Sabtu, 23 Juli 2016

Perlakuan Buruk PLN Pada pemerintah

Perlakuan Buruk PLN Pada pemerintah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengkritik sikap PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) yang kerap memprotes kebijakan pemerintah. Padahal semua kebijakan selalu dirapatkan terlebih dulu bersama PLN.

"Bangun listrik bukan urusan unjuk power, urusannya nyala atau tidak. Saya tidak mau ada catatan kegagalan proyek listrik 35.000 MW itu akibat perilaku pimpinannya," kata Sudirman di Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat ( 22/7).

Sudirman kemudian meminta agar PT PLN tidak membangkang dengan membuat kebijakan sendiri. Dia mencontohkan, salah satunya kasus PLN yang membangkang permen 19 tentang penetapan tarif PLTMH, di mana perusahaan plat merah saat itu malah menurunkan harga tarif setrum dari PLTMH yang dibangun oleh Independen Power Producer (IPP).

"DPR pernah marah-marah kok PLN engga pernah hadir kalau lagi rapat dan segala macam. Tapi kalau terus main di belakang itu kurang modern. Jangan gitu lah," kata dia.

Untuk itu, dirinya meminta ke depannya agar Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir menghadiri undangan-undangan terutama dalam membahas kebijakan publik.

"You can buy perseption, you can't buy reality. Saya mau bangun kenyataan. Pak Sofyan 2 tahun engga pernah duduk di ruangan saya. Yang paling sering itu, acara-acara yang kita undang, dirut PLN tidak pernah ada," tuturnya.

"Terakhir, menurut saya masa depan sebuah kebohongan, kesewenang-wenangan, penindasan, mafia, itu akan suram. Siapapun pemimpin yang begitu masa depannya suram. Yang bohong kesana kemari masa depannya suram," pungkasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar