Ok
Salam,
M. Erick Mahaly
M. 0811477699
DMS 102,7 FM (Ambon) 24 Jam | Keluarga | Citra Keluarga Maluku
DUTA 90,9 FM (Ambon) 24 Jam | Anak Muda | Duta Musik Terkini
DUTA 98,7 FM (Masohi) Anak Muda | Duta Musik Terkini
CARANG TV (Ambon) | Keluarga | Katong Pung TV
AMBON 96,8 FM (Ambon) 24 Jam | Etnik & Dangdut | Katong Pung Radio
Marketing Group :
Jl, AY. Patty No. 21 Lt. 2 Ambon 97124
T. 0911- 353325, 353329, 344789 F. 0911-347423
W. www.radiodms.com | Twitter : @DMS_AMBON | FB : DMS FM
W. www.dutafm.com | Twitter : @dutafm | | FB : DUTA FM Ambon
Pada 7 Jan 2019, pukul 03.15, Marco 45665 comoprima45@gmail.com [Media_Nusantara] <Media_Nusantara@yahoogroups.com> menulis:
KRITIK BANK DUNIA memunyai Alasan terselimut....[ Cenderung alasan Politis > terutama Pembangunan Jlan Tol dan atau Pembangunansystem Infrastruktur Nusantara umumnya ( termasuk jaringan Komumikasinya) ...terutama yang mencakup Kawasan TImur R.I. > khususnyaMaluku dan Papua Barat (dan tidak terkecualinya daerah Sulawesi daerah Nusa Tenggara). dan dngan sendirnya seluruh Nusantaraumumnya....>>Mengapa Bank Dunia begitu Rewel Mengkritik Pedas PROJEKT MASTERPLAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SELURUHNUSANTARA dari Pem. R.I > c/q Pemerintah atau Kabinet JOKOWI dan teamnya?>> Dan sebaliknya - Mengapa Mereka (Bank Dunia) Tidak pernah rewel dan Tidak pernah Mengritik Pedas REZIM MILITER ORBASOEHARTO & SBYdimana MASTER PLAN kedua rezim tsb sangat PADAT DIPENUHI PROJEKT '' PEMBANGUNAN KORUPSI '' danPENGRUSAKAN HUTAN RIMBA BELANTERA INDONESIA dan PERKOSAAN DAN PENISTAAN BERAT terhadap LINGKUNGAN ALAMDAN LINGKUANGAN HIDUP Rakyat Indonesia dan dalam kaitannya dengan LINGKUNGAN ALAM dan DIVESTASI EKO-SYSTEM DUNIA....??>> APA SEBENARNYA LATAR BELAKANG POLITIK dibelakang Kriritkan Pedas Bank Dunia tsb terhadap Pem.JOKOWI atas ProjektPembngunan Infrastruktur R.I ...?>> SIAPA YANG BERDIRI DIBELAKANG dan DIBALIK KRITIKAN PEDAS BANK DUNIA tsb...? Dan siapa SPONSOR dan atauPEMEGANG TERBESAR dari SAHAM BANK DUNIA... ?>> APA DAN BAGAIMANA SEBENARNYA KAITAN Politis dan Ekonomi yang menjiwai KTITIKAN PEDAS BANK DUNIA tsb...terhadap Pemerintah R.I ( c/q Kabinet Pres.JOKOWI ..?)KONKLUSI :...Jika Kita semua dan Media Indonesia serta jika seluruh Partai Politik dan Masyarakat Indonesia yg sadar dan berjiwa PatriotikKental telah cukup bisa menangkap serta menjadari latar belakang Krtitikan Pedas tsb dan melihat benang2 merah yang dengancermat dijalin saling berkaitan oelh sementara Pihak tsb ..., maka maka kiranya Tak perlu lagi bagi saya untuk menguraikanKomentar dan Argument serta Alasan saya lebih lanjut........ CUKUP jika kIta semua dapat menjawab dan menganalisa masing2PERTANYAAN2 tsb diatas yang ditulis dengan Huruf Miring yg ditandai dng ( >> ) agar Kita menyadari Duduk Persoalannya yangsebenarnya dan gar kita bisa memebentuk SIKAP KITA YANG BULAT demi untuk KESATUAN BANGSA DAN REPUBLIK sertaTANAH AIR yang SATU DAN PENUH BERDAULAT ( dan Bukan untuk dijadikan Korban dan Kambing Hitam serta dI Pecah-Belahdari Luar dan Dalam....)/// PATRIOTISME > Tidak pernah lahir dari Mulut dan Kata2 belaka .... melainkan dari HATI dan BENAK PIKIRAN yang diwujudkan secarakongret dalam SIKAP DAN PERBUATAN dan atau KERJA NYATA untuk Bangsa untuk Negara dan untuk Tanah Air. (yang jelasbukan untuk kepentingan Keluarga dan Dynastie serta untuk Kekuasaan dan Perusahaan serta Keuntungan Pribadinya masing2...)<So what - II.jpg>....On Sun, 6 Jan 2019 at 15:20, Awind j..gedearka@upcmail.nl [temu_eropa] <temu_eropa@yahoogroups.com> wrote:
Bank Dunia Kritik Pedas Infrastruktur Jokowi
CNN Indonesia | Jumat, 04/01/2019 17:25 WIBBank Dunia dalam laporan berjudul "Infrastructure Sector Assesment Program" menyoroti infrastruktur Jokowi, salah satu sorotan berkaitan dengan penugasan BUMN. (CNNIndonesia/Safir Makki).Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia memberikan sorotan pada pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satu sorotan mereka berikan terkait penugasan yang diberikan pemerintahan Jokowi terhadap BUMN dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam laporan berjudul "Infrastructure Sector Assesment Program" edisi Juni 2018, Bank Dunia menyatakan untuk menjalankan penugasan yang diberikan, tak jarang pemerintah memberikan keistimewaan kepada perusahaan pelat merah.
Keistimewaan diberikan dalam beberapa bentuk. Pertama, pemberian suntikan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Tercatat, pada 2015 lalu pemerintah memberikan suntikan modal Rp41,4 triliun untuk 36 BUMN, yang setengah di antaranya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Pada 2016, suntikan modal dinaikkan menjadi Rp53,98 triliun yang 83 persen di antaranya untuk pembangunan infrastruktur. Selain suntikan modal, BUMN juga sering diberikan akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dari bank BUMN tanpa uji kelayakan yang jelas dengan suku bunga rendah.
Bank Dunia dalam laporan tersebut menyatakan pemberian penugasan dan insentif tersebut telah menimbulkan masalah. Masalah berkaitan dengan peningkatan jumlah utang BUMN.
Untuk menjalankan penugasan dan membiayai pembangunan infrastruktur, BUMN yang tidak mempunyai dana operasional harus mencari pinjaman. Data Bank Dunia, tingkat utang tujuh BUMN infrastruktur yang ditugaskan pemerintah membangun infrastruktur, pada September 2017 lalu mencapai Rp200 triliun.
Jumlah utang BUMN tersebut naik tiga kali lipat dari tiga tahun sebelumnya atau sebelum mendapatkan penugasan. Utang berpotensi bertambah terus kalau mereka tetap menjalankan penugasan.
Masalah lain, berkurangnya kesempatan investasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur. Bank Dunia menyatakan suntikan modal, insentif dan kemudahan yang diberikan kepada BUMN dalam menjalankan penugasan telah membuat perusahaan pelat merah di atas angin dalam tender dan lelang proyek infrastruktur.
Fasilitas tersebut telah mengurangi daya saing sektor swasta terhadap BUMN, sehingga membatasi kesempatan mereka untuk dapat memenangkan proyek.
Ilustrasi. (Anadolu Agency/Eko Siswono Toyudho)
Selain penugasan BUMN, Bank Dunia juga memberikan perhatian kepada pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan skema pemerintah badan usaha (KPBU). Bank Dunia dalam laporan setebal 344 halaman tersebut menyatakan sebenarnya pemerintah melalui Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur sudah membuat kemajuan yang bagus dalam menetapkan institusi, instrumen dan proses agar proyek berskema KPBU bisa dijalankan.
Dengan kemajuan tersebut, selama 2015 sampai dengan 2017, 13 proyek berskema KPBU dengan nilai total investasi US$8,94 miliar berhasil dijalankan. Tapi menurut mereka, masih ada sejumlah hambatan yang harus diselesaikan pemerintah agar skema tersebut bisa ditingkatkan.
Salah satu hambatan berkaitan dengan kualitas persiapan proyek. Mereka menilai kemauan dan kapasitas yang dimiliki oleh agen pemerintah dalam merencanakan proyek masih kurang.
Permasalahan tersebut diperparah oleh keengganan Bappenas dalam menolak setiap proposal yang perencanaannya masih kurang tersebut. Selain kualitas persiapan, mereka juga menyoroti buruknya manajemen koordinasi dalam pelaksanaan proyek berskema KPBU.
Dalam pemberian dukungan kepada sektor swasta yang ingin masuk ke dalam proyek berskema KPBU, koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait cukup lemah. Untuk pemberian dukungan berbentuk dana dukungan tunai infrastruktur (Viability Gap Fund) maupun pembayaran layanan ketersediaan (availibility payment) misalnya, sering instansi yang terlibat banyak dan memiliki suara berbeda.
VGF dan Instrumen AP diatur serta dikelola oleh direktorat jenderal yang berbeda di dalam Kemenkeu, dan juga Kementerian Dalam Negeri (Depdagri). Sedangkan ketentuan jaminan untuk dukungan tersebut dikelola terutama oleh PT PII.
Sayang sampai dengan berita ini diturunkan, CNNIndonesia belum bisa mengkonfirmasi ke Bank Dunia perihal laporan tersebut. Selain Bank Dunia, sorotan terhadap pembangunan infrastruktur era Jokowi sebelumnya juga disampaikan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Sandiaga saat menghadiri Dialog dan Silaturahim Tokoh-tokoh dan Pengusaha se-Jawa Timur mengatakan pembangunan infrastruktur saat ini tidak tepat sasaran. Secara gamblang Bank Dunia sudah mengatakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur RI tidak dilakukan dengan baik, sehingga akhirnya tidak tepat sasaran dan tidak memberikan dampak yang baik ke masyarakat. (aud/agt) Bagikan :
__._,_.___
Posted by: Erick DMS Group Ambon <emahaly@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (2) |
Have you tried the highest rated email app?
With 4.5 stars in iTunes, the Yahoo Mail app is the highest rated email app on the market. What are you waiting for? Now you can access all your inboxes (Gmail, Outlook, AOL and more) in one place. Never delete an email again with 1000GB of free cloud storage.
SPONSORED LINKS
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar