkan .harga perolehan Petral yakni MOPS minus US$0,86 per barel. Sedangkan, potensi kerugian lainnya sebesar Rp7 triliun berasal dari sisi operasional pendistribusian mogasnya
Fee yg diterima Pertamina #hanya Rp 163/lt, sedangkan biaya penyimpanan dan pendistribusian mogas sebesar Rp 415/lt Shg Pertamina hrs menanggung kerugian Rp 252/lt. Potensi kerugian Pertamina akan semakin bsr bila restruriksasi trs berlanjut. Kenapa #TPPI begitu spesial perlakuannya? Geng #Palembang yg menguasai #Pertamina disebut2 sbg pemain pada lambannya utang #TPPI yang belum juga dibayar. Moh. Riza mafia minyak di Pertamina disebut2 jg ikut terlibat. Hatta yg sekarang ini menjadi #kasir Cikeas termasuk juga bagian dari mafia ini. #kode kedekatan Moh. Riza dg Hatta. Amir Sambodo staff khusus Hatta Rajasa dulu merangkap sbg Dirut TPPI, skg full mjd stafsus Hatta. Ada juga Juki cs dan anggota2 DPR ikut bermain di #TPPI ini. Ada pemegang saham #TPPI yg melobby mereka. Ada upaya perampokan uang Negara oleh anggota2 DPR untuk sebagian disetorkan ke parpol. Mantan Dirut Pertamina Widya Purnama diduga sebagai operator restrukturisasi #TPPI dg imbalan persentasi dari nilai utang yg kemudian dibagi-bagi. Sekian ttg #TPPI makasih yang sudah menyimak.
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar