Selasa, 05 Februari 2013

[Media_Nusantara] Rizal Ramli : Rencana Redenominasi Hanya Untungkan Orang Kaya ! (Waspada, waspadalah)

 

Rizal Ramli : Rencana Redenominasi Hanya Untungkan Orang Kaya ! (Waspada, waspadalah)

Foto: Rizal Ramli : Rencana Redenominasi Hanya Untungkan Orang Kaya ! (Waspada, waspadalah)    Ekonom senior Dr Rizal Ramli merasa aneh kenapa Bank Indonesia (BI) dan pemerintah ngotot mau memotong uang atau kebijakan redenominasi rupiah. Padahal, manfaat dari kebijakan itu tidak jelas, dan bila tidak hati-hati bisa menjadi sumber ketidakstabilan baru.

Ekonom senior Dr Rizal Ramli merasa aneh kenapa Bank Indonesia (BI) dan pemerintah ngotot mau memotong uang atau kebijakan redenominasi rupiah. Padahal, manfaat dari kebijakan itu tidak jelas, dan bila tidak hati-hati bisa menjadi sumber ketidakstabilan baru.

"Redenominasi itu jelas menguntungkan orang-orang kaya dan tentu saja akan menguras daya beli mayoritas rakyat Indonesia. Jangan-jangan, kebijakan ini justru semakin mempermudah penyogokan para pejabat.

Jika sebelum redenominasi perlu boks bekas durian untuk menyogok pejabat miliaran rupiah, nanti cukup menggunakan amplop kecil," kata ekonom senior Dr Rizal Ramli kepada Harian Terbit di Jakarta, kemarin.

Menurut mantan Menko Perekonomian ini, untuk rakyat biasa, redenominasi adalah istilah baru yang membingungkan. Dalam praktiknya, istilah itu nyaris sama dengan upaya pemotongan uang.

Menerbitkan uang baru Rp 1 yang nilainya sama dengan Rp 1.000 saat ini, pada praktiknya merupakan "paksaan inflasi" (force inflation). Karena daya beli golongan menengah ke bawah akan terpotong dengan adanya kenaikan harga-harga setelah mata uang baru diterbitkan.

Misalnya, untuk sebungkus kacang goreng seharga Rp 800 saat ini, kelak dengan uang baru harganya akan disesuaikan menjadi Rp 1 baru yang ini sama saja artinya menaikkan harganya sebesar Rp 200 mata uang sekarang. Inflasi yang dipaksakan" inilah yang akan terjadi serentak setelah pemberlakuan redenominasi.

"Untuk golongan menengah atas, rupiah baru memang lebih nyaman. Mereka bisa membawa uang tunai Rp 10 juta saat ini, menjadi hanya Rp 10.000 uang baru atau hanya 10 lembar pecahan Rp 1.000 baru.

Pertanyaannya, berapa persen orang Indonesia yang di kantongnya ada uang tunai Rp 10 juta per hari? Persentasenya sangat kecil, kurang dari 0,5% dari penduduk Indonesia. Kok bisa merancang kebijakan baru hanya untuk menyenangkan 0,5% orang paling kaya di Indonesia?" tanya Rizal.

Mantan Kabulog ini mengemukakan, bisa jadi rencana kebijakan redenominasi itu dilatarbelakangi keinginan penguasa untuk memberi kesan bahwa mata uang rupiah kuat.

Lalu mereka menyebut sebagai indikator keberhasilan ekonomi saat ini. Keinginan untuk memiliki mata uang kuat tersebut sebetulnya salah kaprah, lebih menguntungkan orang-orang kaya. Saat ini yang penting adalah stabilitas mata uang.

Seperti diketahui, tidak ada hujan tidak angin, tiba-tiba saja BI dan pemerintah menyatakan akan memberlakukan kebijakan rednominasi rupiah. Dengan redenominasi ini, kelak akan diterbitkan mata uang rupiah baru dengan penghapusan angka tiga nol. Dengan begitu, mata uang Rp 1.000 saat ini akan diganti dengan Rp 1 mata uang baru.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar