SIARAN PERS GARDA SUCI MERAH PUTIH
Memalukan, Bank Indonesia Ikut Berkampanye Anti-Syiah
JAKARTA - Hal terakhir yang ingin didengar warga negara Indonesia yang cinta damai, toleran dan multikultur adalah Bank Indonesia menyediakan dirinya untuk jadi pijakan kampanye provokasi, agitasi dan kebencian atas warga negara Indonesia penganuat ajaran agam Islam mazhab Syiah, kata sebuah organisasi sipil berbasis Jakarta hari ini. "Kami mengecam keras keputusan Bank Indonesia memberi ruang bagi sebuah tabligh akbar anti ajaran Islam mazhab Syiah pada Minggu siang, 16 September," kata pimpinan Garda Suci Merah Putih, Ir. Mujtahid Hasyem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun aktivis Garda, tablig rencananya berpusat di Baitul Ihsan, sebuah masjid di dalam kompeks Bank Indonesia. Menggusung jargon "Indonesia Damai Tanpa Syiah", kampanye anti kebhinekaan Pancasila itu bakal menghadirkan tiga penceramah, yakni Abd. Somad (Ketua MUI Jatim), Farid Okbah dan Bachtiar Nasir Lc.
"Tiga orang ini adalah provokator yang kerap menyebarkan kebencian atas ajaran Islam mazhab Syiah meski faktanya tak ada satupun negara Muslim di dunia ini yang pernah mengeluarkan fatwa sesat atas Syiah – apalagi menyebutnya kafir dan di luar Islam," kata Mujtahid.
Lebih jauh, Mujtahid meminta para pejabat senior Bank Indonesia membatalkan acara itu, berlepas diri dari siapaun yang memprakarsainya sekaligus meminta maaf secara terbuka. "Mungkin hanya di Indonesia," kata Mujtahid, "sebuah lembaga otoritas moneter menyediakan mimbar pengkafiran sesama Muslim."
Rencana Bank Indonesia memberi ruang bagi tegaknya mimbar pengkafiran Syiah ini terjadi meski derita warga Syiah di Sampang, Madura, belum lagi menemukan akhirnya. Tercatat ratusan warga Syiah mengungsi setelah penyerangan terencana atas dusun mereka di Kecamatan Omben, Sampang. Satu orang tewas, lima luka berat dan ratusan rumah hancur dalam penyerangan yang dilatari agitasi dan provokasi anti Syiah dari mereka yang notabene menyebut dirinya tokoh agama. Ironis.
Jakarta, 14 September 2012
Ir Mujtahid Hashem
Presiden Garda Suci Merah Putih
JAKARTA - Hal terakhir yang ingin didengar warga negara Indonesia yang cinta damai, toleran dan multikultur adalah Bank Indonesia menyediakan dirinya untuk jadi pijakan kampanye provokasi, agitasi dan kebencian atas warga negara Indonesia penganuat ajaran agam Islam mazhab Syiah, kata sebuah organisasi sipil berbasis Jakarta hari ini. "Kami mengecam keras keputusan Bank Indonesia memberi ruang bagi sebuah tabligh akbar anti ajaran Islam mazhab Syiah pada Minggu siang, 16 September," kata pimpinan Garda Suci Merah Putih, Ir. Mujtahid Hasyem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun aktivis Garda, tablig rencananya berpusat di Baitul Ihsan, sebuah masjid di dalam kompeks Bank Indonesia. Menggusung jargon "Indonesia Damai Tanpa Syiah", kampanye anti kebhinekaan Pancasila itu bakal menghadirkan tiga penceramah, yakni Abd. Somad (Ketua MUI Jatim), Farid Okbah dan Bachtiar Nasir Lc.
"Tiga orang ini adalah provokator yang kerap menyebarkan kebencian atas ajaran Islam mazhab Syiah meski faktanya tak ada satupun negara Muslim di dunia ini yang pernah mengeluarkan fatwa sesat atas Syiah – apalagi menyebutnya kafir dan di luar Islam," kata Mujtahid.
Lebih jauh, Mujtahid meminta para pejabat senior Bank Indonesia membatalkan acara itu, berlepas diri dari siapaun yang memprakarsainya sekaligus meminta maaf secara terbuka. "Mungkin hanya di Indonesia," kata Mujtahid, "sebuah lembaga otoritas moneter menyediakan mimbar pengkafiran sesama Muslim."
Rencana Bank Indonesia memberi ruang bagi tegaknya mimbar pengkafiran Syiah ini terjadi meski derita warga Syiah di Sampang, Madura, belum lagi menemukan akhirnya. Tercatat ratusan warga Syiah mengungsi setelah penyerangan terencana atas dusun mereka di Kecamatan Omben, Sampang. Satu orang tewas, lima luka berat dan ratusan rumah hancur dalam penyerangan yang dilatari agitasi dan provokasi anti Syiah dari mereka yang notabene menyebut dirinya tokoh agama. Ironis.
Jakarta, 14 September 2012
Ir Mujtahid Hashem
Presiden Garda Suci Merah Putih
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar