Kamis, 10 Maret 2016

[Media_Nusantara] Perambah Taman Nasional Gunung Leuser Gunakan Eks Pengungsi Aceh Menjadi Tameng

 

Perambah Taman Nasional Gunung Leuser Gunakan Eks Pengungsi Aceh Menjadi Tameng

http://www.piyunganonline.org/sites/default/files/field/image/9852861_ml.jpgPerambah Taman Nasional Gunung Leuser menggunakan eks pengungsi konflik Aceh yang masih berdiam di zona inti taman nasional di Langkat, Sumatera Utara, sebagai tameng. Keberadaan perambah itu mengancam keberlangsungan kehidupan di taman nasional yang merupakan cagar biosfer dunia.

Salah satu burung murai yang disita Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dari para pemburu, Senin (29/2/2016). Pemburuan burung marak di TNGL karena harga jualnya tinggi. Sebanyak delapan orang ditangkap saat berburu akhir pekan lalu.

Salah satu burung murai yang disita Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dari para pemburu, Senin (29/2/2016). Pemburuan burung marak di TNGL karena harga jualnya tinggi. Sebanyak delapan orang ditangkap saat berburu akhir pekan lalu.

Sejak tahun 2011, UNESCO memasukkan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dalam daftar warisan hujan hutan tropis dunia dalam bahaya. Status itu akan dievaluasi pada 2017.

Kepala Bidang Pengelolaan TNGL Wilayah III Stabat Sapto Aji Prabowo, Rabu (2/3/2016), mengatakan, selama tahun 2015 pihaknya menangani 11 kasus pembalakan.

Sembilan kasus dari 11 kasus itu sudah divonis di PN Stabat antara 1,5 tahun dan 2,5 tahun dengan denda Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar subsider 3-6 bulan kurungan. Tindakan tegas menurunkan upaya pembalakan karena pada semester pertama tahun 2015 terjadi 8 kasus pembalakan, sedangkan semester kedua hanya tiga pembalakan.

Perburuan binatang juga marak. Seorang tersangka pemburu di Kutacane, Aceh, misalnya, mengaku sudah delapan kali menjual kulit harimau selama tiga tahun terakhir.

Balai Besar TNGL mencatat masih ada 612 keluarga sisa eks pengungsi Aceh yang mendiami zona inti TNGL, yakni di Barak Induk, Sei Minyak-Tower, dan Barak Damar Hitam di Langkat. Kerusakan kawasan sudah mencapai 30.000 hektar. Sebanyak 12.000 hektar di antaranya berubah menjadi permukiman, lahan sawit, dan karet.
Toto S

Produksi karet dari kawasan TNGL diperkirakan mencapai 50 ton per minggu, sementara sawit 3.000 ton per bulan. "Kami sudah memberikan surat edaran ke perusahaan-perusahaan dan kepala desa di sekitar kawasan TNGL agar tidak menerima hasil perkebunan dari wilayah taman nasional," kata Sapto.

Penanganan eks pengungsi konflik Aceh yang dilakukan pemerintah 15 tahun terakhir tidak tuntas. Tahun 2008 dan 2012 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat berupaya merelokasi pengungsi tetapi program tidak terealisasi. Diduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan status pengungsi itu.

Terancam dicabut

Tahun 2017, UNESCO akan mengevaluasi status TNGL yang telah ditetapkan sebagai warisan hutan hujan tropis dunia. Status itu terancam dicabut jika perambahan dan perburuan satwa marak di TNGL.

Kusnadi Oldani dari Walhi Sumatera Utara mengatakan, penanganan eks-pengungsi Aceh berlarut-larut karena ada pihak-pihak yang bermain di dalamnya. Ia mengusulkan agar pemerintah meng-enclave eks-pengungsi di TNGL dan mengunci jumlah pengungsi hanya 612.

Jika satu pengungsi mendapat lahan 2 hektar, hanya dibutuhkan lahan 1.200 hektar. Kawasan lain harus dikembalikan menjadi kawasan hutan. Eks pengungsi juga difungsikan sebagai penjaga kawasan hutan.




__._,_.___

Posted by: Joko Waspodo <jokowaspodo73@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Have you tried the highest rated email app?
With 4.5 stars in iTunes, the Yahoo Mail app is the highest rated email app on the market. What are you waiting for? The Yahoo Mail app is fast, beautiful and intuitive.


.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar