Sabtu, 22 Oktober 2016

[Teropong] Menyamar Jadi Kernet, Walikota Jambi Tangkap Anak Buahnya Lakukan Pungli

Menyamar Jadi Kernet, Walikota Jambi Tangkap Anak Buahnya Lakukan Pungli
Menyamar Jadi Kernet, Walikota Jambi Tangkap Anak Buahnya Lakukan Pungli
Instruksi Presiden untuk memberantas habis pungutan liar (pungli) disemua lini menjadi prioritas dibeberapa daerah tak terkecuali di Kota Jambi. Sapu bersih pungli ala Walikota Jambi juga patut diacungi jempol.

Dini hari tadi pukul 01.30 WIB Walikota Jambi Syarif Fasha sengaja menyamar jadi kernet sebuah truk angkutan barang yang melintas dikawasan Kota Jambi. Ia mengarahkan mobil yang membawanya menuju ke terminal dikawasan Paal 10, Kota Jambi.

Dan benar saja, mobilnya dihentikan oleh oknum petugas Dishub Kota Jambi yang meminta uang dan tanpa curiga pula, petugas Dishub tersebut mengambil uang yang diberikan sang kernet tadi.

Beberapa saat kemudian, sontak oknum petugas tersebut kaget saat melihat sang kernet yang tak lain Walikota Jambi itu turun dari mobil sembari melabrak petugas yang melakukan pungli itu.

"Ngapain kamu disini. Kok mobil truk tidak diarahkan masuk terminal! Tanya Fasha

"Karcis retribusi juga kenapa tidak diberikan, tapi duit kamu ambil," tambah Syarif Fasha.
Ketahuan melakukan pungli membuat oknum petugas itu kalang kabut dan tidak bisa menjawab pertanyaan orang nomor satu di Kota Jambi tersebut. Beberapa petugas Dishub lainnya tampak menghindar.

4 orang oknum yang tertangkap tangan melakukan pungli tersebut adalah 3 orang dari pegawai kontrak (PTT) dan 1 orang PNS. Walikota mengatakan akan memberikan sanksi tegas sampai kepada pemecatan. "Saya akan beri tindakan tegas sampai kepada pemecatan. Saya juga akan lakukan evaluasi secara menyeluruh sampai kepada pejabatnya untuk mengetahui apakah praktek kotor ini juga dilakukan secara tersruktur," tegasnya.

Walikota Jambi itu juga menegaskan tidak akan memberi sedikitpun ruang untuk suburnya praktek korup itu di Kota Jambi. Ia mengatakan akan terus menggunakan cara-cara yang tidak biasa untuk mengungkap praktek hitam itu dilingkungan aparaturnya.



1 komentar: